BerandaIndie Mania
Sabtu, 11 Mei 2018 09:10

Meriung di Lereng Medini, Membincang Sastra di Alam Terbuka

Diskusi bersama Iman Budhi Santoso (Komunitas Lereng Medini)

Bagi kamu yang suka sastra, agenda tahunan Kemah Sastra di Perkebunan Teh Medini ini layak kamu masukkan ke jadwal kegiatanmu tahun depan. Pasalnya, ada banyak hal asyik yang bisa kamu lakukan dengan sastra di alam terbuka.

Inibaru.id – Kamu yang menggemari sastra, terkhusus yang tinggal di Semarang dan sekiranya, ada baiknya nggak melewatkan acara ini tahun depan. Kemah Sastra, namanya. Digelar pada 4-6 Mei 2018 lalu, gelaran keempat yang diselenggarakan Komunitas Lereng Medini tersebut keren banget, Millens. Dalam acara tahunan tersebut, mereka menggabungkan konsep rekreasi alam dan sastra dalam satu wadah.

Mengangkat tema "Literasi Lokal di Antara yang Global", acara yang bertempat di Perkemahan Kebun Teh Medini, Ngesrep, Balong, Limbangan, Kendal, ini, acara ini akan mengajakmu untuk mengikuti berbagai diskusi sastra dengan topik-topik yang menarik dan pembicara yang keren.

Tahun ini Kemah Sastra IV mendatangkan enam sastrawan yakni Hasan Asphani, Puthut EA, Triyanto Triwikromo, Martin Aleida, Imam Budi Santosa, dan Bandung Mawardi. Dalam kegiatan tersebut, Komunitas Lereng Medini dan Apresiasi Sastra (Apsas) bekerja sama dengan Komunitas Wayang Gaga, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Vokal UPGRIS, LPM Edukasi UIN Walisongo, dan LPM Frekuensi UIN Walisongo.

Koordinator Komunitas Lereng Medini, Heri CS, mengungkapkan, dipilihnya Kebun Teh Medini sebagai lokasi rangkaian acara karena sebelumnya sastra masih terkesan elitis. Pengelola Pondok Baca Ajar, Boja, itu mengatakan, selama ini sastra hanya dibicarakan di perguruan tinggi atau gedung kesenian, karena itulah dirinya berupaya untuk menghadirkan sastra yang tanpa sekat dengan membawanya ke alam terbuka.

“Bagi kami, Medini itu nggak sebatas tempat, tetapi lebih dari itu. Ada kearifan-kearifan dan spiritual yang kami temukan di sana, sehingga kami akan mempertahankan konsep acara kemah ini yang memang identik dengan Medini, sisi barat Gunung Ungaran,” papar Heri kepada Inibaru.id.

Diskusi sastra di alam terbuka yang menyenangkan. (Komunitas Lereng Medini)

Diskusi sastra dilakukan di alam terbuka. Sebanyak 20 tenda tersedia. Ada pula tenda pleton berukuran besar, satu lapak yang menjual buku, dan satu lapak penjaja kaos Kemah Sastra. Ada juga satu panggung yang digunakan sebagai tempat pertunjukan sulap dan pesta musik. Kemudian, setelah semalaman meriung untuk mendiskusikan sastra, pada pagi harinya seluruh peserta diajak beryoga dan jalan-jalan melintasi perkebunan teh. 

Setelah puas menikmati keindahan kebun teh, para peserta kemudian dipersilakan beristirahat di sebuah brak (semacam saung untuk para pemetik teh). Di brak tersebut, masing-masing peserta diminta untuk unjuk kebolehan. Jadi, kamu yang punya bakat menyanyi, melawak, deklamasi, atau apapun boleh menghibur peserta lain. Hm, seru!

Sayang, acara untuk tahun ini sudah selesai. Tunggu tahun kali ya! Sampai jumpa di sana tahun-tahun mendatang! (Artika Sari/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: