Inibaru.id – Pemerintah Kabupaten Magetan, Jawa Timur menyajikan 3.240 porsi rica-rica kelinci untuk memperingati HUT ke-342 Magetan yang jatuh pada 3 Oktober 2017 lalu. Sajian tersebut berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri).
Pemecahan rekor Muri itu bagian upaya pemerintah mempromosikan Magetan sebagai lumbung kelinci.
“Penobatan rekor Muri upaya dari kami untuk menjadikan Magetan sebagai lumbung peternak kelinci yang dahulu dikenal masyarakat luas," ujar Bupati Magetan, Sumantri seperti dilansir Kompas.com (4/10/2017).
Lebih lanjut Sumantri mengatakan, lewat penobatan Muri itu dapat mengangkat kuliner khas Kabupaten Magetan hingga tingkat nasional.
Baca juga: Pesona Magetan: “Kota Kaki Gunung” yang Menyimpan Banyak Potensi
Tak main-main upaya pemkab Magetan dalam mewujudkan penyajian rica-rica sebanyak itu. Mereka melibatkan 100 koki dari peternak kelinci asal Kabupaten Magetan. Adapun untuk membikin masakan yang berasa manis dan pedas menghabiskan sebanyak 720 ekor kelinci.
“Kami melibatkan peternak binaan dinas kami untuk menjadi koki atau juru masak dengan jumlah 720 ekor kelinci dari dua desa. Dua desa itu yakni Desa Tanjungsari Panekan dan Desa Ngariboyo," kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan, Kustini.
Sri Widayati, Executive Manager Muri, menyatakan sajian 3.240 porsi rica-rica masuk rekor baru Muri ke-8.125.
"Kegiatan hari ini merupakan rekor baru spektakuler menyajikan sebanyak 3.420 porsi rica-rica kelinci bertepatan dengan HUT ke-342 Magetan tahun ini," kata Widayati.
Sebelumnya, lanjut Widayati, Pemkab Magetan sudah pernah memecahkan rekor Muri selain penyajian rica-rica kelinci terbanyak. Capaian rekor Muri yang diraih Kabupaten Magetan yakni Becak Lawu, Caping Terbesar, Replika Bendera Merah Putih, dan anyaman bambu.
Baca juga: 10 Lokawisata Magetan Ini Bakal Memanjakan Wisatawan
Ya, kelinci dan produk daging olahannya memang sudah menjadi ciri khas Magetan. Bahkan, satai kelinci bisa dikatakan telah menjadi salah satu ikon pendukung objek wisata Telaga Sarangan.
Dikutip dari seputar-khas-magetan.blogspot.sg (5/9/2017), data dari Dinas Pariwisata Magetan mencatat, terdapat sedikitnya 140 pedagang satai kelinci yang berjualan di sekitar kawasan Telaga Sarangan. Mereka tergabung dalam paguyuban pedagang satai kelinci Telaga Sarangan.
Apa sebenarnya keistimewaan satai kelinci? Satai kelinci memiliki tekstur daging yang berserat halus dan warna sedikit pucat. Karena itu, rasanya lebih lembut dan gurih saat dikunyah. Itu yang membedakan dari satai ayam atau kambing. (EBC/SA)