BerandaHits
Jumat, 10 Okt 2024 15:06

Uniknya Sejarah Desa Gajahan Karanganyar, Konon Bekas Kandang Gajah Keraton

Desa Gajahan di Colomadu, Karanganyar. (Google Street View)

Saat Mataram masih beribu kota di Keraton Kartasura, banyak gajah milik anggota kerajaan yang ditambatkan di Desa Gajahan.

Inibaru.id – Nggak hanya wilayahnya yang unik karena jadi eksklave Kabupaten Karanganyar, Kecamatan Colomadu juga punya cerita unik lain terkait salah satu desa yang masuk wilayahnya. Nama desa tersebut adalah Desa Gajahan. Kabarnya, desa ini mendapatkan nama tersebut karena dulu dijadikan tempat gajah Keraton Kartasura dirawat.

Karena berada di wilayah eksklave, jarak desa Gajahan ke pusat pemerintahan Karanganyar lebih jauh dari jarak ke Kota Solo. Bahkan, bisa dikatakan, warga Gajahan harus lewat Solo dulu baru bisa mencapai Karanganyar. Kalau ke Kartasura yang kini masuk wilayah Sukoharjo, jaraknya malah jauh lebih dekat, yaitu sekitar 3 km saja.

Omong-omong, meski statusnya kini hanya kecamatan, Kartasura dulu adalah Ibu Kota Kesultanan Mataram pada 1680 sampai 1745, menggantikan Keraton Plered yang berlokasi di Bantul, DIY. Status ibu kota ini kemudian berpindah ke Surakarta pada 1745.

Meski hanya jadi ibu kota selama 65 tahun, tetap saja ada banyak sejarah menarik yang terjadi di Kartasura. Salah satunya tentu saja kisah gajah-gajah dari Keraton Kartasura yang dirawat di Desa Gajahan.

“Di Desa Gajahan ada Makam Gedong. Dulu di sana ada pohon tanjung berukuran sangat besar yang dijadikan tempat menambat gajah milik Keraton Surakarta,” ucap salah seorang sesepuh Desa Gajahan bernama Zainudin sebagaimana dinukil dari Edpos, (5/3/2018).

Relief raja yang melakukan perjalanan dengan gajah di Candi Borobudur. (Mongabay/N.J. Krom)

Di salah satu sungai yang mengalir di Desa Gajahan, yaitu Kali Kepu, juga ada Watu Gajah. Bentuk batunya memang sama sekali nggak mirip seperti gajah. Tapi, nama tersebut didapat karena warga dulu meyakini batu tersebut sebagai tempat menambatkan tali gajah milik keraton, Millens.

“Cerita ini juga didapat dari orang tua, kakek nenek saya dulu,” ucap Zainudin.

Yang pasti, keberadaan gajah-gajah Keraton Kartasura di wilayah tersebut membuatnya jadi dikenal sebagai Desa Gajahan. Nama tersebut masih dipakai hingga sekarang meski sudah nggak ada lagi gajah di sana.

Yang pasti, selain di kebun binatang, sudah nggak ada lagi gajah yang bisa ditemukan di alam liar di Pulau Jawa. Padahal, pada masa kerajaan Hindu – Buddha, gajah jadi semacam simbol keagungan dan jadi kendaraan keluarga kerajaan, Millens.

Diperkirakan, gajah punah pda abad ke-17 alias pada masa di mana Keraton Kartasura masih dipakai. Jadi, bisa dikatakan, gajah-gajah yang dulu ditambatkan di Desa Gajahan adalah salah satu kelompok gajah terakhir yang eksis di Tanah Jawa.

Menarik juga ya kisah tentang Desa Gajahan yang ada di Kecamatan Colomadu, Karanganyar ini? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: