BerandaHits
Rabu, 8 Mar 2022 13:00

Sejak Kapan Satai Kelinci di Bandungan Dijual?

Satai kelinci Bandungan. Digemari banyak wisatawan. (Echi Phinemo)

Mampir ke Bandungan, Kabupaten Semarang, nggak lengkap kalau nggak sekalian mencicipi satai kelinci. Omong-omong, sejak kapan ya kuliner ini dijual di sana?

Inibaru.id – Warga Semarang dan sekitarnya terbiasa menjadikan Bandungan sebagai tujuan wisata saat akhir pekan. Di sana, kamu bisa menikmati udara yang sejuk, pemandangan alam khas Gunung Ungaran yang masih asri, dan menikmati wisata kuliner. Salah satu yang populer adalah satai kelinci.

Omong-omong ya, Bandungan sebenarnya adalah sebuah kecamatan yang ada di Kabupaten Semarang. Kamu bisa mengaksesnya dari Ambarawa atau Lemah Abang jika berasal dari arah Ungaran. Nah, sesampainya di Bandungan, pasti deh kamu bisa melihat banyak penjual satai kelinci berjejeran di pinggir jalan menuju Candi Gedong Songo.

Satai kelinci jelas nggak biasa, ya Millens. Maklum, kita terbiasa dengan satai ayam atau satai kambing. Banyak orang yang bahkan nggak berani makan satai kelinci hanya karena berpikir kalau hewan ini cukup lucu untuk dimakan. Namun, bagi yang pernah mencicipinya, rasa satai kelinci ini nikmat nggak ada duanya, lo.

Lantas, seperti apa sih sejarah awal satai kelinci di Bandungan mulai dijual? Kalau yang ini, Warung Sate Kelinci Pak Pono punya jawabannya. Maklum, Pak Pono-lah yang kabarnya memulai tren berjualan satai kelinci di Bandungan pada 2005.

Kabarnya, Pak Pono adalah pelppor penjualan satai kelinci di Bandungan. (Echi Phinemo)

Pak Pono sendiri bukan orang asli Bandungan, Millens, melainkan dari Tawangmangu, Karanganyar, kabupaten yang bersebelahan persis dengan Kota Solo. Nah, Tawangmangu ini punya iklim dan pemandangan yang nggak jauh beda dengan Bandungan. Maklum,sama-sama di lereng gunung.

Di Tawangmangu sendiri, juga ada lo penjual satai kelinci. Nah, dulu, Pak Pono melihat prospek bisnis ini di Bandungan. Dia pun kemudian mencari kelinci yang dijual di Pasar Hewan Ambarawa, yakni Pasar Pon yang lokasinya ada di dekat Terminal Bawen. Sesuai dengan prediksinya, satai kelincinya laris manis di Bandungan.

Biasanya sih, kelinci yang dijadikan satai adalah kelinci Australia. Maklum, kelinci badannya gempal sehingga dagingnya pasti tebal. Kalau hari biasa, setidaknya 3 ekor kelinci habis dijadikan satai. Beda lagi kalau akhir pekan, Pak Pono bisa sampai menyembelih 5 ekor, lo.

Lantas, bagaimana dengan rasanya? Istri Pak Pono, Poniwati menyebut rasa satai kelinci memang sekilas mirip dengan satai ayam. Tapi, kalau sudah terbiasa memakannya, bakal terasa. Sayangnya, karena rasanya yang mirip satai ayam ini pula, sejumlah penjual satai kelinci memakai daging ayam, bukannya daging kelinci.

Kalau kamu, pernah nyoba makan satai kelinci di Bandungan nggak, Millens? (Phi/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: