BerandaPasar Kreatif
Selasa, 10 Jun 2024 16:25

Memulai Bisnis Kopi dari Nol dengan Modal Sejuta Rupiah

Pelanggan Veskop tengah memesan kopi kepada Hendra Irawan. (Inibaru.id/ Rizki Arganingsih)

Dengan modal sekitar sejuta rupiah, Hendra Irawan memulai Veskop, bisnis kopi yang dirintisnya dari nol.

Inibaru.id - Vespa memang telah menjadi bagian dari hidup Hendra Irawan sejak SMP. Namun, dia nggak pernah menyangka skuter klasik itu kini menjadi penopang hidupnya. Yap, penopang dalam arti harfiah, karena usaha yang dia lakoni saat ini memang berdiri di atas vespa dominan abu-abu miliknya.

Hendra adalah pemilik Veskop, kependekan dari Vespa Kopi, sebuah "kedai" kopi keliling yang biasanya mangkal di area persawahan di belakang SMA N 1 Tayu, Desa Tendas, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati. Dalam setahun terakhir, kedai ini menjadi salah satu tempat nongkrong favorit anak muda di Tayu.

Seperti namanya, Hendra berjualan kopi di atas skuter klasik kesayangannya. Pemuda 23 tahun itu mengatakan, ide berjualan kopi di atas vespa bermula ketika dirinya pergi ke Kabupaten Kendal sekitar setahun lalu. Di sana, dia bertemu dengan penjual kopi keliling memakai vespa.

"Namanya Seduh Kopling atau Kopi Keliling. Nah, dari situlah aku kepikiran untuk jualan kopi pakai vespa juga," tutur lelaki asli Pati tersebut.

Dukungan Penuh dari Keluarga

Hendra tengah sibuk membuat kopi pesanan pelanggannya. (Inibaru.id/ Rizki Arganingsih)

Kini, berjualan kopi menjadi keseharian Hendra, yang telah dijalaninya selama setahun belakangan. Sekitar pukul 16.00 WIB, lelaki yang gemar bertopi itu biasanya telah memarkirkan skuternya di area persawahan yang terletak sekitar sepelemparan batu dari gapura selamat datang Desa Tendas.

"Aku bersyukur karena usaha ini dapat dukungan penuh dari keluarga dan teman-teman," ujar lelaki kelahiran 2000 tersebut. "Tentu saja hal itu memudahkanku dalam mengembangkan bisnis yang baru saja aku rintis ini."

Saat memulai bisnis kopi pada Agustus 2023 lalu, Hendra mengatakan hanya mengeluarkan modal awal nggak lebih dari Rp1 juta. Uang tersebut dipakainya untuk membuat boks kayu yang didesain khusus untuk berjualan serta berbagai peralatan kopi.

"Dari modal segitu, pendapatan kotor per hari sekarang ini sekitar Rp200 ribu," jelasnya diiringi senyum bangga. "Untuk usaha rintisan, menurutku jumlah segitu sudah cukup, sih!"

Seperti Kopi, Tetap Ada Pahitnya

Setiap sore, Veskop ramai oleh para penikmat kopi yang ingin bersantai di pinggir area persawahan. (Inibaru.id/ Rizki Arganingsih)

Ibarat kopi yang dijualnya, semanis-manisnya bisnis yang kini dijalaninya, tentu saja ada pahit-pahitnya. Dia nggak menampik bahwa usahanya nggak selalu berjalan mulus dan beberapa kali dirinya juga mengalami kendala, meski hal tersebut nggak membuatnya kapok atau berniat berhenti.

"Pernah ada beberapa anak kecil yang habis beli kopi langsung kabur," kenang Hendra, lalu tertawa. "Itu juga pengalaman pahit. Tapi, ini menandakan bahwa Veskop mulai ramai pembeli, tentu saja hal itu kasih kebahagiaan sendiri untukku."

Saat ini, Hendra mengungkapkan bahwa tantangan terbesarnya dalam menjalankan bisnis kopi miliknya adalah cuaca. Karena mangkal di area persawahan yang terbuka, dia dan para pelanggan tentu saja harus buru-buru bubar jika hujan turun.

"Ini memunculkan harapan, semoga Veskop semakin dikenal, jadi aku bisa punya tempat jualan tetap yang ada kanopinya, biar aman kalau hujan dan bisa mangkal sampai malam," tandasnya.

Semangat terus bisnis kopinya, Hendra! Meski sekarang baru sebatas keinginan, niat baik yang dijalankan dengan sebenar-benarnya tentu nggak akan menemukan jalannya suatu hari nanti. (Rizki Arganingsih/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Cantiknya Deburan Ombak Berpadu Sunset di Pantai Midodaren Gunungkidul

8 Nov 2024

Mengapa Nggak Ada Bagian Bendera Wales di Bendera Union Jack Inggris Raya?

8 Nov 2024

Jadi Kabupaten dengan Angka Kemiskinan Terendah, Berapa Jumlah Orang Miskin di Jepara?

8 Nov 2024

Banyak Pasangan Sulit Mengakhiri Hubungan yang Nggak Sehat, Mengapa?

8 Nov 2024

Tanpa Gajih, Kesegaran Luar Biasa di Setiap Suapan Sop Sapi Bu Murah Kudus Hanya Rp10 Ribu!

8 Nov 2024

Kenakan Toga, Puluhan Lansia di Jepara Diwisuda

8 Nov 2024

Keseruan Pati Playon Ikuti 'The Big Tour'; Pemanasan sebelum Borobudur Marathon 2024

8 Nov 2024

Sarapan Lima Ribu, Cara Unik Warga Bulustalan Semarang Berbagi dengan Sesama

8 Nov 2024

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024