BerandaHits
Senin, 9 Jun 2024 15:00

Ternyata, Barak Bantir Sumowono Sudah Eksis Sejak Zaman Belanda

Barak Bantir di Sumowono, Kabupaten Semarang. (Google Street View)

Kini lebih dikenal sebagai tempat wisata kuliner karena banyaknya jajanan pinggir jalan, Bantir ternyata menyimpan banyak cerita sejarah pada zaman Belanda. Seperti apa ya cerita tersebut?

Inibaru.id – Warga Kota Semarang pasti nggak asing dengan nama Bantir. Berlokasi di sisi selatan Gunung Ungaran, Bantir yang memiliki suhu udara sejuk sering jadi jujugan wisata kuliner. Maklum, di pinggir jalan, ada banyak penjual jajanan. Di dekat situ, juga ada tanah lapang luas yang bisa dijadikan tempat piknik.

Terletak di Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, Bantir yang berjarak sekitar 8 kilometer dari Alun-alun Bandungan ini sebenarnya lebih dari sekadar tempat main di akhir pekan. Bangunan-bangunan yang dominan dengan warna hijau itu dimiliki Tentara Nasional Indonesia (TNI), tepatnya Kodam IV Diponegoro. Selain dijadikan tempat para prajurit TNI, Barak Bantir juga kerap dijadikan tempat kemping anak sekolah atau mahasiswa. Bahkan, pada 2009 lalu, jadi tempat syuting film Merah Putih, lo.

Tapi, kamu tahu nggak kalau bangunan Barak Bantir atau yang juga dikenal dengan nama lain tangsi militer Bantir ini sudah berusia sangat lama? Yap, meskipun nggak ada kejelasan tentang kapan bangunan ini berdiri, kabarnya, dulu bangunan tersebut dipakai oleh Koninklijk Nederlands Indisch Leger (KNIL) atau Pasukan Kerajaan Hindia Belanda, khususnya Pasukan Kavaleri atau pasukan berkuda.

Asal kamu tahu saja, KNIL dibentuk pada 1814 sebagai bagian dari Pasukan Kerajaan Belanda. Nah, bagian pasukan kaveleri dari KNIL ini digembleng di Barak Bantir agar bisa selalu siap untuk melawan gerakan revolusioner.

Barak Bantir pada zaman Belanda. (X/Romish97561080)

Kok lokasinya ada di dataran tinggi Gunung Ungaran, bukannya di kota besar? Meskipun berlokasi di pedesaan, penempatan Barak Bantir dianggap cukup strategis karena bisa menjangkau banyak wilayah seperti Ambarawa, Kota Semarang, Surakarta, hingga Magelang. Bisa dikatakan, para tentara yang dilatih di sana bisa segera diterjunkan ke wilayah-wilayah tersebut sesegera mungkin jika dibutuhkan.

Eksistensi KNIL memang baru selesai pada 1950. Bahkan, KNIL sebenarnya sudah kehilangan kuasanya di Barak Bantir semenjak Jepang menguasai Hindia Belanda pada 1942. Kala itu, funginya berubah dari tempat latihan militer menjadi kamp tawanan warga Belanda, kaum indo keturunan lokal Belanda, hingga kaum pribumi Nusantara.

Perlakukan nggak manusiawi tentara Jepang terhadap para tawanan itu jadi asal muasal cerita mistis yang kerap muncul di Barak Bantir. Meski begitu, nyatanya bangunan bersejarah tersebut masih digunakan hingga sekarang.

Nggak disangka ya, di belakang banyaknya penjual jajanan pinggir jalan di Bantir, ternyata ada cerita sejarah besar. Omong-omong, pernah wisata kulliner di sana belum, Millens? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Longsor di Petungkriyono Pekalongan: Korban Meninggal 17 Orang

22 Jan 2025

Info Resmi dari Pemerintah tentang Libur Sekolah pada Bulan Ramadan 2025

22 Jan 2025

Hanya Buka Sekali dalam 35 hari, Begini Keunikan Pasar Kramat Jumat Pahing Muntilan

22 Jan 2025

Di Jepang, Ada Cafe Cuddle yang Perbolehkan Pengunjung Peluk Pelayannya

22 Jan 2025

Pj Gubernur Jateng: Pemicu Banjir dan Tanah Longsor karena Alih Fungsi Lahan

22 Jan 2025

Pisahkan Nomor Pribadi dan Kantor untuk Work-Life Balance yang Lebih Baik!

22 Jan 2025

Viral Jam Tidur Siang di Sekolah Surabaya, Sudah Diterapkan di Jepang dan Tiongkok

22 Jan 2025

Apakah Memenuhi Semua Keinginan Pasangan Bisa Menjamin Kesetiaan?

22 Jan 2025

Temanggung Resmikan 8 TPS3R untuk Kelola Sampah Berbasis Masyarakat

22 Jan 2025

Lestari Moerdijat: Indonesia di BRICS Harus Berdampak Positif untuk Semua Sektor

22 Jan 2025

Erick Thohir: Tarif Tiket Kendaraan Umum Nggak Naik saat Lebaran 2025

23 Jan 2025

Nasi Goreng Pak Basiyo, Hidden Gem Kuliner Sukoharjo

23 Jan 2025

Mau Tinggal di Desa Albinen, Swiss? Pemerintah Bakal Siapkan Uang Rp540 Juta Buatmu!

23 Jan 2025

Hari Ketiga Banjir Grobogan, KAI Masih Terapkan Rekayasa Operasi dan Pembatalan Perjalanan

23 Jan 2025

Pathol Sarang, Gulat Tradisional Khas Rembang yang Eksis Sejak Zaman Majapahit

23 Jan 2025

Menghadapi Atasan Otoriter: Antara Bertahan dan Menjaga Profesionalisme

23 Jan 2025

Perbaikan Sistem Penerimaan Murid Baru Wujudkan Pendidikan Inklusif

24 Jan 2025

Benarkah Kopi Arabika Akan Punah Pada 2050 karena Perubahan Iklim?

24 Jan 2025

'When Life Gives You Tangerines', Drama Korea Terbaru IU

24 Jan 2025

Hari-Hari di Dukuh Pangkalan; Belasan Tahun Dibekap Rob, Terus-menerus Tinggikan Rumah

24 Jan 2025