BerandaKulinary
Minggu, 27 Apr 2024 09:00

Mengenal Songgo Buwono, Burger Asli Keraton Yogyakarta

Songgo Buwono, burger asli Keraton Yogyakarta. (Tastemade)

Ternyata ada lo burger asli Keraton Yogyakarta yang sudah eksis sejak lebih dari seabad silam. Namanya Songgo Buwono. Seperti apa ya kuliner yang satu ini?

Inibaru.id – Kalau bicara tentang burger, yang terpikirkan biasanya adalah makanan cepat saji yang disajikan gerai fast food dari luar negeri. Padahal, di Indonesia, ada lo burger versi tradisional yang nggak kalah menarik. Salah satu di antaranya adalah Songgo Buwono, burger asli Keraton Yogyakarta.

Yap, kamu nggak salah baca,Millens. Ternyata, Indonesia, tepatnya Yogyakarta, punya burger khasnya sendiri. Secara rasa dan tampilan, Songgo Buwono juga sama uniknya jika dibandingkan dengan kuliner khas Yogyakarta lain seperti gudeg, oseng mercon, dan lain-lain.

Memangnya, seperti apa sih Songgo Buwono? Kalau menurut keterangan Direktur Utama Bale Raos Sumartoyo, kuliner yang konon sudah eksis sejak Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) VII memerintah pada 1877-1921 ini memang dipengaruhi oleh kuliner Eropa.

Tapi, penganan yang terdiri atas roti alias sous, ragout, dan saus mustard ala Jawa ini baru benar-benar populer dan kerap disajikan di Keraton Yogyakarta pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII (1921-1939).

“Pada masa pemerintahan HB VIII, banyak tamu yang datang ke keraton yang dijamu dengan Songgo Buwono. Jika ada acara resmi di sana, penganan ini juga disajikan. Kalau melihat dari bahan-bahannya, memang banyak dipengaruhi oleh makanan Eropa,” ujar Sumartoyo sebagaimana dilansir dari Kompas, Senin (22/4/2024).

Songgo Buwono sudah eksis sejak lebih dari seabad silam. (Freepik)

Jika biasanya sous atau roti diberi isi fla vanila, di Songgo Buwono yang jadi isiannya adalah ragout. Asal kamu tahu, bahan dari ragout adalah aneka sayuran seperti kentang, wortel, bawang putih, dan bawang bombay yang dipotong kecil-kecil dan dikombinasikan dengan potongan kecil daging ayam yang dibumbui.

Nah, sous yang diisi ragout ini kemudian disiram dengan dressing saus mustard ala Jawa yang dibuat dari bahan dasar mentega, kuning telur rebus, mustard, gula, serta garam. Biar rasanya unik dan lezat, diberi tambahan susu dan perasan jeruk nipis saat diaduk sampai merata dan kental, Millens.

Beda dengan burger modern yang dikenal sebagai makanan cepat saji nggak sehat, Songgo Buwono justru kaya akan nutrisi sehat. Soalnya, kamu bisa mendapatkan sumber karbohidrat, protein hewani dan nabati, serta sayuran yang kaya vitamin saat memakannya.

Terkait dengan nama Songgo Buwono yang unik, jika diartikan dalam Bahasa Jawa bermakna “menyangga dunia” atau “penyangga kehidupan”.

“Itu simbolisasi. Jadi saat kita menghidangkan jamuan makan pada acara-acara penting kan pasti disertai dengan harapan. Kalau di acara pernikahan misalnya, ada harapan bahwa penganan ini bisa menjadi penyangga keluarga untuk menghadapi kehidupan selanjutnya,” lanjut Sumartoyo.

Wah, meski sekilas terlihat seperti burger Amerika yang dinilai sebagai makanan junk food, sebaliknya Songgo Buwono ini malah memiliki filosofi yang dalam, ya? (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024