BerandaTradisinesia
Jumat, 29 Mar 2018 20:26

Kisah yang Melekat di Grojogan Klenting Kuning

Kecantikan Grojogan Klenting Kuning dari nama tokoh Legenda. (Inibaru.id/Hayyina Hilal)

Ada surga tersembunyi di bumi Semarang, Jawa Tengah. Itulah Grojogan Klenting Kuning. Namanya unik seperti salah satu tokoh legenda "Ande Ande Lumut". Adakah hubungannya?

Inibaru.id – Masih ingat kisah Ande Ande Lumut? Dalam cerita legendaris itu, tersebutlah satu sosok inferior bernama Klenting Kuning yang akhirnya dipersunting putra mahkota Kerajaan Jenggala, Panji Asmarabangun. Klenting Kuning, yang nggak lain adalah Galuh Candra Kirana, menyisihkan saudara tirinya, Klenting Abang, Klenting Ijo, dan Klenting Biru, yang diasuh Nyai Intan.

Nah, dari kisah itulah konon satu curug di Desa Kemawi, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, dinamai. Sesuai warnanya, air terjun berwarna kuning keemasan tersebut diberi nama Grojogan Klenting Kuning. Seenggaknya, begitulah penduduk setempat menamainya.

Grojogan Klenting Kuning merupakan curug tertinggi dari tiga air terjun yang ada di kawasan tersebut dengan tinggi mencapai 6-8 meter. Selain itu, ada juga Grojogan Klenting Biru yang lebih pendek, dengan tinggi sekitar 5 meter.

GrojokanKlentingBiru.(inibaru.id/HayyinaHilal)

Grojogan Klenting Biru. (Inibaru.id/Hayyina Hilal)

Menurut penuturan penduduk setempat, curug-curug itu memang ada hubungannya dengan kisah Ande Ande Lumut yang memang begitu lekat dengan masyarakat Jawa. Secara harfiah, "grojogan" adalah aliran atau guyuran, sementara Klenting Kuning adalah nama salah seorang tokoh. Jika digabung, curug ini berarti guyuran dari Klenting Kuning.

Baca juga:
Ching Pho Ling, Tarian dalam Sejumlah Tafsir
Pasang Surut Perkembangan Gambang Semarang

Warga setempat sekaligus Kepala Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Klenting Kuning, Pujiono, menuturkan, di balik kecantikannya, air terjun ini memang menyimpan legenda Ande Ande Lumut.

“Kisah yang dipercaya masyarakat setempat adalah pertemuan antara Pangeran Panji Asmarabangun dengan Dewi Galuh Candra Kirana,” terangnya.

Galuh Candra Kirana alias Klenting Kuning adalah istri Panji Asmarabangun. Dalam kisah asmara Ande Ande Lumut, Galuh melarikan diri karena perang, kemudian bertemu Nyai Intan. Dia pun diasuh sang "ibu tiri" bersama tiga saudaranya. Singkat cerita, Galuh bertemu dengan suaminya, lalu keduanya kembali bersatu.

Pujiono mengatakan, dari panorama yang terlihat, terdapat gundukan bantu berlumut di atas air terjun Klenting Kuning. Tempat tersebut disinyalir merupakan lokasi pertapaan Ande Ande Lumut aka Panji Asmarabangun. Adapun pertemuan Galuh Candra Kirana dengan Panji Asmarabangun konon tepat ada di depan Grojogan Klenting Kuning itu.

Sumber mata air suci dalam Grojokan Klenting Kuning. (inibaru.id/Hayyina Hilal)

Sumber mata air suci di kawasan wisata Grojogan Klenting Kuning. (Inibaru/Hayyina Hilal)

Selain curug, kawasan objek wisata Klenting Kuning juga memiliki mata air murni yang cukup disakralkan masyarakat setempatNggak sedikit yang percaya mata air tersebut suci.

Sebagian masyarakat memang percaya tempat itu menyimpan hawa mistis. Setiap malam Selasa Kliwon, warga setempat selalu mengadakan selawatan untuk keselamatan semua masyarakat yang berkunjung ke Grojogan Klenting Kuning itu.

Baca juga:
Dakon, Permainan Tradisional yang Hampir Punah
Mendak Tirta, Tradisi Umat Hindu Boyolali Jelang Nyepi

Nah, menarik bukan, Millens? Siapa menyangka tempat sakral yang dianggap mistis ini ternyata menawarkan keindahan air terjun dan kisah legenda yang begitu menarik untuk disimak? Jadi, datang dan buktikanlah sendiri, Millens! Namun, ingat, perhatikan norma dan aturan yang berlaku di sana. Happy weekend! (HH/GIL)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: