BerandaPasar Kreatif
Jumat, 23 Agu 2018 16:54

Yang Unik dan Cantik, Bantal dan Pouch Lipcraft

Kreasi Lipcraft

Bantal-bantal lucu dengan motif watercolor painting, memangnya nggak luntur? Ya, enggak, dong, karena bantal dan pouch ini diwarnai dengan cat akrilik secara manual. Seperti apa, ya?

Inibaru.id – Coba tengok bantal yang ada di rumahmu, Millens. Motif di atas kainnya merupakan cetakan mesin? Itu sudah biasa. Bagaimana kalau kamu punya bantal lucu yang diwarnai manual dengan kreasi tangan? Pasti unik banget!

Kreasi handpainted goods tersebut salah satunya bisa kamu temukan di Semarang, Jawa Tengah. Melalui usaha yang diberi nama Lipcraft, Alif, sang pemilik, menggunakan cat akrilik sebagai bahan dasar pewarnaan. Namun, uniknya,  sentuhan pola dan warna lembut khas pastelnya bakal mengingatkan kamu dengan teknik watercolor.

Alif mengatakan, semula idenya memang pengin menggunakan cat air (watercolor) yang warnanya lebih lembut. Namun, dia mengurungkannya karena pasti bakal luntur kalau diaplikasikan ke kain. Dia pun mencoba menggunakan cat akrilik yang tahan air dan mengusahakan cat yang biasanya berwarna kuat itu menjadi lebih "pastel". Hm, gimana caranya?

Untuk membuat gradasi warna dari cat akrilik yang cenderung berwarna kuat, Alif mencampurkan warna primer dengan cat putih. Setelah itu cat baru diaplikasikan pada kain sesuai pola yang diinginkan.

"Jadi, proses pembuatan bantal diawali dengan memotong kain seprai tebal sesuai dengan bentuk dan ukuran yang hendak dibuat. Setelah itu baru menyiapkan cat akriliknya," ungkap Alif yang mengaku mengawali usaha sejak September 2017 itu.

Setelah kain dan cat siap, dia pun mulai meramu warna-warna yang dibutuhkan. Untuk melukis, dia menggunakan bantuan air, botol semprotan, dan tentu saja kuas. 

Setelah diwarnai, kain dikeringkan selama minimal 3 jam. Terakhir, kain dijahit sesuai potongan yang sudah dibuat. Untuk lebih cantik, terkadang Alif juga menambahkan hiasan seperti bola pompom.

Otodidak

Proses kreatif dengan akrilik dipelajari Alif secara otodidak. Alif sering memanfaatkan Youtube untuk belajar. Karena semakin suka melakukannya, Alif pun berpikir untuk membuat benda yang bisa dijual.

Mulanya, seluruh proses produksi dilakukan sendiri oleh Alif, termasuk untuk proses menjahit. Untuk menjahit, dia bahkan bersedia belajar teknik menjahit dari yang paling dasar. Namun begitu, demi efisiensi waktu, saat ini Alif memilih untuk bekerja sama dengan penjahit luar.

Bisnis yang dijalani Alif ini juga sempat mengalami kendala. Promosi cukup sulit dilakukan karena terkadang pembeli tidak mengerti proses pembuatan yang memakan waktu sehingga menganggap harganya mahal. Selain itu, mood harus benar-benar dijaga agar hasil karya yang dibuat maksimal.

Alif kebanyakan menjual hasil karyanya via Instagram dan dalam gelaran bazar atau pameran tertentu. Sebuah pouch yang dijual Alif biasa dihargai sekitar Rp 40 ribuan, sedangkan untuk bantal kecil dibanderol Rp 75 ribuan. Sementara, untuk bantal besar, dia menjualnya seharga Rp 100 ribuan. (Ayu S Irawati/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Siswa di Jawa Tengah akan Belajar Mandiri selama Ramadan 2025; Bukan Libur, lo!

28 Jan 2025

Berkaca dari Hup Teck, Pabrik Kecap Legendaris yang Memilih 'Tutup Usia'

28 Jan 2025

Musim Telur Menetas, Waspada Ular Masuk Rumah!

28 Jan 2025

Jadi Umpatan Populer di Drakor, Seberapa Kasar Kata 'Shibal' bagi Orang Korea?

28 Jan 2025

Berkaca dari Insiden di Pantai Drini, Begini Tips Selamat saat Terseret Ombak

28 Jan 2025

Sejarah Tradisi Petik Angpao di Pohon saat Imlek, Sesi Seru yang Ditunggu

28 Jan 2025

Gapeka 2025 Berlaku, Perjalanan Kereta di Daop 4 Semarang Lebih Cepat 466 Menit

28 Jan 2025

Kisaran Gaji Ketua RT di Jawa Tengah; Semarang Masih Tertinggi

29 Jan 2025

Ngrancasi, Upaya Petani Mawar di Sumowono Mempersiapkan Panen Raya menjelang Lebaran

29 Jan 2025

Begini Cara Nonton Drakor 'The Trauma Code: Heroes on Call' Sub Indo Termudah

29 Jan 2025

Perihal Imlek yang Selalu Identik dengan Hujan

29 Jan 2025

Indonesia-India Perkuat Kerja Sama Digital, Siap Bersaing di Pasar Global

29 Jan 2025

Mengapa Orang Rela Terjebak Macet Berjam-Jam Demi Liburan?

29 Jan 2025

Satu Abad Rumah Dinas Gubernur Jawa Tengah: Puri Gedeh Semarang

30 Jan 2025

Proyek Mendulang Oksigen di Bulan, Sejauh Mana?

30 Jan 2025

Kontroversi Penggunaan Kecerdasan Buatan di Film 'The Brutalist'

30 Jan 2025

Perayaan Imlek dan Isra Mikraj, Lestari Moerdijat: Cermin Keberagaman yang Makin Kuat

30 Jan 2025

Sampai Kapan Puncak Musim Hujan di Jawa Tengah Berlangsung?

30 Jan 2025

Maraknya Pembunuhan Bermotif Sepele: Mengapa Masyarakat Kian Impulsif?

30 Jan 2025

Kampanye Darurat Gadget, Kampung Budaya Piji Wetan Perkenalkan Dolanan Tradisional

31 Jan 2025