Inibaru.id – Vaksin Covid-19 dari Tiongkok ternyata sudah memasuki fase uji klinis di Indonesia. Pengujian ini akan dilakukan BUMN Biofarma bersama dengan Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, Jawa Barat. Sukarelawan yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah 1.620 orang.
Meski sudah mendapatkan izin dari Komite Etik Penelitian Unpad, penelitian baru bisa dilakukan pada Agustus 2020. Manajer Lapangan Tim Penelitian Uji Klinis Tahap 3 Dokter Eddy Fadliana dari Unpad menyebut vaksin ini aman untuk manusia.
Hal ini terungkap setelah uji klinis tahap pertama dan kedua dilakukan di negara asal vaksin, Tiongkok. Meski begitu, ternyata ada efek samping yang didapat sukarelawan setelah disuntik vaksin ini.
“Kami patokannya adalah penelitian. Dari penelitian sebelumnya yang sudah dipublikasikan, ada reaksi lokal berupa munculnya rasa nyeri di lokasi penyuntikan. Hal ini terjadi pada 20-25 persen dari total yang menjalani uji klinis pertama dan kedua,” ungkap Eddy di RS Pendidikan Unpad, Rabu (22/7)
Bahkan, beberapa relawan yang disuntik vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech Ltd ini mengalami gejala kesehatan yang lebih berat seperti diare, radang paru, dan masalah kesehatan lainnya.
“Meski begitu, hasil audit menunjukkan gejala yang lebih berat ini nggak terkait dengan vaksin,” lanjut Eddy.
Para peneliti pun memastikan bahwa hasil pengujian klinis tahap satu dan dua menunjukkan hasil yang positif. Vaksin memiliki tingkat keamanan yang cukup baik. Hal ini disebabkan oleh para sukarelawan yang nggak sampai mengalami demam.
Hal yang sama diungkap oleh Ketua Tim Penelitian Uji Klinis Tahap 3 Calon Vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Unpad Profesor Kusnandi Rusmil. Dia menyebut sensasi nyeri bekas suntikan vaksin akan hilang setelah beberapa saat.
“Nyerinya akan hilang setelah beberapa jam. Memang, ada beberapa orang yang baru merasakan hilangnya nyeri setelah dua hari,” ucap Kusnandi.
Sebagai informasi, Indonesia telah mendatangkan 2.400 sampel calon vaksin Covid-19 dari Tiongkok. Diharapkan, hasil penelitian dan pengujian calon vaksin ini akan memperbesar peluang produksi vaksin Covid-19 di Indonesia mulai awal 2020. Pengujian akan dilakukan dalam kurun waktu enam bulan.
Selain di laboratorium, ada empat Pusat Puskesmas di Kota Bandung yang juga dilibatkan dalam pengujian vaksin. Puskesmas tersebut adalah Puskesmas Sukapakir, Puskesmas Garuda, Puskesmas Ciumbuleuti, dan Puskesmas Dago.
Semoga saja hasil pengujian bisa memberikan solusi bagi kita sehingga bisa mengendalikan pandemi virus corona, ya Millens! (Kom/IB09/E03)