BerandaHits
Selasa, 16 Okt 2017 15:28

Pertolongan Pertama Choirul Huda sebelum Meninggal Menjadi Sorotan Warganet

Choirul Huda saat ditandu menuju ambulans (Bolabanget)

Pertolongan pertama pada Choirul Huda yang kurang tepat dituding ikut berperan dalam meninggalnya sang kiper legendaris ini.

Inibaru.id – Meninggalnya kiper legendaris Persela Lamongan Choirul Huda setelah berbenturan dengan rekannya sendiri saat bertanding melawan Semen Padang masih menjadi perbincangan hangat masyarakat. Banyak orang yang bertanya-tanya bagaimana bisa Choirul yang masih sempat terlihat sadar dan meringis kesakitan akhirnya sampai meregang nyawa.

Memang, tim medis bergerak cepat ke arah Choirul yang sangat membutuhkan bantuan. Bahkan, pemain Semen Padang Riko Simanjuntak sampai ikut berlari mengambilkan tabung oksigen. Namun, tetap saja sang kiper yang sepanjang kariernya hanya membela Persela Lamongan ini tutup usia setelah sempat dirawat di RSUD dr. Soegiri.

Kritik dari warganet pun langsung mengarah pada operator liga yang dianggap tidak profesional dalam menetapkan SOP penanganan pertama pada cedera parah sehingga membuat Huda sampai meninggal dunia. Apalagi setelah dibandingkan dengan kejadian yang hampir serupa seperti yang dialami oleh Fernando Torres saat timnya Atletico Madrid bertanding melawan Deportivo La Coruna pada Maret 2017 silam. Torres dianggap mendapatkan penanganan pertama yang jauh lebih baik sehingga masih bisa diselamatkan.

Berikut adalah beberapa hal yang banyak dibahas warganet tentang pertolongan pertama pada cedera Choirul Huda.

Cervical Collar

Akun Twitter Sigit Pramudya yang merupakan fisioterapis dari PSS Sleman menyoroti tidak adanya cervical collar atau alat penyangga leher saat tim medis berusaha untuk menolong Huda. Padahal, alat ini sangat penting untuk menjaga kestabilan leher dan kepala pemain agar cedera yang dialaminya tidak semakin parah.

Tabung oksigen

Bukannya tim medis, Riko Simanjuntak yang merupakan pemain Semen Padang yang justru pertama kali berhasil mengantarkan tabung oksigen pada Huda. Warganet pun menyayangkan tim medis yang dianggap kurang bertenaga dan gesit untuk mencapai Huda yang sudah dalam kondisi kritis.

Ambulans

Sigit Pramudya juga menyayangkan alasan mengapa ambulans hanya ditempatkan di pinggir lapangan, bukannya langsung mendatangi Huda yang sudah terkapar tidak sadarkan diri. Hal ini tentu membuat tim medis harus memindahkan Huda ke ambulans yang jaraknya cukup jauh dengan tandu. Tak hanya dilakukan dengan terburu-buru, terlihat jelas bahwa pengangkatan Huda penuh dengan guncangan. Padahal, bisa jadi Huda sudah mengalami trauma di bagian rusuk atau leher yang bisa saja memicu henti napas dan henti jantung. (AW/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: