BerandaHits
Kamis, 6 Nov 2024 12:46

Sekarang sedang Jadi Polemik, Begini Sejarah Rumah Makan Padang di Indonesia

Nasi padang sering dijadikan alternatif hidangan untuk menikmati sajian khas Indonesia yang kaya rasa. (Joglosemarnews/Wardoyo)

Baik yang harganya murah maupun mahal, masakan padang dari rumah makan padang selalu diminati masyarakat. Seperti apa sejarah rumah makan padang di Indonesia?


Inibaru.id - Sebagian konsumen dengan dana yang pas-pasan tentu senang dengan menjamurnya rumah makan padang murah yang menjual masakan Minang dengan harga Rp10 ribu-an saja.

Namun, hal itu nggak disukai oleh masyarakat Minang yang tinggal di perantauan. Terbukti, baru-baru ini, Perhimpunan Rumah Makan Padang Cirebon (PRMPC) melakukan razia dan menghapus label "masakan padang" di rumah makan yang menjual dagangan dengan harga murah.

Ketua PRMPC Erianto menyebut nggak melarang masyarakat non-Minang menjual nasi padang, tapi dia meminta para pengusaha itu agar nggak menjadikan label "murah" dan "harga Rp10 ribu" sebagai alat promosi.

"Kalau yang bersangkutan menolak, ya kami tentu sebagai komunitas Minang keberatan wajar, merasa keberatan," katanya pada bulan lalu.

Sejauh ini, di Cirebon ada sekitar 20 rumah makan padang yang menjual makanan dengan harga murah. Secara gamblang, PRMPC menentang penjualan menu dengan harga murah karena dinilai dapat merendahkan citra kuliner asal Minang.

Seperti yang kita tahu, rumah makan padang terkenal sebagai tempat yang menjual "nasi padang", makanan khas daerah Minangkabau, Sumatra Barat. Nasi padang sering dijadikan alternatif hidangan untuk menikmati sajian khas Indonesia yang kaya rasa. Nggak heran masyarakat Minang di perantauan ingin melestarikan citra bahwa masakan padang adalah makanan "berkelas" yang bahan dan bumbunya nggak boleh dikurang-kurangi hanya biar harga jualnya lebih terjangkau.

Sejarah Rumah Makan Padang

Rumah Makan Padang dulunya bernama lapaunasi, los lambung, atau karan. (tampungbolong.wordpress)


Terlepas dari polemik razia rumah makan padang yang terjadi di Cirebon, sebenarnya keberadaan rumah makan padang di Indonesia yang sangat banyak ini membuktikan bahwa masakan padang sudah menjadi kecintaan masyarakat sejak dulu.

Istilah "Rumah Makan Padang" misalnya, sudah mulai dikenal sekitar akhir 1960-an. Bermula saat bergolaknya peristiwa pemberontakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Sumatera Barat yang berhasil ditumpas. Hal itu disampaikan pakar sejarah Minangkabau Gusti Asnan, mengutip dari laman Indonesia.go.id.

Peristiwa pemberontakan PRRI ini telah menyebabkan terjadinya eksodus besar-besaran warga keluar dari Sumatera Barat dan bermigrasi ke Pulau Jawa. Hal ini bikin nggak sedikit orang Minangkabau di perantauan berupaya mengganti identitas, termasuk asal etnik dari Minangkabau menjadi Padang.

Perubahan itu juga terjadi dengan menamai kedai sebagai "Rumah Makan Padang", yang dipertahankan hingga kini. Sebelumnya, tempat penjualan makanan khas Minangkabau akrab disebut lapaunasi, los lambung, atau karan.

Seiring berjalannya waktu, yang menjual masakan padang nggak lagi hanya orang Minang. Di beberapa tempat, pemilik rumah makan padang adalah orang Jawa atau dari etnis lainnya.

Nah, kalau menurut pendapatmu, perlukah rumah makan padang "murah" dirazia dan rumah makan padang asli orang Minang diberi lisensi? (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Jajanan Latiao Akibatkan Keracunan, Dilarang Beredar!

2 Nov 2024

Ketua Panser Biru Kepareng Diperiksa Polisi Terkait Ujaran Kebencian terhadap Yoyok Sukawi

2 Nov 2024

Sebanyak 34.300 Obat Kedaluwarsa Dimusnahkan BPOM Semarang

2 Nov 2024

Mengambil Keputusan Sendiri Tanpa Penyesalan; Seni Bertanggung Jawab atas Pilihan Hidup

2 Nov 2024

Anggur 'Shine Muscat' di Jateng Aman, Dishanpan: Beli yang Berizin Edar

2 Nov 2024

Naungi 1300 Peternak, UD Pramono Mau Tutup Usai Ditagih Pajak Ratusan Juta!

2 Nov 2024

Untuk Apa Guru Besar Unpad Merekam Suara Bumi dengan AI?

3 Nov 2024

Tips Main ke Labuan Bajo dari Pulau Jawa dengan Pesawat dan Kapal Feri

3 Nov 2024

Bisa Membawa Air Hujan Berton-Ton, Kok Awan Nggak Jatuh?

3 Nov 2024

Telah Ditemukan Bioplastik yang Bisa Terurai di Laut

3 Nov 2024

Panarama Residential Resort Tawarkan Hunian Lifestyle yang Terintegrasi dengan Hunian One Stop Living

3 Nov 2024

Jangan Simpan Madu di Dalam Kulkas, Ini Sebabnya!

3 Nov 2024

KSPI: Ribuan Buruh Anak Perusahaan Sritex di Kota Semarang Di-PHK

3 Nov 2024

Polda Jateng Pastikan Selidiki Penyebab Terbakarnya Pabrik di KIK

3 Nov 2024

Menangkal Santet, Kesaktian Air Sendang Bancolono Karanganyar Pemandian Prabu Brawijaya V

3 Nov 2024

Cerita Kode Pos Indonesia yang Baru Dipakai pada Tahun 1985

4 Nov 2024

Rayakan Pergantian Musim, Masyarakat Karimunjawa Gelar Festival Thothok

4 Nov 2024

Manisnya Kisah Cinta Anak Muda Akhir 90-an di '20th Century Girl'

4 Nov 2024

Rumah yang Menginspirasi Film 'Up' Masih Berdiri Sampai Sekarang

4 Nov 2024

Di Rumah Kemasan Jateng, Kamu Bisa Membuat 'Packaging' Berkualitas

4 Nov 2024