BerandaIslampedia
Jumat, 6 Sep 2018 15:30

Pesantren Tertua di Jawa Ini Luasnya Seukuran Desa

Santri Buntet bersama warga saat acara Maulud Nabi. (Suarapesantren.net/Istimewa)

Berdiri pada 1750, pesantren ini disebut-sebut sebagai pesantren tertua di Jawa. Pondok pesantren yang didirikan oleh Kiai Muqoyyim ini, juga menjadi basis perlawanan kultural terhadap penjajah Belanda.

Inibaru.id – Pesantren Buntet terletak di antara dua desa, yaitu Desa Mertapada Kulon dan Desa Munjul, Cirebon. Pesantren tua ini memiliki luas yang fantastis. Kalau diukur luasnya seukuran desa, lo. Kalau kamu ke sini, kamu nggak akan bisa membedakan mana santri dan mana orang biasa. Karena banyak warga yang juga ikut mengaji di pesantren.

Pendiri Pesantren Buntet Cirebon, Jawa Barat adalah Kiai Muqoyyim yang kharismatik. Dia merupakan anak dari Kiai Abdul Hadi yang masih keturunan bangsawan dari Kesultanan Cirebon. Sedikit meruntut sejarah, Kiai Muqoyyim lahir di Desa Srengseng Krangkeng, Karang Ampel, Indramayu tahun 1689 saat Kesultanan Cirebon melemah dan pasca mangkatnya Pangeran Girilaya di tahun 1662.

Awal Mula Berdiri

Awalnya, Kiai Muqoyyim merupakan Mufti Keraton Kanoman, Millens. Namun karena merasa Keraton Cirebon mulai tunduk kepada Belanda, dia memilih mundur dari posisinya. Dia mendirikan Pesantren Buntet. Pesantren ini berjarak 12 kilometer dari Keraton.

Kiai Muqoyyim punya alasan mengapa dia memilih daerah itu. Dia ingin mengikuti jejak Kuwu Cirebon atau Syarif Hidayatullah yang pernah mendirikan padepokan di sekitar situ. Alhasil, perlahan namun pasti, Pesantren Buntet berdiri dan menjadi pusat penyebaran agama Islam.

Selain menyebarkan syiar Islam, Kiai Muqoyyim juga menjadikan pondok pesantrennya sebagai basis perlawanan terhadap Belanda. Kiai Muqoyyim dikenal sebagai penggembleng mental dan spiritual santri-santrinya agar bisa melaksanakan ajaran agama Islam dengan tenang serta menyikapi situasi dengan pikiran jernih.

Warga sedang ziarah ke makam Kiai Muqoyyim

Warga dan santri sedang ziarah ke makam desa dalam rangka haul massal. (fahmina.or.id)

Sempat Diserang Belanda

Keberadaan Pesantren Buntet tentunya membuat Belanda gusar. Misi Belanda yang hendak mengosongkan pesantren nggak berjalan mulus. Mereka mendapat perlawanan sengit dari para santri. Korban dari pihak pesantren lebih banyak berjatuhan.

Akhirnya, Kiai Muqoyyim dan para santri dapat menyelamatkan diri ke Pesawahan Sindanglaut, tempat adiknya  tinggal. Selama bertempat tinggal di sana, Kiai Muqoyyim mendirikan masjid yang konon hanya menggunakan sebatang pohon jati. Masjid itu dikenal dengan nama Jatisawit.

Gimana, Millens, sudah tahu sejarah pesantren tertua di Jawa? (MG10/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: