BerandaHits
Kamis, 4 Okt 2023 15:07

Program Buang Sampah Dusun Jlamprang Kabupaten Semarang; Dikelola Anak Muda

Program Buang Sampah Dusun Jlamprang Kabupaten Semarang; Dikelola Anak Muda

Ilustrasi: Pemuda mengurus sampah di Dusun Jlamprang. (Pikiranrakyat/Tati Purnawati)

Nggak hanya Pandawara Group yang berinisiatif untuk mengatasi masalah sampah di Indonesia. Para pemuda di Dusun Jlamprang Kabupaten Semarang juga punya cara tersendiri untuk mengatasi masalah kebiasaan membuang sampah sembarangan warga. Begini caranya.

Inibaru.id – Salah satu masalah yang masih sulit diatasi di Indonesia adalah kebiasaan membuang sampah sembarangan. Nggak hanya di pinggir jalan dan tanah kosong, kamu juga bisa melihat sampah mencemari aliran sungai. Padahal, bisa jadi air dari aliran sungai tersebut masih dikonsumsi warga.

Hal inilah yang jadi perhatian para pemuda dari Dusun Jlamprang, Desa Gemawang, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang. Mereka resah dengan kebiasaan warga setempat yang hobi membuang sampah sembarangan, khususnya ke sungai.

Nggak ingin masalah ini berlarut-larut tanpa solusi, para pemuda tersebut akhirnya membuka bank sampah pada 2021 lalu. Lebih dari itu, mereka membuat enam kelompok pemuda yang terdiri atas 8 sampai 10 orang yang secara bergantian mengangkut sampah dari rumah warga.

“Mereka bergantian mengangkut sampah dari satu rumah ke rumah lainnya pada Minggu pagi. Sebelumnya, kami beri karung ke setiap rumah yang sudah tergabung dalam gerakan ini. Karung inilah yang jadi tempat sampah yang dikumpulkan warga,” ungkap salah seorang koordinator dari bank sampah di Dusun Jlamprang, Surahman sebagaimana dilansir dari Kompas, Selasa (4/10/2023).

Untuk mengangkut karung-karung berisi sampah tersebut, para pemuda meminjam dana dari bank untuk membeli mobil pengangkut sampah. Setelah itu, barulah warga diminta untuk membayar iuran bulanan sebesar Rp 10 ribu untuk mendukung biaya operasional pengangkutan sampah sekaligus membayar angsuran mobil tersebut.

Para pemuda melakukan pengangkutan sampah warga. (Kompas/Dian Ade Permana)
Para pemuda melakukan pengangkutan sampah warga. (Kompas/Dian Ade Permana)

Awalnya, program ini nggak mendapatkan sambutan baik dari seluruh warga. Tapi, para pemuda nggak menyerah. Mereka terus melakukan pendekatan dan mau memberikan penjelasan terkait dengan manfaat bank sampah ini kepada pemuda yang menolak. Ditambah dengan adanya manfaat langsung yang dirasakan warga yang sudah menggunakan program ini, warga-warga lain yang sebelumnya menolak pada akhirnya mendukung keberadaan program tersebut.

“Saat ini, uang angsuran mobil sudah lunas. Ada sekitar 100 rumah yang ikut program ini. Artinya, pendapatannya mencapai kurang lebih Rp 1 juta. Sekitar Rp300 ribu kami ambil untuk keperluan operasional. Sisanya kami kumpulkan untuk kas kegiatan pemuda,” lanjut Surahman.

Ke depannya, Surahman mendorong desa Gemawang untuk mengaktifkan tempat pembuangan sampah (TPS) 3R. Diharapkan, keberadaan TPS 3R ini bisa membuat sampah organik dan anorganik dipisah. Nantinya, ada sampah yang juga bisa didaur ulang dan menambah pemasukan.

Menarik banget ya solusi mengatasi masalah buang sampah sembarangan di Dusun Jlamprang Kabupaten Semarang ini. Semoga saja cara sederhana namun efektif ini bisa diterapkan di daerah-daerah lainnya. (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ihwal Mula Kampung Larangan di Sukoharjo, 'Zona Merah' yang Pantang Dimasuki Bumiputra

12 Apr 2025

Lagu "You'll be in My Heart" Viral; Mengapa Baru Sekarang?

12 Apr 2025

Demi Keamanan Data Pribadi, Menkomdigi Sarankan Pengguna Ponsel Beralih ke eSIM

12 Apr 2025

Bikin Resah Pengguna Jalan, Truk Sampah Rusak di Kota Semarang Bakal Diperbaiki

12 Apr 2025

Ketika Pekerjaan Nggak Sesuai Dream Job; Bukan Akhir Segalanya!

12 Apr 2025

Lindungi Masyarakat, KKI Cabut Hak Praktik Dokter Tersangka Pelecehan Seksual secara Permanen

12 Apr 2025

Mengenal Getuk Kethek, Apakah Terkait dengan Monyet?

13 Apr 2025

Di Balik Mitos Suami Nggak Boleh Membunuh Hewan saat Istri sedang Hamil

13 Apr 2025

Kisah Kampung Laut di Cilacap; Dulu Permukiman Prajurit Mataram

13 Apr 2025

Mengapa Manusia Takut Ular?

13 Apr 2025

Nilai Tukar Rupiah Lebih Tinggi, Kita Bisa Liburan Murah di Negara-Negara Ini

13 Apr 2025

Perlu Nggak sih Matikan AC Sebelum Matikan Mesin Mobil?

14 Apr 2025

Antrean Panjang Fenomena 'War' Emas; Fomo atau Memang Melek Investasi?

14 Apr 2025

Tentang Mbah Alian, Inspirasi Nama Kecamatan Ngaliyan di Kota Semarang

14 Apr 2025

Mengenal Oman, Negeri Kaya Tanpa Gedung Pencakar Angkasa

14 Apr 2025

Farikha Sukrotun, Wasit Internasional Bulu Tangkis yang Berawal dari Kasir Toko Bangunan Kudus

14 Apr 2025

Haruskah Tetap Bekerja saat Masalah Pribadi Mengganggu Mood?

14 Apr 2025

Grebeg Getuk 2025 Sukses Meriahkan Hari Jadi ke-1.119 Kota Magelang

14 Apr 2025

Tradisi Bawa Kopi dan Santan dalam Pendakian Gunung Sumbing, Untuk Apa?

15 Apr 2025

Keindahan yang Menakutkan, Salju Turun saat Sakura Mekar di Korea Selatan

15 Apr 2025