BerandaHits
Kamis, 3 Apr 2019 15:01

9 Bulan Berlalu, Kunjungan Wisatawan Asing ke Lombok Menurun Pascagempa

Salah satu pantai di Pulau Lombok. (Ngetripmulu)

Gempa Lombok yang terjadi pada Juli 2018 agaknya masih menyisakan ketakutan bagi para wisatawan. Hingga Februari 2019, banyak wisatawan yang belum tertarik untuk kembali berkunjung ke pulau di Provinsi NTB tersebut.

Inibaru.id – Pascagempa berkekuatan 6,4 SR yang mengguncang Pulau Lombok pada 29 Juli 2018, aktivitas wisata di pulau yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat tersebut masih belum pulih. Hal ini diketahui dari data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS). Data menunjukkan jumlah wisatawan cenderung menurun dibandingkan dengan bulan yang sama di tahun lalu.

Data yang didapatkan dari pintu masuk Bandara International Lombok ini menunjukkan pada Januari-Februari 2019, terdapat 5.713 wisatawan mancanegara yang berkunjung. Di periode yang sama tahun lalu, jumlah wisatawan mancanegara yang datang mencapai 11.786 orang. Hal ini berarti, penurunan jumlah wisatawan mencapai 38,14 persen.

“Kejadian di Lombok yang tak diharapkan seperti gempa dan lain-lain membuat penurunan jumlah wisatawan mencapai 38 persen. Hal ini saya rasa wajar, tapi tetap saja menjadi beban buat kami. Kami di Asita akan segera berdiskusi terkait hal ini,” ungkap Dewantoro Umbu Joka, Ketua DPD Asosiasi agen Perjalanan dan Wisata Indonesia (Asita) Provinsi Nusa Tenggara Barat seperti ditulis Kompas.com, Selasa (2/4/2019).

Asita sebenarnya memprediksi penurunan jumlah wisatawan mancanegara ke Nusa Tenggara Barat jauh lebih besar, yakni sekitar 40-50 persen. Meski gempa Lombok telah tujuh bulan berlalu, Dewantoro mengaku nggak mudah untuk meyakinkan wisatawan baik itu lokal ataupun asing untuk datang kembali ke Lombok.

Yap, nggak hanya wisatawan mancanegara, data wisatawan domestik yang berkunjung di periode yang sama juga menurun. Kendati begitu, Humas Asita Provinsi NTB Supratman Samsi menyebut Januari-Februari memang termasuk musim sepi kunjungan bagi Pulau Lombok

Semoga ada gebrakan baru yang bisa menarik wisatawan agar bisa kembali ke Lombok, ya, Millens. Yuk, kapan mau ke Lombok? (IB09/E04)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Tahu Campur Pak Slamet, Pemadam Kelaparan Andalan di Pasar Sumowono

22 Des 2024

Mulai 1 Januari 2025, Pendakian Rinjani Akan Ditutup 3 Bulan

22 Des 2024

Mengapa Ban Sepeda Motor Baru Ada 'Rambutnya'?

22 Des 2024

Ekonomi Makin Sulit, Suami Stres Makin Rentan Lakukan KDRT

22 Des 2024

Mengagumi Indahnya Senja di Dusun Sumurup Rawa Pening

22 Des 2024

Serunya Wisata Kano di Kawasan Mangrove Baros Bantul, Yogyakarta

22 Des 2024

Makna Potongan Bambu di Nisan-Nisan Makam di Sumowono Kabupaten Semarang

23 Des 2024

Mengakhiri Tahun 2024 dengan Mendaki, Ini Hal yang Harus Kamu Perhatikan

23 Des 2024

Me Time: Hak yang Berubah Jadi Barang Mewah bagi Ibu

23 Des 2024

Kala Siang Hari Jadi Lebih Pendek di Islandia saat Musim Dingin

23 Des 2024

Pemprov Jateng Peringati Hari Ibu ke-96, Teguhkan Peran Setara Perempuan

23 Des 2024

Aman, Ini Tiga Barang yang Dipastikan Nggak Akan Terkena PPN 12 Persen

23 Des 2024

Polda Jateng Periksa Senjata Anggota, Buntut Penembakan Siswa SMK hingga Tewas

24 Des 2024

Event Tari Gagal, Penyelenggara Dilaporkan Ke Polda Jateng

24 Des 2024

Mi Dadat Pak Karnan, Legenda Kuliner di Jekulo, Kudus

24 Des 2024

Pemkot Fukushima Jepang bakal Sebar Identitas Pembuang Sampah Sembarangan

24 Des 2024

Sementara di Jabodetabek, Minyak Jelantah Bisa Ditukar dengan Uang di Pertamina

24 Des 2024

'Brain Rot' di Kalangan Gen Alpha, Sebuah Fenomena dan Dampaknya

24 Des 2024

Wisatawan di Jateng Diprediksi Capai 6,4 Juta Selama Libur Nataru

24 Des 2024

Uang Palsu dari UIN Makassar Diklaim Bisa Masuk ATM, Benarkah?

24 Des 2024