BerandaKulinary
Selasa, 8 Apr 2024 19:54

Suguhan Legit Hari Raya: Kue Semprit 'Larut' Khas Jepara

Suguhan Legit Hari Raya: Kue Semprit 'Larut' Khas Jepara

Kue larut khas Jepara mempunyai varian rasa seperti rasa jahe, jeruk dan original. (Dok. Muhammad Badrul Layal)

Rasanya manis, renyah, dan 'larut' di mulut, itulah kue semprit, suguhan legit Hari Raya khas Jepara.

Inibaru.id - Perayaan Idulfitri sebentar lagi tiba. Tentunya saat ini kamu sedang sibuk-sibuknya menyiapkan pelbagai suguhan khas lebaran dong? Nah, di Kabupaten Jepara, ada satu sajian yang hampir selalu tersaji di meja tamu saat hari raya tiba, yakni Kue Semprit "Larut".

Di berbagai wilayah di Tanah Air, kue semprit menjadi salah satu kuki yang sudah dikenal luas oleh masyarakat. Rasanya manis dengan tekstur yang renyah. Di Jerman, kue kering ini dikenal sebagai Spritz, yang cara pembuatannya mirip dengan kue semprit di Indonesia.

Oya, di Jepara, kue semprit lebih dikenal sebagai "kue larut". Dinamakan demikian karena kue ini mudah larut atau lumer di mulut. Yap, kendati teksturnya renyah dan kering, kue semprit memang akan langsung lumer begitu masuk mulut. Nah, di Jepara, kue ini memiliki berbagai varian rasa seperti jeruk dan jahe.

renyah ini dinamakan Larut yang berarti lumer di mulut, sesuai dengan tekstur kue kering ini yang kranyes saat dimakan. Kue Larut ini juga punya ciri khas lain yakni memiliki berbagai macam varian rasa, seperti jeruk atau jahe.

Bahan-Bahan Kue Larut

Proses mencetak kue larut ke dalam loyang sebelum dipanggang. (Dok. Muhammad Badrul Layal)

Pembuatan kue larut tidaklah sulit dan bahannya juga mudah didapatkan. Hal ini sebagaimana diungkapkan salah seorang produsen kue larut khas Jepara, Muhammad Badrul Layal. Pemilik usaha Cookiz Factory ini mengatakan, kunci utamanya ada pada penggunaan bahan-bahan berkualitas tinggi.

“Ada harga pastinya ada rupa," kelakarnya kepada Inibaru.id belum lama ini. "Misal, penggunaan tepung harus yang kualitas atas. Walau agak mahal, ini bikin hasil kue larut nggak seret ketika dimakan."

Lebih lanjut, pemuda yang akrab disapa Arul pun nggak segan membeberkan resep rahasia pembuatan kue larut di tempatnya. Selain tepung, lanjutnya, diperlukan tepung pati (tapioka), kelapa tua yang sudah diparut, gula, telur, plus perisa alami dari jahe parut atau kulit jeruk purut.

"Setelah bahan disiapkan, tepung pati disangrai hingga matang, lalu diayak sampai halus. Ini kunci pertama yang pantang dilewatkan," serunya.

Cara Membuat Kue Larut

Arul pun mulai bercerita tentang langkah demi langkah pembuatan kue larut. Setelah tepung pati disangrai dan diayak, kelapa parut juga disangrai hingga menghasilkan minyak, yang dalam bahasa Jawa dikenal dengan istilah ngelentik.

“Untuk ngelentik minyak kelapa dilakukan sampai ada gumpalan yang mengendap. Setelah itu, endapan dikocok memakai mixer sampai halus,” terang lelaki 23 tahun itu.

Setelah endapan kelapa dihaluskan, seluruh bahan dimasukkan, kemudian diuleni hingga membentuk adonan yang kalis. Sebelum dicetak, adonan diberi perisa alami berupa jeruk purut atau jahe. Arul menegaskan, perisa makanan harus masih fresh, agar rasa kue larut semakin sedap.

“Adonan yang sudah siap langsung dicetak, lalu dipanggang. Kue dioven dengan suhu 100-150 derajat Celsius hingga bagian bawah kue berwarna kecoklatan,” ujarnya.

Agar tetap renyah, Arul menyarankan, kue harus disimpan di toples yang kedap udara. Toples bisa diletakkan di suhu ruang, tapi sebisa mungkin jauhkan dari sinar matahari atau tempat yang lembap.

Wah, kalau sudah ada kue lumer di meja ruang tamumu, sudah sah deh kalau kamu disebut orang Jepara! Ha-ha. Selamat merayakan Idulfitri, Millens! (Rizki Arganingsih/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Iri dan Dengki, Perasaan Manusiawi yang Harus Dikendalikan

27 Mar 2025

Respons Perubahan Iklim, Ilmuwan Berhasil Hitung Jumlah Pohon di Tiongkok

27 Mar 2025

Memahami Perasaan Robot yang Dikhianati Manusia dalam Film 'Companion'

27 Mar 2025

Roti Jala: Warisan Kuliner yang Mencerminkan Kehidupan Nelayan Melayu

27 Mar 2025

Jelang Lebaran 2025 Harga Mawar Belum Seharum Tahun Lalu, Petani Sumowono: Tetap Alhamdulillah

27 Mar 2025

Lestari Moerdijat: Literasi Masyarakat Meningkat, tapi Masih Perlu Dorongan Lebih

27 Mar 2025

Hitung-Hitung 'Angpao' Lebaran, Berapa Banyak THR Anak dan Keponakan?

28 Mar 2025

Setengah Abad Tahu Campur Pak Min Manjakan Lidah Warga Salatiga

28 Mar 2025

Asal Usul Dewi Sri, Putri Raja Kahyangan yang Diturunkan ke Bumi Menjadi Benih Padi

28 Mar 2025

Cara Menghentikan Notifikasi Pesan WhatsApp dari Nomor Nggak Dikenal

28 Mar 2025

Hindari Ketagihan Gula dengan Tips Berikut Ini!

28 Mar 2025

Cerita Gudang Seng, Lokasi Populer di Wonogiri yang Nggak Masuk Peta Administrasi

28 Mar 2025

Tren Busana Lebaran 2025: Kombinasi Elegan dan Nyaman

29 Mar 2025

AMSI Kecam Ekskalasi Kekerasan terhadap Media dan Jurnalis

29 Mar 2025

Berhubungan dengan Kentongan, Sejarah Nama Kecamatan Tuntang di Semarang

29 Mar 2025

Mengajari Anak Etika Bertamu; Bekal Penting Menjelang Lebaran

29 Mar 2025

Ramadan Tetap Puasa Penuh meski Harus Lakoni Mudik Lebaran

29 Mar 2025

Lebih dari Harum, Aroma Kopi Juga Bermanfaat untuk Kesehatan

29 Mar 2025

Disuguhi Keindahan Sakura, Berikut Jadwal Festival Musim Semi Korea

29 Mar 2025

Fix! Lebaran Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025

29 Mar 2025