BerandaKulinary
Senin, 7 Jul 2019 18:43

Sempat Dibudidaya, Duwet Kini Langka di Purbalingga

Sempat Dibudidaya, Duwet Kini Langka di Purbalingga

Buah duwet atau jamblang. (theayurveda)

Bentuk dan warnanya mirip anggur, duwet namanya. Dulu, buah ini banyak tumbuh di Purbalingga. Namun, kini tanaman itu mulai jarang ditemukan di kabupaten tersebut.

Inibaru.id – Ada masa ketika buah duwet pernah menjadi komoditas yang cukup menggiurkan dan banyak dijual di pasaran. Namun, masa itu telah berlalu. Buah dengan nama latin Syzygium cumini itu nggak lagi banyak dijumpai.

Salah satu kabupaten yang pernah mengembangkan buah ungu ini adalah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Ya, di kabupaten yang bersebelahan dengan Banjarnegara itu, duwet bahkan sempat menjadi flora identitas di sana.

Rasa duwet sepat, asam, tapi menyegarkan ketika dikunyah lidah. Di kalangan masyarakat Jawa zaman dulu, pohon duwet kerap dikambing hitamkan sebagai tempat bersemayam hantu, karena itulah pohon ini dijuluki pohon hantu.

Selain duwet, buah yang masuk dalam suku jambu-jambuan ini juga dikenal sebagai juwet atau jamblang di Jawa. Sementara di Aceh, buah itu dikenal sebagai jambee kleng, jambu kling, atau nunang, sedangkan di Flores disebut jambulan.

Lantaran banyak ditemukan di Jawa, dalam bahasa Inggris buah tersebut dinamai Java plum. Hm, banyak nama, tapi rasanya sama: sepat, asam, sedikit manis.

Kamu mungkin bakal kesulitan menemukan pohon duwet saat ini. Batang pohonnya menjulang cukup tinggi hingga 20 meter, berwarna putih kotor, dan nggak menggugurkan daun.

Sementara, buah duwet berbentuk bulat lonjong hingga bulat telur dengan panjang antara 1-5 sentimeter. Kulit duwet cukup tipis, licin, dan mengkilap, dengan warna merah tua sampai ungu kehitaman, kadang-kadang putih, dan sering dalam gerombolan besar. Hm, mirip anggur, tapi lonjong.

Daging buahnya putih, kuning kelabu sampai agak merah ungu, hampir nggak berbau, dengan banyak sari buah, sepat-masam sampai masam-manis.

Selain dimakan langsung, duwet juga biasa dimakan setelah diberi sedikit garam dan gula lalu dikocok-kocok dalam wadah agar lebih lunak dan rasa sepatnya hilang. Di Filipina, duwet juga dijadikan minuman semacam anggur yang dikomersialkan.

Di Purbalingga, masyarakat setempat umumnya menjadikan tanaman ini sebagai peneduh pekarangan atau tanaman kopi, juga penahan angin. Sayang, nggak banyak lagi yang menanamnya saat ini. Hu-hu. Syediiih! (IB20/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Iri dan Dengki, Perasaan Manusiawi yang Harus Dikendalikan

27 Mar 2025

Respons Perubahan Iklim, Ilmuwan Berhasil Hitung Jumlah Pohon di Tiongkok

27 Mar 2025

Memahami Perasaan Robot yang Dikhianati Manusia dalam Film 'Companion'

27 Mar 2025

Roti Jala: Warisan Kuliner yang Mencerminkan Kehidupan Nelayan Melayu

27 Mar 2025

Jelang Lebaran 2025 Harga Mawar Belum Seharum Tahun Lalu, Petani Sumowono: Tetap Alhamdulillah

27 Mar 2025

Lestari Moerdijat: Literasi Masyarakat Meningkat, tapi Masih Perlu Dorongan Lebih

27 Mar 2025

Hitung-Hitung 'Angpao' Lebaran, Berapa Banyak THR Anak dan Keponakan?

28 Mar 2025

Setengah Abad Tahu Campur Pak Min Manjakan Lidah Warga Salatiga

28 Mar 2025

Asal Usul Dewi Sri, Putri Raja Kahyangan yang Diturunkan ke Bumi Menjadi Benih Padi

28 Mar 2025

Cara Menghentikan Notifikasi Pesan WhatsApp dari Nomor Nggak Dikenal

28 Mar 2025

Hindari Ketagihan Gula dengan Tips Berikut Ini!

28 Mar 2025

Cerita Gudang Seng, Lokasi Populer di Wonogiri yang Nggak Masuk Peta Administrasi

28 Mar 2025

Tren Busana Lebaran 2025: Kombinasi Elegan dan Nyaman

29 Mar 2025

AMSI Kecam Ekskalasi Kekerasan terhadap Media dan Jurnalis

29 Mar 2025

Berhubungan dengan Kentongan, Sejarah Nama Kecamatan Tuntang di Semarang

29 Mar 2025

Mengajari Anak Etika Bertamu; Bekal Penting Menjelang Lebaran

29 Mar 2025

Ramadan Tetap Puasa Penuh meski Harus Lakoni Mudik Lebaran

29 Mar 2025

Lebih dari Harum, Aroma Kopi Juga Bermanfaat untuk Kesehatan

29 Mar 2025

Disuguhi Keindahan Sakura, Berikut Jadwal Festival Musim Semi Korea

29 Mar 2025

Fix! Lebaran Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025

29 Mar 2025