Inibaru.id - Penerimaan murid baru untuk jenjang Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) dan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) akan segera dibuka. Proses yang dikenal sebagai Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) ini juga berlaku untuk seluruh kabupaten dan kota di wilayah Jawa Tengah (Jateng).
Untuk meningkatkan daya tampung peserta didik dalam program SPMB, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng saat ini juga telah menjalin kemitraan dengan SMA-SMK swasta agar akses pendidikan kian terbuka lebar, khususnya bagi siswa yang masuk kategori miskin.
Setidaknya ada 139 sekolah swasta yang telah bermitra dengan Pemprov Jateng untuk menambah daya tampung tersebut; terdiri atas 56 SMA dan 83 SMK yang tersebar di seluruh wilayah Jateng, yang berarti menambah kuota sebanyak 5.004 kursi.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Lutfhi mengatakan, program kemitraan yang bisa menambah kuota hingga lebih dari 5.000 kursi itu terbilang cukup banyak untuk memberikan akses pendidikan bagi generasi muda yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang menengah atas.
"Pendidikan merupakan investasi masa depan; dan (kemitraan) ini merupakan yang pertama," kata Luthfi saat meluncurkan Sistem Informasi Aplikasi SPMB SMAN dan SMKN 2025/2026 dan peresmian SMAN Keberbakatan Olahraga di Kawasan Olahraga Jatidiri Semarang, Senin (19/5/2025).
Mantan Kapolda Jateng ini menekankan bahwa program tersebut bertujuan untuk memberikan kesempatan pendidikan yang sama bagi anak-anak dari latar belakang ekonomi miskin. Selain itu, program ini juga berguna untuk menggerus angka putus sekolah di Jawa Tengah.
"Ini gratis bagi siswa miskin di sekolah swasta yang ditunjuk. Pemprov telah mengalokasikan Rp2 juta per siswa," kata Luthfi.
Minimal Terakreditasi B
Meski gratis, Pemprov Jateng nggak asal-asalan menunjuk sekolah dalam program ini. SMA/SMK swasta harus minimal terakreditasi B dan memiliki ketercukupan sarana dan prasarana pembelajaran.
Selain itu, sekolah juga harus memiliki rasio ketercukupan guru dan tenaga kependidikan, serta kesanggupan untuk nggak melakukan pungutan pembiayaan pendidikan bagi murid peserta program kemitraan.
"Ini yang pertama di Indonesia sekaligus menunaikan janji politik kami, yakni memberikan akses pendidikan bagi siswa miskin," tegasnya.
Dengan penambahan kuota tersebut, daya tampung SPMB di Jateng secara keseluruhan untuk tahun ajaran 2025/2026 mencapai 230.163 siswa. Jumlah ini meningkat sebanyak 6.393 siswa dari tahun ajaran sebelumnya.
Selain dari program kemitraan, peningkatan daya tampung juga dipengaruhi oleh penambahan unit sekolah dan ruang kelas anyar, termasuk dibukanya Sekolah Keterbakatan Olahraga yang baru saja diresmikan Luthfi.
"Kami menerima (penambahan) sekitar 6.000-an (kuota), termasuk bekerja sama kemitraan dengan SMA/SMK swasta sekitar 5.000-an," paparnya.
Menikmati Pendidikan yang Setara
Penambahan daya tampung tersebut merupakan bagian dari upaya Pemprov Jateng untuk memberi kesempatan bagi lulusan SMP sederajat, khususnya yang berasal dari keluarga tidak mampu, tinggal di pantiasuhan, disabilitas, panti asuhan, dan atau anak tidak sekolah (ATS), untuk lelanjutkan pendidikan.
"Tujuan kami, agar mereka dapat menikmati layanan pendidikan dengan pembiayaan yang setara," tegas Luthfi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng Sadimin menambahkan, program kemitraan ini merupakan satu-satunya dan pertama di Indonesia dengan melibatkan 56 SMA dan 83 SMK swasta.
Sebagaimana dikatakan Gubernur Jateng, Sadimin menuturkan, program ini dibuat untuk menerima anak-anak yang kurang beruntung dan kurang mampu, dengan anggaran yang didukung oleh APBD Provinsi Jateng.
"Secara teknis, pendaftaran disesuaikan dengan juknis yang ada. Masing-masing sekolah yang bermitra tadi, MoU dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng. Untuk masing-masing sekolah itu satu rombongan belajar atau sekitar 36 siswa," katanya.
Menanggapi peluncuran ini, anggota Komisi E DPRD Jateng Yudi Indras Wiendarto mengaku memberikan apresiasi tertinggi atas langkah Pemprov Jateng yang membuat terobosan berupa penambahan daya tampung melalui program kemitraan tersebut.
Peluang Lebih Besar untuk Bersekolah
Yudi Indras Wiendarto mengungkapkan, program yang diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu itu akan memberikan kesempatan lebih besar bagi mereka untuk sekolah.
"Program tersebut selaras dengan pemerintah pusat yang sedang menyiapkan sekolah rakyat. Hari ini Pemprov Jateng sudah mulai dulu. Ini bisa menjadi percontohan. Nanti tinggal kita atur secara fiskal dan lain sebagainya," kata dia.
Yudi berharap, kuota untuk program kemitraan dengan sekolah swasta ini akan mengalami penambahan setiap tahunnya, tentu saja dengan melibatkan lebih banyak sekolah di Jateng. Bertambahnya kuota, dia melanjutkan, akan membuat seluruh anak-anak di Jateng mendapatkan pendidikan yang layak dan setara.
Oya, program SPMB SMAN dan SMKN di Jawa Tengah akan dimulai pekan depan, dengan tahapan sebagai berikut:
- Tanggal 26 Mei-10 Juni: Pengajuan akun;
- Tanggal 27 Mei-10 Juni: Verifikasi Berkas;
- Tanggal 3-10 Juni: Aktivasi Akun;
- Tanggal 12-17 Juni: Pendaftaran/Pemilihan Sekolah dan Perubahan Pilihan;
- Tanggal 20 Juni 2025: Pengumuman Hasil Seleksi;
- Tanggal 23-26 Juni: Daftar Ulang;
- Tanggal 27 Juni: Pengumuman Daftar Peserta Cadangan;
- Tanggal 2-3 Juli: Daftar Ulang (Cadangan);
- Tanggal 14 Juli: Awal Tahun Ajaran 2025/2026.
Nah, buat para orang tua yang mau mendaftarkan anaknya untuk jenjang menengah atas, silakan dipantau ya. Semoga buah hatinya mendapatkan sekolah terbaik! (Murjangkung/E10)
