BerandaInspirasi Indonesia
Sabtu, 4 Agu 2017 11:22

Hebat, Kelompok Pelestari Terumbu Karang di Banyuwangi Dihargai Kalpataru

Pemberian penghargaan Kalpataru 2017. (foto: banyuwangiasia.com)

10 tahun berperan menjaga kelestarian biota laut pantai Bangsring, Banyuwangi, Jawa Timur, Kelompok Nelayan Samudera Bakti dihadiahi Kalpataru 2017.

Inibaru.id - Di Banyuwangi, Jawa Timur terdapat sebuah pantai yang dikenal luas dan memiliki keindahan bawah laut yang luar biasa, iya Pantai Bangsring. Begitu indahnya wisata bawah laut dari pantai ini, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi bahkan menjadikannya sebagai salah satu destinasi wisata unggalannya.

Pantai dengan luas sekitar 15 hektar ini merupakan area konservasi bagi terumbu karang. Pantai dengan kedalaman bervariasi dari 2 hingga 15 meter ini sangat cocok untuk dijadikan wisata bawah laut. Tidak perlu menyelam terlalu dalam, hanya berjarak 5 meter dari bibir pantai kita sudah mampu menikmati berbagai biota laut yang penuh warna dan berbagai terumbu karang yang indah.

Keindahan biota laut tersebut tak terlepas dari peran Kelompok Nelayan Samudera Bakti dari Desa Bangsring. Selama 10 tahun terakhir, Kelompok Nelayan Samudera Bakti memang telah menjaga kelestarian laut dengan cara menanam dan menjaga terumbu karang tersebut agar tetap indah dan menjadi tempat yang ideal bagi berbagai makhluk laut untuk tinggal. Sehingga tak salah jika kerja keras mereka akhirnya mendapatkan penghargaan Kalpataru 2017 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).

Penghargaan yang diberikan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo pada Ikhwan Arief, Ketua Kelompok Nelayan tersebut, menjadi puncak dari peringatan Hari Lingkungan Hidup yang diadakan di Gedung Mandala Wanabakti yang jatuh pada hari Rabu, 2 Agustus 2017. Ikhwan pun menuturkan bahwa penghargaan ini menjadi penambah semangat para nelayan di desa Bangsring untuk terus menjaga kelestarian terumbu karang dan alam bawah laut secara keseluruhan.

Peran nelayan Bangsring sendiri setidaknya juga telah mampu mengubah perilaku nelayan setempat dalam hal menangkap ikan dengan lebih baik. Dengan cara yang jauh lebih baik, maka ekosistem laut pun akan lebih banyak yang terjaga. Sebelumnya sebagai informasi, pada tahun 1960an, nelayan dari perairan Bangsring disebut-sebut sebagai nelayan ikan hias yang kebanyakan menangkap ikan dengan cara yang kurang baik. Yakni dengan memakai bom dan potassium.

Cara menangkap ikan yang sembarangan inilah yang menyebabkan terumbu karang di wilayah pantai tersebut rusak parah. Akibatnya, jumlah ikan hias juga semakin menurun dan mempengaruhi hajat para nelayan. Semenjak saat itulah Kelompok Nelayan Samudera Bakti mulai mengkampanyekan cara penangkapan ikan yang ramah lingkungan dan transpartasi terumbu karang.

Dari penyuluhan yang dilakukan komunitas disana, membuat para nelayan sadar dan secara bergotong-royong melakukan transplantasi terumbu karang dengan memakai rak-rak yang terbuat dari pipa air. Tak hanya itu, mereka juga terus melakukan perawatan pada terumbu karang tersebut. Kini, para nelayan juga menetapkan area konservasi laut dengan luas 15 kilometer persegi, dimana pada wilayah tersebut tidak boleh lagi diadakan aktifitas penangkapan ikan.

Kini, Kelompok Nelayan Samudera Bakti sudah memiliki anggota sebanyak 200 nelayan. Para nelayan ini dengan gigih melakukan edukasi bagi siapa saja tentang pentingnya merawat terumbu karang demi menjaga ekosistem laut tetap sehat. (AS/IB)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: