BerandaPasar Kreatif
Minggu, 7 Apr 2018 11:40

Sejarah Panjang Batik Pekalongan

Mencanting batik pelakongan (karyacahpekalongan.blogspot.com)

Kota Pekalongan punya julukan sebagai "Kota Batik". Batik yang dihasilkan pun terkenal bagus-bagus lo. Mau tahu sejarahnya?

Inibaru.id – “Kota batik di Pekalongan, bukan Jogja bukan Solo.”

Petikan lagu Slank itu terasa familier di kuping kita ya, Millens. Yap, Pekalongan terkenal sebagai produsen batik di Jawa Tengah. Bahkan pada 2014 kota ini masuk ke jaringan kota kreatif UNESCO dalam kategori Crafts and Folk Art serta mempunyai city branding yaitu World’s City of Batik.

Melansir laman cintapekalongan.com, penyebaran batik di Pekalongan sudah ada sejak zaman kerajaan Mataram Islam, sekitar abad 17. Para wali menyebarkan ajaran Islam melalui media batik. Selain itu banyak juga pedagang muslim yang datang ke Pekalongan untuk berdagang batik. Dalam dokumen milik VOC disebutkan bahwa pada 1740 pernah terjadi pengiriman kain batik dari Pekalongan ke Batavia (Jakarta) dengan omzet sebesar 20 ribu real Spanyol (mata uang VOC waktu itu) per tahun.

Nah, proses pembuatan batik di Pekalongan diperkirakan ada sejak 1830 atau pasca-Perang Jawa. Waktu itu sisa-sisa pasukan Laskar Diponegoro menetap dan mengembangkan usaha batik di Pekalongan. Jadi deh banyak muncul permukiman baru yang warganya memproduksi batik. Di wilayah selatan ada Kecamatan Kedungwuni, wilayah barat ada Wiradesa dan Kecamatan Tirto, dan di wilayah timur sentra produksi batik ada di Nglumprit dan Setono seperti ditulis cintapekalongan.com.

Beberapa tokoh yang terkenal sebagai pembuat batik di Pekalongan adalah Lein Metzelaar, Eliza Charlota van Zuylen, dan Christina van Zuylen yang merupakan keturunan Belanda. Ada juga Oey Soe Chun, Oey Soen King, dan Liem Ping Wie dari kalangan Tionghoa.

Eits, ada juga tokoh asli Indonesia yang ikut mengembangkan batik yaitu Nyai Singobarong, saudagar batik asli Pekalongan.

Yang menarik seperti dikutip dari GNFI (27/9/17), batik Pekalongan punya motif yang beragam dan lebih naturalis. Variasi warnanya pun lebih berani. Dalam sehelai kain batik Pekalongan kita bisa menemukan perpaduan delapan warna dengan kombinasi yang dinamis lo.

Oya Millens, ragam motif dan tata warna batik Pekalongan dipengaruhi juga oleh perpaduan budaya dari bangsa lain seperti Tiongkok, Belanda, Jepang, dan Arab. Motif yang terpengaruh oleh budaya Jepang yaitu motif java hokokai atau motif jawa baru. Ada juga motif jlamprang yang terpengaruh oleh budaya Arab dan jadi yang paling khas dari Pekalongan sampai sekarang lo. Beberapa motif lain seperti batik encim, juga nggak kalah menarik lo.

Nah, kalau kamu suka motif yang mana nih, Millens? (IB10/E02)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: