Inibaru. Id - Tak hanya dikenal dengan arum jeram di Sungai Serayu ataupun dataran tinggi Dieng yang lengkap dengan pemandangan dahsyatnya, Banjarnegara kini juga memiliki daya tarik lain dengan adanya gelaran berbagai festival. Salah satunya adalah Festival Serayu Banjarnegara yang dihelat pada tanggal 5 hingga 27 Agustus 2017 lalu.
Dalam festival ini, setidaknya terdapat 15 rangkaian acara. Dari sekian banyak kegiatan tersebut dibagi menjadi dua kategori, yakni kategori agenda utama dan pendukung. Ribuan wisatawan yang datang nampaknya sangat menikmati gelaran ini, misalnya parade budaya, Banjar Banjir Dawet, Serayu Expo, Banjarnegara Hijau, Ketoprak Jateng Gayeng, Parak Iwak, dan Banjarnegara Berzikir.
Sementara itu, kegiatan pendukung seperti lomba karawitan, Jateng Gayeng, kontes ternak, coffee day, agro expo, pasar lelang, hingga festival dokar wisata juga tak kalah semarak dan membuat para wisatawan merasa puas.
Dari sekian banyak rangkaian kegiatan, Parak Iwak merupakan salah satu kegiatan yang paling diminati wisatawan. Bahkan, Parak Iwah ini juga menjadi primadona dari beberapa kegiatan yang ada.
Budhi Sarwono, Bupati Banjarnegara menyebutkan bahwa kegiatan Parak Iwak sebagai acara puncak yang sekaligus menutup festival ini. Di event Parak Iwak yang diadakan pada hari Minggu, 27 Agustus 2018 lalu, ribuan warga langsung tumpah ruah di Sungai Serayu.
Tak ada satupun dari mereka yang takut terbawa arus sungan yang dikenal cukup deras ini. Di tengah-tengah salah satu sungai paling panjang di Pulau Jawa ini, para warga berusaha untuk menangkap 2.317 kilogram ikan nila yang sebelumnya sudah disebar oleh panitia.
Alat yang dipakai oleh para warga yang mengikuti Parak Iwak dalam menangkap ikan pun sangat beragam. Ada yang memakai jaring dan jala layaknya nelayan, namun ada pula yang memakai peralatan seadanya seperti kaos yang mereka kenakan.
Tak hanya bisa mendapatkan ikan nila, warga yang beruntung juga bisa mendapatkan jakpot jika mereka berhasil menangkap ikan yang memiliki tanda khusus di kepalanya. Ikan yang memiliki tanda khusus ini kemudian bisa diganti dengan uang sebesar Rp 250 ribu atau 1 unit televisi.
Salah seorang warga yang ikut dalam event Parak Iwak ini, Syukur, mengaku sangat menikmati event ini. Ia bahkan sampai membawa jaring agar bisa menangkap ikan yang sudah disebar. Sayangnya, meskipun peralatannya sudah lengkap, ia mengaku tetap kesulitan dalam menangkap ikan tersebut akibat dari derasnya air sungai dan banyaknya warga yang juga ikut berebut ikan bersamanya. Syukur sendiri hanya mampu mendapatkan setengah kilogram ikan selama 3 jam berusaha menangkap ikan di Sungai. Meskipun begitu Ia mengaku senang karena ikut berpartisipasi dalam event yang sangat menarik ini.
Sebagai informasi, Parak Iwak merupakan event dua tahunan yang memang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Banjarnegara yang bertujuan mempromosikan konsumsi ikan kepada warga. Karena pemerintah melihat tingkat konsumsi ikan di Banjarnegara tergolong masih rendah. Tak hanya itu, event ini diharapkan bisa menyadarkan masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, khususnya dalam hal menjaga kebersihan sungai. (AW/IB)