BerandaTradisinesia
Rabu, 30 Agu 2022 16:07

Bocah Gembel di Dieng, Anak Istimewa Titipan Nyai Roro Ronce

Bocah Gembel di Dieng, Anak Istimewa Titipan Nyai Roro Ronce

Proses pemotongan rambut gimbal yang dimiliki bocah gembel saat Dieng Culture Festival. (Wikipedia/Arieharyana)

Setiap kali ada Dieng Culture Festival, pasti ada prosesi pemotongan rambut gimbal pada bocah gembel. Kamu penasaran bagaimana kisah tentang keberadaan bocah-bocah ini nggak?

Inibaru.id – Nggak terasa, Dieng Culture Festival 2022 bakal segera digelar pada Jumat (2/9/2022) sampai Minggu (4/9/2022). Seperti sebelumnya, pada gelaran tahun ini, juga bakal ada pemotongan rambut bocah gembel. FYI, bocah gembel adalah sebutan untuk anak-anak berambut gimbal.

Khusus untuk tahun ini, pemotongan rambut anak gembel bakal digelar pada Sabtu (3/9). Lokasinya di Kompleks Candi Arjuna. Sebelumnya, anak tersebut bakal dijamas di Area Darmasala Candi Arjuna. Setelah dipotong, rambut tersebut akan dilarung di Telaga Balekambang.

Kita tahu, masyarakat Indonesia jarang yang memiliki rambut gimbal. So, dari mana rambut seperti itu bisa dimiliki bocah yang ada di Dieng? Kalau ditinjau dari kepercayaan masyarakat setempat, keberadaan bocah gembel ada alasannya.

Masyarakat setempat percaya kalau bocah-bocah rambut gembel ini adalah titipan dari Nyai Roro Ronce, tokoh mitologi dari Dieng. Dia adalah abdi dari Nyai Roro Kidul yang ditugaskan untuk menjaga kawasan Dieng. Nah, Nyai Roro Ronce digambarkan sebagai sosok yang berambut gimbal.

Bocah gembel di Dieng menurut kepercayaan setempat adalah anak titipan dari Nyai Roro Ronce. (Liputan6/Mochamad Khadafi)

Mulai kapan bocah-bocah seperti ini ada, pemangku adat Dieng Mbah Sumanto mengaku nggak mengetahui perihal itu. Sejak zaman kakek neneknya masih hidup, sudah ada bocah rambut gembel di Dieng.

Bocah gembel di Dieng seringkali adalah seorang perempuan. Kenapa hal ini terjadi, Sumanto mempunyai jawabannya.

“Alasan mengapa banyak bocah berambut gimbal adalah perempuan itu karena yang nitip juga perempuan, yaitu Nini Dewi Roro Ronce. Beliau itu bawahan Kanjeng Ibu (Nyai Roro Kidul),” ungkapnya sebagaimana dikutip dari Liputan6 (9/10/2020).

Nyai Roro Ronce lantas menitipkan anak-anak berambut gimbal itu kepada tokoh legenda Dieng lainnya, Kiai Kaladete atau Kolodete. Sama dengan Nyai Roro Ronce, Kiai Kaladete menurut masyarakat Wonosobo juga digambarkan sebagai sosok berambut gimbal.

Bocah Istimewa

Dalam prosesi "ruwat gimbal", bocah-bocah berambut gimbal diperbolehkan meminta apa saja, meskipun yang diminta adalah barang mahal atau sulit dicari. (Infopublik)

Karena bocah berambut gimbal menurut masyakat Dieng merupakan bocah yang istimewa, cara memotong rambut pun nggak boleh sembarangan. Kalau nggak, bisa jadi sang anak akan jatuh sakit dan nantinya rambutnya akan gimbal kembali.

Proses pemotongan rambut bocah gembel dikenal sebagai "ruwat gimbal". Dalam prosesi ini, bocah-bocah berambut gimbal diperbolehkan meminta apa saja, meskipun yang diminta adalah barang mahal atau sulit dicari.

