BerandaKulinary
Selasa, 18 Jul 2022 17:00

Tiwul, Makanan Bergizi Kaum Pribumi Pengganti Beras

Tiwul, jajan pasar yang identik dengan penganan orang miskin. (Bangka.sonora)

Tiwul identik dengan penganan orang miskin. Kenapa bisa begitu?

Inibaru.id – Tiwul dikenal sebagai salah satu jajan pasar khas Jawa. Kamu bisa menemukannya di pasar tradisional bersamaan dengan lupis, gatot, atau cenil. Tapi, kamu tahu nggak kalau tiwul sebenarnya adalah makanan yang muncul pada kondisi ekonomi yang sulit?

Awalnya, tiwul populer di Gunungkidul, DIY, dan Wonogiri, Jawa Tengah. Selain di kedua wilayah tersebut, warga Pacitan, Wonosobo, dan Blitar juga terbiasa mengonsumsinya.

Saat harga beras mahal, mereka makan tiwul agar perut kenyang. Hal ini sesuai dengan sejarah tiwul yang tercipta saat krisis pangan melanda Nusantara.

Menurut sejarawan Heri Priyatmoko dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, tiwul muncul pada masa penjajahan Jepang.

“Tiwul yang berbahan baku singkong dijadikan pengganti nasi ketika beras tidak terbeli oleh masyarakat pada era penjajahan Jepang,” ujar Heri.

Makanan Musim Kemarau

Pada musim kemarau di wilayah yang tandus dan sulit ditanami padi, penganan ini dijadikan makanan pokok. Dusun Kalisonggo, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo, adalah salah satu wilayah dengan kondisi seperti itu dan warganya menyantap tiwul sepanjang tahun.

Seorang warga Dusun Kalisonggo, Sumiarsih menceritakan bahwa masyarakat di sekitarnya biasa menyimpan tiwul untuk kebutuhan satu tahun.

Tiwul bisa dijadikan makanan pokok dan dimakan bersama dengan sayuran atau lauk lainnya. (Tokopedia)

Dusun Kalisonggo memang dikenal tandus sehingga hanya bisa ditanami palawija seperti jagung, kedelai, kacang tanah, serta singkong. Khusus untuk singkong, biasanya ditanam saat musim kemarau untuk kemudian diolah menjadi tiwul.

“Dengan adanya tiwul, kami bisa menghemat pengeluaran sebab tidak perlu masak beras banyak. Tiwul bisa dicampur beras dengan perbandingan satu banding dua,” kata warga lain, Marjinten.

Tiwul Makanan Bergizi

Meski identik dengan penganan orang miskin, bukan berarti nilai gizi tiwul rendah, ya Millens. Kepala Program Studi Agribisnis Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta Kusnandar memastikan kalau kandungan karbohidrat tiwul ternyata nggak jauh beda dari beras.

“Tidak selalu harus makan nasi. Bisa diganti dengan singkong (bahan utama tiwul) dan jagung,” ungkap Kusnandar.

Tiwul biasanya disajikan sebagai camilan dengan tambahan parutan kelapa serta siraman gula merah agar rasanya jadi lebih gurih dan manis. Tapi, saat menjadi makanan pokok, biasanya tiwul dimakan bareng sayuran atau lauk-pauk seperti halnya saat kamu makan nasi.

So, biar nggak melulu makan nasi, sekali-kali cobalah makan tiwul, Millens! Rasanya nggak kalah nikmat dan mengenyangkan, kok. (Kom/IB09/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: