Inibaru.id - Gandaria sebagai nama buah tentu tak sepopuler mangga, rambutan, jambu, durian. Youth zaman now belum tentu juga tahu seperti apa buahnya.
Nah, gandaria adalah pohon dan buah yang mempunyai nama latin Bouea macrophylla dan ditetapkan sebagai flora Provinsi Jawa Barat sebagai pendamping dari macan tutul (Panthera pardus) yang jadi fauna identitas provinsi tersebut.
Pohon gandaria disebut juga sebagai ramania atau kundangan. Di beberapa daerah di Indonesia disebut dengan berbagai nama yang berbeda seperti gandaria (Jawa), jatake, gandaria (Sunda), remieu (Gayo), barania (Dayak ngaju), dandoriah (Minangkabau), wetes (Sulawesi Utara), Kalawasa, rapo-rapo kebo (Makasar), buwa melawe (Bugis).
Apa manfaat gandaria ini? Ya, flora ini bisa dimanfaatkan buah, daun, dan batangnya. Buah gandaria yang masih muda sering dikonsumsi sebagai rujak atau campuran sambal gandaria yang banyak diminati di Jawa Barat (Sunda). Buah Gandaria yang masih muda dapat pula diramu menjadi rujak kanistren yang dipergunakan dalam upacara Tebus Wetengan pada saat wanita Sunda hamil 7 bulan.
Baca juga:
Sapi-Sapi Bersolek dari Madura
Penyembelihan Pengantin Bekakak dalam Pawai Saparan
Buah gandaria yang matang dapat dimakan langsung. Daun gandaria sering digunakan sebagai lalap. Sedangkan batang gandaria dapat dimanfaatkan sebagai papan dan bahan bangunan.
Pohon gandaria mempunyai tinggi hingga mencapai 27 meter. Pohon ini memiliki tajuk yang membulat, rimbun dengan untaian daun yang berjuntai.
Sebagai pohon, gandaria lambat pertumbuhannya. Daun gandaria berbentuk bundar telur memanjang sampai lanset atau jorong. Permukaan daun mengilat dan mempunyai ujung yang runcing. Ukuran daunnya berkisar antara 11- 45 cm (panjang) dan 4-13 cm (lebar).
Bunga gandaria muncul dari ketiak daun dan berbentuk malai. Bunganya berwarna kekuningan yang kemudian berubah kecokelatan.
Baca juga:
Bertajuk Tari Kolosal, FGS 2017 Libatkan 1.286 Penari
Menong: Boneka Keramik Nusantara dari Purwakarta
Buah gandaria berbentuk agak bulat dengan diameter 2,5 cm-5 cm. Buah gandaria yang masih muda berwarna hijau. Ketika mulai tua dan matang buahnya berwarna kuning hingga jingga. Buah gandaria memiliki daging buah yang mengeluarkan cairan kental. Buah ini memiliki bau khas yang menyengat dan memiliki rasa agak asam hingga manis.
Memperbanyak pohon gandaria bisa dilakukan dengan persemaian biji atau mencangkok.
Perlu diketahui, tanaman gandaria ini merupakan tumbuhan asli Indonesia yang juga terdapat di semenanjung Malaysia dan Thailand. Di Indonesia tanaman ini banyak ditemukan di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Maluku.
Pohon gandaria tumbuh di daerah beriklim tropis yang basah. Secara alamiah, tumbuhan ini hidup di daerah dataran rendah hingga pada ketinggian 300 meter dpl. Namun pada tanaman yang dibudidayakan, gandaria mampu tumbuh dengan baik hingga ketinggian 850 meter dpl. (EBC/SA)