Setelah rambutnya dipotong, maka rambut tersebut akan dilarung di Telaga Warna. Kabarnya, air dari telaga ini mengalir sampai ke Pantai Selatan. Masyarakat Dieng percaya jika prosesi ini adalah cara untuk mengembalikan rambut gimbal titipan Kyai Kaladete dan Nyai Roro Ronce ke pemilik aslinya, yaitu Nyai Roro Kidul.

Menguak misteri tentang keberadaan bocah gembel di Dieng bukanlah sesuatu yang mudah. Seorang Arkeolog asal Banjarnegara Aryadi Darwanto mengungkapkan bahwa asal usul bocah gembel di Dieng masih menjadi misteri dan sampai sekarang belum ada penelitian ilmiah tentang itu.

Meski begitu, sebagian pakar yakin jika rambut gimbal ini bisa diturunkan secara genetis dari keluarganya. Ini terbukti dengan adanya orang tua yang sudah pindah dari Dieng ke Tasikmalaya melahirkan anak dengan rambut gimbal dan diikutkan dalam Dieng Culture Festival beberapa tahun lalu.

Kamu masih saja penasaran dengan keberadaan anak gembel dengan rambut gimbalnya itu? Nggak ada salahnya kamu mencari jawabannya dengan datang ke Dieng Culture Festival pada akhir pekan depan, Millens. Dijamin nggak rugi karena selain eksotik alamnya, Dieng juga miliki tradisi yang eksotik pula. (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Iri dan Dengki, Perasaan Manusiawi yang Harus Dikendalikan

27 Mar 2025

Respons Perubahan Iklim, Ilmuwan Berhasil Hitung Jumlah Pohon di Tiongkok

27 Mar 2025

Memahami Perasaan Robot yang Dikhianati Manusia dalam Film 'Companion'

27 Mar 2025

Roti Jala: Warisan Kuliner yang Mencerminkan Kehidupan Nelayan Melayu

27 Mar 2025

Jelang Lebaran 2025 Harga Mawar Belum Seharum Tahun Lalu, Petani Sumowono: Tetap Alhamdulillah

27 Mar 2025

Lestari Moerdijat: Literasi Masyarakat Meningkat, tapi Masih Perlu Dorongan Lebih

27 Mar 2025

Hitung-Hitung 'Angpao' Lebaran, Berapa Banyak THR Anak dan Keponakan?

28 Mar 2025

Setengah Abad Tahu Campur Pak Min Manjakan Lidah Warga Salatiga

28 Mar 2025

Asal Usul Dewi Sri, Putri Raja Kahyangan yang Diturunkan ke Bumi Menjadi Benih Padi

28 Mar 2025

Cara Menghentikan Notifikasi Pesan WhatsApp dari Nomor Nggak Dikenal

28 Mar 2025

Hindari Ketagihan Gula dengan Tips Berikut Ini!

28 Mar 2025

Cerita Gudang Seng, Lokasi Populer di Wonogiri yang Nggak Masuk Peta Administrasi

28 Mar 2025

Tren Busana Lebaran 2025: Kombinasi Elegan dan Nyaman

29 Mar 2025

AMSI Kecam Ekskalasi Kekerasan terhadap Media dan Jurnalis

29 Mar 2025

Berhubungan dengan Kentongan, Sejarah Nama Kecamatan Tuntang di Semarang

29 Mar 2025

Mengajari Anak Etika Bertamu; Bekal Penting Menjelang Lebaran

29 Mar 2025

Ramadan Tetap Puasa Penuh meski Harus Lakoni Mudik Lebaran

29 Mar 2025

Lebih dari Harum, Aroma Kopi Juga Bermanfaat untuk Kesehatan

29 Mar 2025

Disuguhi Keindahan Sakura, Berikut Jadwal Festival Musim Semi Korea

29 Mar 2025

Fix! Lebaran Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025

29 Mar 2025