BerandaTradisinesia
Sabtu, 29 Mar 2019 10:47

Sudah Ada Sejak Penjajahan, Keroncong Tetap Eksis Hingga Kini

Salah satu orkes keroncong dalam Pentas Keroncong di Semarang. (Inibaru.id/ Mayang Istnaini)

Keroncong merupakan salah satu kesenian yang sudah eksis sejak zaman penjajahan di Indonesia. Hingga kini, eksistensinya masih terjaga meski mungkin nggak semasif dulu.

Inibaru.id – Keroncong merupakan salah satu musik asli Indonesia meski sering disebut-sebut berakar dari Portugis. Aliran musik itu sudah eksis sejak zaman penjajahan lo.

Melansir Dictio.id (2/4/2018), sebagian orang menyebut musik keroncong karena bunyi creng-crong yang mendominasi. Namun ada juga pendapat lain dalam buku Ensiklopedi Jakarta yang menyebutkan bahwa asal mula nama keroncong berasal dari bahasa Portugis croucho yang berarti ukulele atau gitar kecil.

Pada masa penjajahan, musik keroncong menjadi primadona karena lagu-lagunya mampu memberi semangat. Sebut saja lagu “Rayuan Pulau Kelapa”, “Sepasang Mata Bola”, dan “Selendang Sutera”.

Pada era itu juga banyak musikus yang turut melambungkan musik keroncong di Indonesia. Misalnya Kusbini, Ismail Marzuki, dan Gesang.

Instrumen-instrumen khas keroncong. (Inibaru.id/ Mayang Istnaini)

Kejayaan musik keroncong berlanjut hingga kurun waktu 1970-an. Saat itu musik keroncong menjadi media untuk menyampaikan program dan misi pemerintah. Lagu-lagu nasionalis pun muncul pada era itu. Misalnya lagu “Bahana Pancasila”.

Di balik kejayaannya, musik keroncong ternyata sempat meredup, Millens. Sekitar 1990-an, pamor musik keroncong perlahan tergantikan oleh instrumen-instrumen musik lain yang lebih modern.

Beruntung, “mati suri”nya keroncong nggak memerlukan waktu lama. Pamornya kembali bangkit saat salah satu stasiun televisi swasta menyiarkan program khusus keroncong pada sekitar 2000.

Kelompok-kelompok musik keroncong pun kembali bangkit. Begitu pula di Kota Semarang.

Keroncong di Semarang

Di Kota Semarang, ada pentas rutin musik keroncong yang diselenggarakan setiap Rabu lo, Millens. Pentas itu merupakan salah satu program Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang bekerja sama dengan Himpunan Artis Musik Keroncong Indonesia (HAMKRI).

Nggak sekadar pentas dan bersuka ria, kegiatan bertajuk Pentas Keroncong itu juga menjadi upaya pelestarian keroncong di Semarang. Khususnya untuk menjaring millenials sebagai generasi penerus.

“Perkembangan musik keroncong mungkin nggak seprogresif aliran musik lain. Makanya harus sabar. Regenerasi pasti ada. Salah satu upayanya melalui program ini,” ungkap Budi Jayanto, Ketua Bidang Pementasan HAMKRI Semarang pada Inibaru.id belum lama ini.

Salah satu penampilan dalam Pentas Keroncong. (Inibaru.id/ Mayang Istnaini)

Menurut Budi, Pentas Keroncong merupakan salah satu cara yang efektif untuk melestarikan musik keroncong. Yap, pentas tersebut menjadi media apresiasi bagi kelompok-kelompok keroncong untuk terus berkarya.

“Saya nggak akan pesimis kalau keroncong nggak ada penerusnya. Pasti ada,” tambah Budi dengan semangat.

Di samping menggandrungi musik-musik modern, mengapresiasi musik khas negeri sendiri nggak ada ruginya lo, Millens. Yuk, keroncong-an! (Mayang Istnaini/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: