Inibaru.id - Pernah mendengar ledre? Bagi kamu yang berasal dari Kabupaten Bojonegoro dan Kota Cepu, Blora, panganan satu ini tentunya nggak asing lagi. Meski ledre merupakan makanan khas Bojonegoro, kue kering ini juga kerap menjadi oleh-oleh bagi mereka yang singgah di Cepu, lo, Millens!
Berbahan dasar tepung terigu dan pisang, bentuk ledre mirip cerutu, tapi berwarna cokelat muda. Saat membuka kemasannya, aroma pisang akan menyergap hidungmu.
Semula, ledre hanya dibuat dari pisang. Kemudian, agar variatif, sejumlah pembuat ledre membuat varian seperti durian, keju, waluh, nangka, nanas, cokelat, dan stroberi. Kendati begitu, varian pisang tetaplah menjadi primadona hingga sekarang.
Panjang kue ini sekitar 20 sentimeter dengan diameter sekitar 1,5 sentimeter. Kendati ringan, isi satu kardus ledre ini lumayan banyak, kok.
Ledre dalam kemasan. (Inibaru/Artika Sari)
Untuk mempertahankan rasa. pembuat ledre biasanya menggunakan pisang raja sebagai campurannya lantaran rasanya yang manis dan aromanya yang harum. Namun, kini jenis pisang lain juga digunakan produsen.
Camilan yang memiliki tekstur gampang rapuh ini cocok kamu santap sembari meminum teh atau kopi. Rasanya, hmm, nikmat!
Ledre memiliki tekstur yang gampang rapuh. (Inibaru/Artika Sari)
Sekotak ledre biasanya dihargai sekitar Rp 18 ribu-50 ribu. Ini tergantung dari ukuran mana yang kamu pilih. Sejumlah pusat oleh-oleh di Cepu dan Blora umumnya menjual penganan yang satu ini. Namun, kalau pengin langsung ke pusatnya, kamu bisa datang ke Kecamatan Padangan, Bojonegoro, Jawa Timur, yang merupakan sentra pembuatan ledre. (Artika Sari/E03)