BerandaHits
Jumat, 5 Des 2024 16:49

Presiden Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Menuju Indonesia Emas 2045

Nezar Patria mengimbau pelaku bisnis nasional untuk berkontribusi dalam menambah nilai ekonomi melalui inovasi dan adopsi teknologi. (dok. Komdigi)

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, menekankan pentingnya inovasi, adopsi teknologi, dan konektivitas digital untuk mencapai target ambisius ini.

Inibaru.id - Keluar dari middle income trap bukanlah hal yang mudah. Banyak cara perlu dilakukan agar Indonesia bisa mengganti status menjadi negara berpenghasilan tinggi atau negara maju.

Sehubungan dengan ini, Presiden Prabowo Subianto menetapkan target ambisius untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 8 persen sebagai langkah menuju visi Indonesia Emas 2045.

Salah satu peluang utama untuk mewujudkan target ini adalah memaksimalkan potensi ekonomi digital, yang diproyeksikan mencapai nilai USD 366 miliar pada tahun 2030.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria turut mengimbau pelaku bisnis nasional untuk berkontribusi dalam menambah nilai ekonomi melalui inovasi dan adopsi teknologi.

"Satu agenda yang harus kita dukung bersama, terutama dari masyarakat bisnis, bagaimana kita bisa mendinamisasi kegiatan ekonomi sehingga bisa menuju pertumbuhan ekonomi delapan persen," ungkapnya dalam NTV CEO Awards 2024 di Hotel Raffles, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (04/12/2024) malam.

Menurut Nezar, pencapaian target tersebut bergantung pada investasi di bidang teknologi, pengembangan inovasi, dan peningkatan adopsi digital. Langkah ini diyakini mampu menciptakan nilai tambah (value creation) yang akan berdampak pada penciptaan lapangan kerja (job creation).

“Tiga hal ini saya kira akan memberikan nilai tambah atau value creation terhadap pertumbuhan ekonomi yang ada. Sehingga dengan value creation kita akan bisa mengarah kepada job creation dan bisa melaju dan keluar dari namanya Middle Income Trap,” jelasnya.

Nezar juga menekankan pentingnya adopsi teknologi digital untuk meningkatkan produktivitas bisnis dalam jangka waktu lima tahun ke depan.

“Ini critical buat kita semua, jadi kita harus bersiap ya! Kita maju dengan pikiran-pikiran yang lebih progresif untuk bisa mencapai pertumbuhan 8%. Tidak bisa lagi business as usual, tidak bisa lagi bisnis dijalankan dengan cara yang biasa saja, tetapi harus ada trigger yang kuat untuk bisa membuat pertumbuhan ekonomi melaju lebih cepat,” tuturnya.

Infrastruktur Digital sebagai Landasan

Pelaku usaha diminta memanfaatkan infrastruktur digital dari pemerintah. (Beranda Inspirasi)

Wamen Nezar mendorong pelaku usaha untuk memanfaatkan infrastruktur digital yang telah dibangun pemerintah. Menurutnya, konektivitas digital harus mampu memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan sosial dan ekonomi.

"Apa itu konektivitas yang bermakna? Sebuah konektivitas memberikan dampak kepada pertumbuhan sosial dan ekonomi. Ini yang hendak dicapai karena dengan jangkauan yang begitu besar kalau dia tidak memberikan satu impact yang positif kepada pertumbuhan ekonomi maka gerak kita akan biasa-biasa saja," tuturnya.

Nezar menambahkan, selain talenta digital, diperlukan pula talenta bisnis yang mumpuni untuk menghadapi tantangan dunia usaha yang semakin kompleks.

"Hanya mereka-mereka yang menempuh badai dan teruji dalam setiap tantangan dalam membangun bisnis, mereka akan bisa melewati masa-masa yang menantang ini," tandasnya.

Dia juga berharap penghargaan CEO Award dapat menginspirasi pelaku bisnis di Indonesia untuk terus berinovasi dan bekerja keras demi kemajuan bangsa.

"Saya percaya pemberian CEO Award ini hanya satu langkah untuk memberikan semangat kepada bapak-bapak dan ibu-ibu semua, para CEO yang handal, semoga memperkaya barisan talenta-talenta cakap kita, talenta-talenta tangguh kita untuk menuju Indonesia Emas di 2045," ujarnya.

Acara ini turut dihadiri oleh Presiden Komisaris NT Corp Nurdin Tampubolon, Presiden Direktur PT Nusantara Media Mandiri Don Bosco Selamun, serta para CEO dan pimpinan perusahaan besar di Indonesia.

Kalau menurutmu, target 8 persen ini bisa Indonesia capai dalam waktu 5 tahun saja, Millens? (Siti Zumrokhatun/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Indonesia Juara FIFAe World Cup 2024; E-Sport Kita Makin Berkembang

14 Des 2024

Legenda Kali Woro; Tentang Kesombongan Manusia terhadap Alam

14 Des 2024

Menguak Rahasia Rasa Manis Ubi Cilembu, Benarkah Karena Diberi Gula atau Madu?

14 Des 2024

Minimarket di Korea Selatan, Lebih dari Tempat Belanja, Kini Jadi Tujuan Wisata

14 Des 2024

Mengapa Belanja Live di Aplikasi Online Semakin Digemari?

14 Des 2024

Langkah Awal Indonesia untuk Lindungi Anak dari Bahaya Timbal

14 Des 2024

Cerita Mereka yang Pindah ke Kota Semarang untuk Kehidupan yang Lebih Sehat

15 Des 2024

Bubur Lezat Mbak Las Kota Semarang, Surga Penggemar Kuliner Bubur

15 Des 2024

Mengungkap Ketokohan Brawijaya, Fiktif atau Nyata?

15 Des 2024

Libur Nataru, Gunung Bromo Bakal Tutup Sehari

15 Des 2024

Mengapa saat Terbang Ponsel Harus Dalam Mode Pesawat?

15 Des 2024

Punya Rasa Manis, Apa Dampak Makan Ubi Cilembu untuk Gula Darah?

15 Des 2024

Kuliner Pedas dan Mantap di Warung Pecel Bu Gik Semarang

16 Des 2024

Lima Napi Bali Nine Dipulangkan ke Australia; Yusril: Mereka Tetap Narapidana

16 Des 2024

Rumah Pemujaan Dewi Samudra dan Klenteng Tertua di Lasem: Tjoe An Kiong

16 Des 2024

Indahnya Wisata Musim Dingin di Otaru, Jepang

16 Des 2024

Sejarah Candy Cane, Permen Ikonik dengan Makna Mendalam di Hari Natal

16 Des 2024

Isu Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD, Ide Positif atau Kemunduran Demokrasi?

16 Des 2024

Jateng Raih Dua Penghargaan di ABBWI 2024; Strategi Pariwisata Sukses Bawa Wisatawan

17 Des 2024

Catat Baik-Baik, Cuti Bersama dan Libur Sekolah pada Libur Nataru Kali Ini!

17 Des 2024