BerandaKulinary
Selasa, 13 Nov 2023 11:46

Lauk dan Kuah Berlimpah dalam Sepiring Nasi Kandar Khas Penang

Nasi kandar terdiri dari nasi, sayur okra, dan aneka lauk pauk lengkap dengan kuahnya yang bersantan. (Yukke)

Nasi kandar khas Penang Malaysia kini sedang diminati oleh masyarakat kita. Sekilas, sajian ini seperti nasi padang, nasi campur, atau nasi rames. Lantas, apa perbedaannya?

Inibaru.id - Untuk hidangan dengan rasa kari yang kaya rempah, Indonesia memiliki nasi padang yang sudah terkenal seantero Nusantara. Hampir sama dengan Indonesia, negara tetangga kita Malaysia, punya kuliner andalan bernama nasi kandar. Seperti apa makanan yang kini sedang populer juga di Indonesia itu?

Nasi kandar sekilas mirip dengan nasi rames karena berisi nasi putih dengan aneka lauk. Hanya saja, lauk pauk dibuat dengan rempah-rempah yang digunakan untuk pembuatan kari dan gulai. Aneka lauk dan kuahnya yang melimpah itu diguyurkan ke piring sehingga menyatu dengan nasi putih. Itulah yang menjadi daya tarik dari nasi kandar.

Dulu, nasi kandar hanya berupa nasi yang dicampur dengan kari ikan dan sayur okra. Tapi kini, saat kamu datang ke warung yang menyajikan menu ini akan menjumpai aneka jenis lauk. Konon, lauk yang ada di restoran nasi kandar bisa mencapai 40 sampai 50 jenis yang terdiri atas aneka olahan ayam, jeroan ayam, kambing, telur, udang, sotong, daging, dan ikan.

Padu padan lauk untuk sepiring nasi kadar bergantung pada setiap orang. Karena semua kaya rempah, kamu nggak perlu takut gagal untuk mengkombinasikannya ya, Millens. Bahkan, jika mau, kamu boleh meminta si penjual untuk mengguyurkan kuah lauknya sampai membanjiri piring.

Dulu Makanan Para Buruh

Pilihan lauk pada restoran nasi kandar ada banyak bahkan mencapai 40 sampai 50 jenis. (id.hotel)

Di Indonesia, nasi kandar sudah memiliki banyak penggemar. Tapi tahukah kamu, kuliner khas Penang Malaysia itu dulunya adalah makanan yang sudah ada sejak 1930-an.

Sejak abad ke-19, Penang merupakan pelabuhan internasional yang ada di selat utara Malaka. Di sana banyak imigran dan rata-rata mereka berprofesi sebagai buruh atau pekerja bangunan. Jam kerja yang cukup panjang sangat membuat lelah para buruh. Waktu yang disediakan untuk istirahat juga nggak banyak. Karenanya mereka membutuhkan makanan yang tersaji cepat dan juga hemat.

Para imigran Tamil yang beragama Islam lalu membawa nasi kandar dari India ke Penang dan menjajakannya di pelabuhan serta di jalan-jalan kepada para buruh yang bekerja di sana.

Pada masa tersebut, penjual nasi kandar dikenal memakai sarung yang kotor. Mereka juga menyajikan nasi kandar dengan alat-alat yang murah, serta terdapat bangku rusak untuk menikmati nasi kandar. Ada juga pedagang yang menjajakan dagangannya dengan berkeliling menggunakan sepeda. Nasi kandar ditaruh di atas wadah bambu dan dibawa dengan boncengan sepeda untuk dibawa berkeliling oleh penjualnya.

Kondisi tersebut tentu saja jauh berbeda dengan masa sekarang ya, Millens? Baik di Malaysia maupun Indonesia, nasi kandar kini dijual di warung makan atau retoran yang besar dan bersih. Harga jual sepiring nasi kandar memang nggak saklek, tapi ada di kisaran RM 10 atau Rp35 ribu. Jadi, yuk menyantap nasi kandar yang berkuah kental dan kaya rasa itu! (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Longsor di Petungkriyono Pekalongan: Korban Meninggal 17 Orang

22 Jan 2025

Info Resmi dari Pemerintah tentang Libur Sekolah pada Bulan Ramadan 2025

22 Jan 2025

Hanya Buka Sekali dalam 35 hari, Begini Keunikan Pasar Kramat Jumat Pahing Muntilan

22 Jan 2025

Di Jepang, Ada Cafe Cuddle yang Perbolehkan Pengunjung Peluk Pelayannya

22 Jan 2025

Pj Gubernur Jateng: Pemicu Banjir dan Tanah Longsor karena Alih Fungsi Lahan

22 Jan 2025

Pisahkan Nomor Pribadi dan Kantor untuk Work-Life Balance yang Lebih Baik!

22 Jan 2025

Viral Jam Tidur Siang di Sekolah Surabaya, Sudah Diterapkan di Jepang dan Tiongkok

22 Jan 2025

Apakah Memenuhi Semua Keinginan Pasangan Bisa Menjamin Kesetiaan?

22 Jan 2025

Temanggung Resmikan 8 TPS3R untuk Kelola Sampah Berbasis Masyarakat

22 Jan 2025

Lestari Moerdijat: Indonesia di BRICS Harus Berdampak Positif untuk Semua Sektor

22 Jan 2025

Erick Thohir: Tarif Tiket Kendaraan Umum Nggak Naik saat Lebaran 2025

23 Jan 2025

Nasi Goreng Pak Basiyo, Hidden Gem Kuliner Sukoharjo

23 Jan 2025

Mau Tinggal di Desa Albinen, Swiss? Pemerintah Bakal Siapkan Uang Rp540 Juta Buatmu!

23 Jan 2025

Hari Ketiga Banjir Grobogan, KAI Masih Terapkan Rekayasa Operasi dan Pembatalan Perjalanan

23 Jan 2025

Pathol Sarang, Gulat Tradisional Khas Rembang yang Eksis Sejak Zaman Majapahit

23 Jan 2025

Menghadapi Atasan Otoriter: Antara Bertahan dan Menjaga Profesionalisme

23 Jan 2025

Perbaikan Sistem Penerimaan Murid Baru Wujudkan Pendidikan Inklusif

24 Jan 2025

Benarkah Kopi Arabika Akan Punah Pada 2050 karena Perubahan Iklim?

24 Jan 2025

'When Life Gives You Tangerines', Drama Korea Terbaru IU

24 Jan 2025

Hari-Hari di Dukuh Pangkalan; Belasan Tahun Dibekap Rob, Terus-menerus Tinggikan Rumah

24 Jan 2025