Inibaru.id – Kamu pasti pernah memakai celengan setidaknya sekali seumur hidup. Bentuk celengan untuk menabung ini bermacam-macam, dari yang mirip seperti kendi, berbentuk ayam, atau yang paling populer, berbentuk babi. Tapi, pernah terpikir nggak tentang sejarah celengan yang ternyata memang terkait dengan babi, Millens?
Celengan ini sebenarnya berasal dari kata Bahasa Jawa “celeng” yang jika diartikan adalah babi hutan. Nah, penyebutan celengan ini berasal dari orang-orang Jawa yang dulu melihat kotak menabung yang berbentuk babi. Nah, kalau di luar negeri, kotak menabung alias celengan ini bernama piggy bank yang juga terkait dengan pig yang artinya babi.
Nah, sejarah celengan alias piggy bank ini ternyata sudah sangat lama sejak abad pertengahan, lo. Dulu, di saat itu banyak orang yang menyimpan logam-logam berharga mahal di gerabah tanah liat, termasuk celengan babi itu. Celengan-celengan kuno dari tanah liat ini bisa ditemukan di reruntuhan Pompeii (Napoli kuno) dan sepanjang Sungai Rhine.
Menariknya, sejarah celengan ternyata sudah ada jauh lebih lama, tepatnya sejak abad ke-2 sebelum masehi. Buktinya adalah adanya celengan yang ditemukan di Priene, Yunani. Bentuknya nggak babi sih, tapi mirip seperti kuil kuno berukuran mini. Nah, di celengan ini, ada celah kecil di dekat bagian atapnya untuk memasukkan koin.
Sejarah Celengan di Indonesia
Kalau di Indonesia, sejarah celengan terungkap hingga abad ke-14. Di Situs Trowulan Jawa Timur yang merupakan situs Majapahit kuno, ditemukan sebuah celengan berbentuk babi. Bahan dasarnya adalah terakota dengan lubang kecil di tengah-tengah punggungnya. Nah, kabarnya, istilah “celengan” ini terkait dengan kotak menabung ini.
Yang menarik adalah, istilah “tabungan” yang menandakan penyimpanan uang atau barang berharga ini juga berasal dari kata “tabung”. Jadi dulu ada banyak tabung-tabung semacam celengan yang memiliki fungsi tersebut. Apalagi, dulu juga banyak orang yang memakai celengan dari batang bambu yang berbentuk silinder alias tabung.
Celengan Tanah Liat Semakin Langka
Sayangnya, celengan tanah liat semakin jarang ditemukan di hampir semua belahan dunia. Hal ini disebabkan oleh kelemahan dari celengan ini yang harus dipecah jika ingin mengambil isinya. Intinya sih, celengan ini hanya sekali pakai, ya? Jadi kurang praktis, deh.
Kini, kebanyakan celengan juga dibuat dari bahan lain seperti plastik, keramik, hingga aluminium. Selain itu, ada juga kotak-kotak penyimpanan uang dari bahan kayu atau kaca dengan bentuk seperti kotak amal, itu, lo.
Khusus untuk jenis kotak penyimpanan terakhir, nggak perlu dipecah karena sudah dilengkapi dengan gembok yang bisa dibuka-tutup. Nggak ribet, deh.
Sejarah celengan ternyata unik, ya? Kalau kamu, masih memakainya atau lebih memilih menabung di bank saja, nih, Millens? (Lip/IB09/E05)