BerandaInspirasi Indonesia
Minggu, 7 Apr 2018 11:37

Rumah Baca Pintar Bukan Perpustakaan Biasa

Rumah Baca Pintar di Pekalongan. (okezone.com)

Prihatin terhadap banyak anak sekolah yang ketagihan game daring, Nurfina Sholawati dan Yoga Rifai Hamzah mendirikan Rumah Baca Pintar. Bukan perpustakaan biasa!

Inibaru.id – Berada di Dukuh Kranji, Gang Musalla, Desa Kedungwuni Timur, Pekalongan, Jawa Tengah ada sebuah perpustakaan desa bernama Rumah Baca Pintar. Awalnya, perpustakaan ini hanyalah sebuah garasai seluas 4 x 5 meter. Lalu pada 2 Desember 2009, garasi di depan teras rumah milik pasangan suami istri Yoga Rifai Hamzah dan Nurfina Sholawati itu disulap menjadi perpustakaan sederhana.

Berdirinya Rumah Baca Pintar ini berangkat dari kekhawatiran Nurfina dan suaminya tentang kemarakan warung internet (warnet) di desa mereka. Pasutri tersebut prihatin dengan minat baca rendah anak-anak di lingkungan rumah mereka. Mereka bahkan lebih suka main game daring.

“Dari situlah, timbul niat saya dan suami untuk mendirikan rumah baca ini. Kami lantas memanfaatkan teras rumah untuk menata buku-buku. Awalnya ada sekitar 200-300 buku yang merupakan koleksi pribadi,” ujar Nurfina Sholawati, seperti dikutip laman pekalongankab.go.id.

Nurfina bercerita, Rumah Baca Pintar dikenalkan kali pertama secara tutur-tinular. Dia menyebarkan informasi kepada para tetangga bahwa ada tempat untuk membaca berbagai buku secara gratis. Dari situlah mulai banyak orang berdatangan untuk membaca buku.

“Bahkan, pernah subuh saya baru bangun sudah ada anak-anak yang pulang mengaji dari musala mampir baca buku di sini, atau pernah juga ada orang gila yang mampir baca. Ya tidak apa-apa, teras kami memang terbuka untuk siapa pun dan kapan pun. Kami tidak khawatir buku hilang, kalau pun ada itu berarti bukunya sedang jalan-jalan mencari pembaca lain. Prinsip kami hilang satu tumbuh seribu,” ujarnya.

Hingga kini, Rumah Baca Pintar telah menyimpan koleksi lebih dari 10 ribu buku. Mulai dari karya sastra, ensiklopedi, jurnal ilmiah, fiksi, hingga komik dan majalah. Selain itu, ada pula perpustakaan keliling menggunakan motor yang beroperasi sebulan sekali dan telah menjangkau lebih dari 20 desa di Kecamatan Kedungwuni.

Nurfina yang juga merupakan guru di MTs Walisongo Kedungwuni ini mengungkapkan, Rumah Baca Pintar nggak hanya menyediakan bahan bacaan, tapi juga kegiatan menarik untuk menyalurkan bakat dan minat anak-anak. Sebut saja, membuat prakarya bersama, lomba menggambar dan mewarnai, serta story telling.

Nggak hanya untuk anak-anak, ada juga kegiatan yang dapat diikuti oleh para remaja lo, seperti game, workshop, bedah buku, menulis, dan masih banyak kegiatan lainnya. Karena banyak kegiatan positif yang diadakan, lambat laun banyak warga yang ikut berpartisipasi seperti menyumbang buku atau menjadi sukarelawan di Rumah Baca Pintar ini.

Oya, seperti ditulis okezone.com (7/7/2015), Rumah Baca Pintar mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Kabupaten Pekalongan sebagai Perpustakaan Desa Teladan. Penghargaan itu sebagai pengakuan bahwa Rumah Baca Pintar dapat meningkatkan semangat literasi warga Pekalongan.

Nurfina berharap, akan ada lebih banyak orang yang bisa merasakan manfaat dari rumah baca ini, dan mendorong masyarakat mencintai ilmu pengetahuan melalui budaya gemar membaca.

Wah, mulia sekali cita-cita pasangan istri-suami ini. Apa yang mereka lakukan telah berandil dalam pencerdasan anak bangsa melalui literasi. (IB12/E02)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: