BerandaTradisinesia
Sabtu, 4 Des 2020 12:20

Bukan Kasur, Warga Kampung Ini Justru Terbiasa Tidur di Atas Pasir

Bukan Kasur, Warga Kampung Ini Justru Terbiasa Tidur di Atas Pasir

Tradisi tidur di pasir warga Desa Legung Timur, Sumenep. (FaktualNews)

Di Sumenep, Madura, Jawa Timur, ada sebuah kampung yang warganya memiliki tradisi turun-temurun tidur di atas pasir. Apa nggak kotor ya?<br>

Inibaru.id - Kalau membahas Madura, tentu yang lebih akrab terngiang adalah tentang karapan sapi atau makanan yang khas seperti sate. Namun, tradisi yang ada di Madura ternyata jauh lebih kaya. Sebagai contoh, ada sebuah kampung unik di Pulau Garam yang memiliki tradisi tidur di atas pasir.

Kampung unik itu ada di Desa Legung Timur, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, Madura. Bukan kasur yang nyaman ataupun sofa yang empuk, warga desa tersebut justru memilih tidur beralaskan pasir.

Tradisi tidur di atas pasir ini ternyata sudah menjadi tradisi turun temurun. Bahkan, kebiasaan ini sudah menjadi kearifan lokal tersendiri bagi warga Desa Legung Timur.

Tidur beralas pasir ini bukan berarti mereka nggak mampu beli kasur atau sofa. Warga percaya kalau kebiasaan ini bisa memberikan banyak manfaat bagi kesehatan.

Bukan karena nggak mampu beli kasur, tapi karena punya sejumlah manfaat. (Haqi Achmad/ACI/DetikTravel)
Bukan karena nggak mampu beli kasur, tapi karena punya sejumlah manfaat. (Haqi Achmad/ACI/DetikTravel)

“Tidur di pasir sudah menjadi tradisi turun-temurun bagi warga di sini selama ratusan tahun. Bahkan masih ada ibu-ibu melahirkan di atas ranjang pasir dengan dukun bayi," ujar Hanafi, salah seorang warga setempat.

Alas pasir nggak hanya untuk tidur saja, namun juga disebarkan di sekeliling rumah untuk bersantai atau sekadar rebahan. Warga pun jarang yang memiliki kursi. Bahkan, banyak warung dan halaman rumah yang dipenuhi dengan pasur di desa tersebut.

Pasir Harus Berasal dari Pantai Lombang

Eits, pasir yang dijadikan alas tidur bukan pasir sembarangan, lo. Menurut keterangan warga, pasir yang diambil haruslah dari Pantai Lombang. Pasir ini warnanya putih kecoklatan dan nggak berbau. Selain itu, teksturnya juga sangat halus dan lembut.

Warga biasanya memilah pasir yang ada di bawah pohon cemara. Sebelum digunakan, pasir diayak dulu menggunakan alat penyaring. Hal ini demi menghilangkan material lain seperti kerikil kecil, sisa cangkang hewan laut, atau kotoran yang menempel.

Memiliki bantal juga sebagaimana kasur biasa. (foto-bocahpetualang.com)

Tidur beralas pasir ini dinilai bisa memberikan efek relaksasi sekaligus menyembuhkan penyakit seperti gatal di kulit hingga keluhan nyeri punggung dan rematik.

"Pasir ini seolah menyesuaikan suhu, karena bila cuaca panas, pasir ini tetap terasa sejuk dan nyaman," imbuh Hanafi.

Menariknya, desa beralas pasir ini juga sudah menjadi tempat wisata. Warga pun menyediakan tempat dan bantal apabila kamu mau merasakan sensasi tidur di atas pasir.

Kalau kamu berminat untuk berkunjung, disarankan saat sore hari ya, Millens. Karena waktu itu warga sudah selesai beraktivitas. Kamu pun bisa mendapatkan lebih banyak informasi dari warga terkait dengan tradisi unik ini, deh. (Kum/IB28/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ihwal Mula Kampung Larangan di Sukoharjo, 'Zona Merah' yang Pantang Dimasuki Bumiputra

12 Apr 2025

Lagu "You'll be in My Heart" Viral; Mengapa Baru Sekarang?

12 Apr 2025

Demi Keamanan Data Pribadi, Menkomdigi Sarankan Pengguna Ponsel Beralih ke eSIM

12 Apr 2025

Bikin Resah Pengguna Jalan, Truk Sampah Rusak di Kota Semarang Bakal Diperbaiki

12 Apr 2025

Ketika Pekerjaan Nggak Sesuai Dream Job; Bukan Akhir Segalanya!

12 Apr 2025

Lindungi Masyarakat, KKI Cabut Hak Praktik Dokter Tersangka Pelecehan Seksual secara Permanen

12 Apr 2025

Mengenal Getuk Kethek, Apakah Terkait dengan Monyet?

13 Apr 2025

Di Balik Mitos Suami Nggak Boleh Membunuh Hewan saat Istri sedang Hamil

13 Apr 2025

Kisah Kampung Laut di Cilacap; Dulu Permukiman Prajurit Mataram

13 Apr 2025

Mengapa Manusia Takut Ular?

13 Apr 2025

Nilai Tukar Rupiah Lebih Tinggi, Kita Bisa Liburan Murah di Negara-Negara Ini

13 Apr 2025

Perlu Nggak sih Matikan AC Sebelum Matikan Mesin Mobil?

14 Apr 2025

Antrean Panjang Fenomena 'War' Emas; Fomo atau Memang Melek Investasi?

14 Apr 2025

Tentang Mbah Alian, Inspirasi Nama Kecamatan Ngaliyan di Kota Semarang

14 Apr 2025

Mengenal Oman, Negeri Kaya Tanpa Gedung Pencakar Angkasa

14 Apr 2025

Farikha Sukrotun, Wasit Internasional Bulu Tangkis yang Berawal dari Kasir Toko Bangunan Kudus

14 Apr 2025

Haruskah Tetap Bekerja saat Masalah Pribadi Mengganggu Mood?

14 Apr 2025

Grebeg Getuk 2025 Sukses Meriahkan Hari Jadi ke-1.119 Kota Magelang

14 Apr 2025

Tradisi Bawa Kopi dan Santan dalam Pendakian Gunung Sumbing, Untuk Apa?

15 Apr 2025

Keindahan yang Menakutkan, Salju Turun saat Sakura Mekar di Korea Selatan

15 Apr 2025