Inibaru.id - Kegemaran anak muda nongkrong di area persawahan Desa Tendas, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, membuat Hendra Irawan kepikiran untuk mendirikan sebuah kedai kopi di tempat itu setahun lalu. Keputusan ini rupanya tepat, karena usahanya tersebut kini mulai berbuah manis.
Setiap sore hingga malam, kedainya hampir nggak pernah sepi pengunjung. Selain lokasinya yang strategis, kedai yang acap dikunjungi pembeli dari luar Tayu itu selalu ramai karena konsepnya unik. Didirikan di atas skuter klasik, dia menamai "kedai" uniknya itu Veskop, singkatan dari "Vespa Kopi".
Hendra mengklaim, di Tayu, konsep berjualan kopi di atas vespa memang belum lazim, baru dia yang melakukannya. Itulah yang membuat orang-orang penasaran, lalu memutuskan untuk datang. Selain itu, menu kopi yang ditawarkan juga variatif, mulai dari kopi tubruk hingga sasetan.
"Kebanyakan pelanggan pesannya kopi sasetan, sih!" jawab Hendra diiringi tawa ketika Inibaru.id bertanya tentang menu favorit di Veskop, belum lama ini. "Yang pesan produk kopi tubruk cuma beberapa orang, biasanya memang para penyuka kopi."
Harga yang Bersahabat
Setiap hari, menjelang pukul 16.00 WIB biasanya Hendra telah menata peralatan kopi di atas skuter, lalu menggelar beberapa tikar plastik di pinggir jalan. Nggak lama kemudian, para pembeli akan mulai berdatangan untuk memilih menu, lalu segera mencari tempat duduk favorit mereka.
"Mereka (pembeli) biasanya datang untuk nonton sunset di sawah bareng taman-teman, dari remaja sampai dewasa," terangnya. "Nongkrong di sini tuh bujetnnya ramah di kantong, lo!"
Hendra nggak asal bicara. Veskop memang menyediakan aneka menu yang harganya terbilang murah, yakni berkisar antara Rp3.000 hingga Rp5.000 saja. Ini pulalah yang membuat peminat Veskop begitu besar.
“Saya sering ngobrol sama pelanggan, banyak yang dari luar Tayu. Bahkan, teman-teman saya dari Kendal juga pernah mampir ke Veskop,” aku Hendra.
Jadi Rekomendasi
Dalam setahun terakhir, Veskop perlahan mulai menjadi bagian nggak terpisahkan dari anak muda di Tayu. Dea misalnya, telah lama merekomendasikan kedai kopi ini kepada teman-temannya kalau pengin nongkrong sore di Tayu.
“Tempatnya adem, pemandangannya bagus, penjualnya juga ramah. Recommended sih buat yang mau ngopi on budget dengan pemandangan yang cantik,” ujar perempuan 18 tahun tersebut.
Hal itu segera diamini Hanum dan Belinda, teman-teman Dea yang juga sering ke Veskop. Hanum mengatakan, perpaduan antara konsep vespa dan kopi memang sungguh menarik. Belinda pun sepakat. Namun, dia sedikit menyayangkan karena sedikitnya menu makanan yang ditawarkan.
“Saran saja sih, mungkin bisa ditambah menu makanan seperti gorengan atau camilan lain biar lebih variatif,” tandasnya.
So, buat kamu yang pengin merasakan sensasi ngopi murah di tepi sawah, nggak ada salahnya datang ke sini ya, Millens! (Rizki Arganingsih/E03)