BerandaHits
Sabtu, 18 Des 2020 10:36

Pilih Indonesia, Para Pengungsi dari Timor Timur Masih Hidup Menderita

Kondisi memprihatinkan para pengungsi eks- Timor Timur di NTT (Teguh Timur/Teguh Santosa)

Memilih untuk pro Indonesia dan pergi dari Timor Leste, para pengungsi ini justru hidup menderita. Seperti apa ya kondisi mereka sekarang?

Inibaru.id – Nggak semua warga Timor Timur tetap berada di Timor Leste usai negara ini bercerai dari Indonesia pada 2002 silam. Mereka yang pro NKRI pun memilih untuk meninggalkan tanah airnya. Tapi, bukannya bernasib baik karena tetap menjadi WNI, kini para pengungsi ini justru hidup menderita tanpa perhatian layak dari pemerintah.

Pada Jumat (10/12/2020), para pengungsi Timor Timur melakukan unjuk rasa. Di Desa Tuapukan, NTT. Mereka ingin mendapatkan perhatian pemerintah, khususnya terkait dengan status lahan yang telah lama mereka jadikan tempat bernaung.

Perwakilan dari para pengungsi, Juana de Araujo Fernandes ingin pemerintah memastikan para pengungsi eks Timor Timur ini mendapatkan kehidupan yang layak.

“Kami hanya ingin diperhatikan. Kini kami sengsara, untuk makan dan minum saja setengah mati. Kami hanya ingin hak atas tanah, status yang jelas, itu saja,” ucap Juana, Selasa (15/12).

Para pengungsi eks Timor Timur melakukan aksi unjuk rasa minta diperhatikan pemerintah padahal sudah setia kepada Indonesia. (Lekontt/PPT)

Mengetahui hal ini, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur berjanji akan segera berdiskusi dengan pemerintah pusat untuk memenuhi tuntutan status lahan para pengungsi seperti di Noelbaki, Naibonat, Tuapukan, Ponu, serta Haliwen. Apalagi, mereka telah menunjukkan kesetiaannya kepada Indonesia sejak melakukan eksodus pada 1999.

Rumah yang dihuni para pengungsi di kamp-kamp tersebut sangat nggak layak. Mereka juga bekerja serabutan demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Masalahnya, status pengungsi mereka telah dihapus badan PBB UNHCR yang membuat mereka nggak lagi berhak mendapatkan bantuan sejak 2002.

Farid Abdul Alkatiri, salah seorang peneliti yang mengecek kondisi para pengungsi eks Timor Timur ini menyebut kebanyakan pengungsi menetap di Belu. Meski ada juga yang sudah pindah ke Kupang. Kebanyakan dari mereka mengalami masalah di bidang kesehatan, kesejahteraan, serta pendidikan.

Jumlah pengungsi eks Tim-Tim yang masuk ke Indonesia pada masa referendum diperkirakan 250 ribu jiwa. Sayangnya, lahan pengungsian mereka di Belu masih dikuasai oleh lembaga adat sehingga mereka pun tidak bisa menggarapnya.

Karena kondisi nggak menentu, banyak pengungsi yang memilih kembali ke Timor Leste. Ada juga yang mengikuti program transmigrasi pemerintah. Tapi, tetap saja jumlah terbanyak masih berada di kamp pengungsian dan terlunta-lunta selama lebih dari 20 tahun.

Semoga saja nasib para pengungsi ini diperhatikan pemerintah, ya Millens. (Bbc/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024