Inibaru.id - Perayaan Idulfitri sebentar lagi tiba. Tentunya saat ini kamu sedang sibuk-sibuknya menyiapkan pelbagai suguhan khas lebaran dong? Nah, di Kabupaten Jepara, ada satu sajian yang hampir selalu tersaji di meja tamu saat hari raya tiba, yakni Kue Semprit "Larut".
Di berbagai wilayah di Tanah Air, kue semprit menjadi salah satu kuki yang sudah dikenal luas oleh masyarakat. Rasanya manis dengan tekstur yang renyah. Di Jerman, kue kering ini dikenal sebagai Spritz, yang cara pembuatannya mirip dengan kue semprit di Indonesia.
Oya, di Jepara, kue semprit lebih dikenal sebagai "kue larut". Dinamakan demikian karena kue ini mudah larut atau lumer di mulut. Yap, kendati teksturnya renyah dan kering, kue semprit memang akan langsung lumer begitu masuk mulut. Nah, di Jepara, kue ini memiliki berbagai varian rasa seperti jeruk dan jahe.
renyah ini dinamakan Larut yang berarti lumer di mulut, sesuai dengan tekstur kue kering ini yang kranyes saat dimakan. Kue Larut ini juga punya ciri khas lain yakni memiliki berbagai macam varian rasa, seperti jeruk atau jahe.
Bahan-Bahan Kue Larut
Pembuatan kue larut tidaklah sulit dan bahannya juga mudah didapatkan. Hal ini sebagaimana diungkapkan salah seorang produsen kue larut khas Jepara, Muhammad Badrul Layal. Pemilik usaha Cookiz Factory ini mengatakan, kunci utamanya ada pada penggunaan bahan-bahan berkualitas tinggi.
“Ada harga pastinya ada rupa," kelakarnya kepada Inibaru.id belum lama ini. "Misal, penggunaan tepung harus yang kualitas atas. Walau agak mahal, ini bikin hasil kue larut nggak seret ketika dimakan."
Lebih lanjut, pemuda yang akrab disapa Arul pun nggak segan membeberkan resep rahasia pembuatan kue larut di tempatnya. Selain tepung, lanjutnya, diperlukan tepung pati (tapioka), kelapa tua yang sudah diparut, gula, telur, plus perisa alami dari jahe parut atau kulit jeruk purut.
"Setelah bahan disiapkan, tepung pati disangrai hingga matang, lalu diayak sampai halus. Ini kunci pertama yang pantang dilewatkan," serunya.
Cara Membuat Kue Larut
Arul pun mulai bercerita tentang langkah demi langkah pembuatan kue larut. Setelah tepung pati disangrai dan diayak, kelapa parut juga disangrai hingga menghasilkan minyak, yang dalam bahasa Jawa dikenal dengan istilah ngelentik.
“Untuk ngelentik minyak kelapa dilakukan sampai ada gumpalan yang mengendap. Setelah itu, endapan dikocok memakai mixer sampai halus,” terang lelaki 23 tahun itu.
Setelah endapan kelapa dihaluskan, seluruh bahan dimasukkan, kemudian diuleni hingga membentuk adonan yang kalis. Sebelum dicetak, adonan diberi perisa alami berupa jeruk purut atau jahe. Arul menegaskan, perisa makanan harus masih fresh, agar rasa kue larut semakin sedap.
“Adonan yang sudah siap langsung dicetak, lalu dipanggang. Kue dioven dengan suhu 100-150 derajat Celsius hingga bagian bawah kue berwarna kecoklatan,” ujarnya.
Agar tetap renyah, Arul menyarankan, kue harus disimpan di toples yang kedap udara. Toples bisa diletakkan di suhu ruang, tapi sebisa mungkin jauhkan dari sinar matahari atau tempat yang lembap.
Wah, kalau sudah ada kue lumer di meja ruang tamumu, sudah sah deh kalau kamu disebut orang Jepara! Ha-ha. Selamat merayakan Idulfitri, Millens! (Rizki Arganingsih/E03)