BerandaTechno
Jumat, 14 Sep 2017 17:49

Tau Gak Sih, Penelusuran Suara Berbahasa Jawa dan Sunda Sudah Dikenali Google Lho!

Google kini bisa memahami bahasa Jawa dan Sunda. (Foto: Beritagar.id)

Melalui Google, beberapa pencarian via suara seperti "Jadwal tanding bal-balan dino iki" (jadwal pertandingan sepak bola hari ini) atau "Batagor nu raos caket dieu" ( batagor enak dekat sini) sudah bisa digunakan.

Inibaru.id - Tak ingin ditinggalkan pengguna internet, Google terus berbenah. Kisaran Agustus lalu, perusahaan raksasa dunia itu meng-update sejumlah fitur dalam aplikasinya, di antaranya pengetikan suara yang kompetibel bagi 30 bahasa dan logat dari seluruh dunia.

Yang terbaru, Google juga memasukkan Bahasa Jawa dan Sunda dalam fitur voice input. Dilansir dari Beritagar.id, Selasa (12/9) lalu, Google bekerja sama dengan Universitas Gajah Mada (Yogyakarta), Universitas Sanata Dharma (Yogyakarta), dan Universitas Pendidikan Indonesia (Bandung) untuk menyertakan dua bahasa daerah yang paling familiar dipakai di Indonesia tersebut.

Google mengakui bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang banyak menggunakan penelusuran suara di dunia. Pertumbuhannya dilaporkan terus melesat cepat hingga 50 persen lebih tinggi di atas pertumbuhan global.

Itu sebabnya Google terpacu untuk mengembangkan teknologi masukan suara dalam bahasa daerah agar bisa menjangkau lebih banyak masyarakat Indonesia.

Baca juga: Berkat Teknologi Ini, Investasi Ternak di Indonesia Bisa Lewat Ponsel Pintar

"Supaya internet semakin inklusif dan berguna bagi banyak orang, hambatan bahasa perlu diatasi," kata Technical Program Manager, Speech and Keyboard Team Google, Daan van Esch.

Daan van Esch juga mengungkapkan, seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna internet, hal ini sangatlah relevan.

“Kami terus berusaha untuk meluncurkan berbagai produk dan fitur yang akan memudahkan penutur bahasa-bahasa di Indonesia dan memenuhi kebutuhan penduduk Indonesia untuk bisa menemukan informasi yang mereka butuhkan, kapan saja dan di mana saja," tambahnya.

Ia menjelaskan, masukan suara akan lebih efektif, sementara mengetik di ponsel kadangkala tidak praktis dan menyita waktu, misalnya ketika ia tengah berada di perjalanan atau memasak.

Dengan suara, pihaknya melanjutkan, cukup berbicara ke ponsel untuk mencari informasi tanpa harus mengetik pada papan ketik virtual yang berukuran kecil.

Melalui Google, beberapa pencarian via suara semisal "Jadwal tanding bal-balan dino iki" (jadwal pertandingan sepak bola hari ini) atau "Batagor nu raos caket dieu" ( batagor enak dekat sini) sudah bisa digunakan.

Namun demikian, untuk menikmati fitur ini, terlebih dahulu kita harus mengganti sistem pengaturan masukan suara ke dalam Bahasa Jawa atau Sunda sebelumnya.

Baca juga: Google Drive bakal Dimatikan 2018, Pengguna Diminta Back-up Data

Dukungan terhadap dua bahasa itu terdapat pada aplikasi Gboard. Untuk mengaktifkan fitur dikte di keyboard, pengguna harus menginstal Gboard dari Play Store lalu pilih bahasa yang Anda inginkan di dalam setelan dengan mengetuk ikon G. Kemudian ketuk mikrofon untuk mulai berbicara dengan bahasa lokal.

Untuk menerapkan variasi bahasa baru, lanjut Van Esch, Google juga bekerja sama dengan penutur asli untuk mengumpulkan contoh percakapan dan meminta mereka membaca frasa yang umum digunakan.

Proses ini melatih model pembelajaran mesin (machine learning) Google untuk memahami suara dan kata dalam bahasa baru, serta meningkatkan akurasinya saat menangkap lebih banyak contoh suara dan kata dari waktu ke waktu.

Dengan semakin banyaknya penutur bahasa asli yang menggunakan produk ini, teknologi masukan suara untuk masing-masing bahasa ini pun akan terus menjadi semakin baik. (GIL/IB)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: