Inibaru.id – Masyarakat Jawa sering mengadakan selamatan untuk acara-acara tertentu seperti pernikahan, kelahiran bayi, dan lain-lain. Nah, kalau kamu cermati, pasti ada makanan khas yang bisa kamu temukan di acara-acara tersebut seperti ayam ingkung. Hm, jadi penasaran mengapa sering ada ingkung saat selamatan, ya?
Ayam ingkung sebenarnya adalah sebutan olahan ayam yang bentuknya masih utuh. Nggak dipotong-potong sebagaimana lauk yang biasa kamu temukan di dapur atau tempat makan, Millens. Bahkan jeroannya juga ikut dimasak dan dihidangkan bareng.
Karena bentuknya masih berupa ayam utuh, tentu terlihat menarik, ya Millens. Ternyata bukan karena bentuknya yang menarik alasan ayam ingkung dijadikan hidangan selamatan. Ada filosofi soal ini, lo.
Kalau menurut buku Atlas Walisongo yang dibuat oleh Agus Sunyoto, ada penjelasan soal keberadaan ayam ingkung di berbagai selamatan di budaya Jawa. Menariknya, penggunaan ayam ingkung ini sudah ada sebelum agama-agama yang kini banyak dianut orang Indonesia datang.
“Jauh sebelum agama-agama pendatang ada dan orang Indonesia masih menganut agama asli Nusantara atau agama kapitayan, sudah ada ayam tu-kung sebagai salah satu sesaji yang kemudian kita kenal sebagai ayam ingkung,” ucap Chef Wira Hardiansya terkait isi dari buku tersebut, Rabu (19/8/2020).
Jadi sih ya, secara filosofi, ayam ingkung ini dianggap bisa memberikan pengayoman. Selain itu, sebutan ingkung ini berasal dari jinakung yang dalam Bahasa Jawa Kuno bisa diartikan sebagai memanjatkan doa.
Soal mengapa ayam yang dipilih jadi ingkung, ternyata karena dianggap mampu menyimbolkan manusia. Apalagi saat bertelur, telur ini seperti jadi simbol kelahiran. Selain itu, bentuk ayam ingkung yang seperti bersimpuh seperti menyimbolkan manusia harus mau berdoa dan merendah kepada Sang Pencipta.
Menariknya, kini kita nggak hanya bisa menemukan ayam ingkung dalam selamatan. Kamu bahkan bisa memesan ayam ingkung di tempat makan tertentu kalau memang ingin makan besar.
Omong-omong, kamu suka makan ayam ingkung, khususnya yang didapat dari selamatan nggak nih, Millens? (Kom/IB09/E05)