BerandaHits
Jumat, 4 Jan 2018 14:08

Dianggap Terlalu Feminin, Gerakan Ramah Lingkungan Kurang Diminati Cowok

Tas ramah lingkungan (Tokopedia)

Kemasan atau tema kegiatan ramah lingkungan yang selama ini beredar dianggap terlalu feminin bagi cowok. Kenapa?

Inibaru.id – Dibanding cewek, sebuah penelitian menunjukkan, cowok ternyata dianggap lebih malas melakukan kegiatan ramah lingkungan, Millens. Kegiatan seperti menghemat energi, bahan bakar, daur ulang, atau mengurangi jumlah sampah dianggap kurang jantan. Duh, kok bisa?

Seperti ditulis Beritagar.id, Rabu (3/1/2018), para peneliti menyebutkan, kecenderungan ini disebabkan oleh kepribadian perempuan dan laki-laki yang sangat berbeda. Ini sangat mempengaruhi pandangannya pada perilaku ramah lingkungan.

Baca juga:
G-Dragon Ketahuan Pacaran, K-Popers Heboh
Penggal Kepala Kekasih Lantaran Dianggap Selingkuh

Dari penelitian yang dipublikasikan majalah AS, Scientific American, laki-laki cenderung menghindari kegiatan ramah lingkungan karena lebih mementingkan identitas maskulinnya. Sementara, James Wilkie dari University of Notre Dame, Indiana, AS, mengatakan, andai lelaki nggak terganggu kemaskulinitasannya, mereka tentu bakal senang hati memakai produk ramah lingkungan.

Sebagai contoh, lelaki nggak bakal suka pakai tas kain saat berbelanja karena tas itu dianggap lebih feminin dibanding kantong kresek. Selain itu, pelbagai produk ramah lingkungan juga kebanyakan bertemakan bunga. Ini juga dianggap terlalu feminin sehingga lelaki jarang mau pakai.

Acuan Pebisnis

Penelitian ini seharusnya bisa jadi pedoman bagi para pebisnis yang menyasar produk ramah lingkungan. Stereotip feminin pada produk-produk ramah lingkungan harus dihilangkan. Sebagai contoh, kemasan produk bisa dibuat lebih maskulin atau netral agar lebih diminati oleh lelaki.

Baca juga:
Tagar "Hoax Membangun" yang Mendadak Ramai
Masalah Baru Tiongkok: Sepeda Zombie

Sebuah percobaan menunjukkan, cowok lebih cenderung memberi uang sumbangan pada kotak yang dibungkus warna gelap yang cenderung maskulin. Sebaliknya, mereka kurang tertarik pada kotak bertema feminin seperti gambar pohon, kotak berwarna hijau dan cokelat muda, atau yang memakai font berenda. (AW/GIL)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: