BerandaHits
Sabtu, 3 Sep 2021 13:54

Pengin Jadi TKI di Jepang? Cek Dulu Berapa gajinya!

Gaji TKI di Jepang lumayan tinggi, lo. (Flickr/ mrhayata)

Demi mendapatkan gaji besar, banyak orang yang pengin jadi TKI di Jepang. Namun, kamu juga harus tahu kalau biaya hidup dan potongannya juga lumayan banyak di sana, lo. Nah, kira-kira, berapa ya gaji para TKI di sana?

Inibaru.id – Namanya juga mencari rezeki, nggak harus semuanya dilakukan di tanah sendiri. Banyak orang yang akhirnya memilih jadi TKI di Jepang demi mendapatkannya. Konon, di Jepang, gajinya jauh lebih tinggi dari yang didapat di Indonesia, lo. Hm, berapa ya kira-kira?

Omong-omong, kamu tahu kan Millens kalau sebutan tenaga kerja Indonesia (TKI) kini sudah diubah jadi Pekerja Migran Indonesia (PMI)? Hanya, sebutan TKI memang masih populer di Indonesia.

Nah, salah satu negara favorit para PMI ini adalah Jepang. Alasannya? Tentu saja gaji bulanan yang tinggi dan kejelasan pekerjaan saat berada di sana.

Di Jepang, bahkan sudah ada aturan ketenaga kerjaan yang melindungi para pekerja asing. Para pekerja ini bahkan sampai mendapatkan asuransi segala, lo.

Lantas, bagaimana cara mendapatkan pekerjaan di Jepang? Caranya ada dua Millens. Kalau kamu memang memiliki skill mumpuni atau pengalaman keren, bisa langsung direkrut oleh perusahaan swasta di sana. Kalau sebutannya sih P to P. Ada juga cara lain yang lebih banyak dilakukan orang Indonesia, yakni lewat pemerintah. Kerjasamanya sih bisa berupa G to G atau G to P.

Kalau menurut keterangan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), kebanyakan PMI dari Indonesia bekerja sebagai nurse atau kangoshi serta careworker alias Kaigifukushishi yang didatangkan dengan sistem G to G dan G to P. Gaji dari kedua posisi tersebut sekitar Rp 22 juta sampai Rp 30 juta per bulan, lo. Para pekerja juga mendapatakan asuransi, tunjangan, sekaligus uang lembur jika ada.

Pekerja lokal dan asing di Jepang memiliki standar upah minimum yang sama. (Flickr/ Antti T. Nissinen)

Meski begitu, sebelum berangkat ke Jepang, kamu harus menyiapkan biaya sekitar Rp 21-22 juta Millens. Mahal ya, tapi wajar kalau kamu menghitung biaya pesawat, visa kerja, hingga akomodasi setibanya kamu di sana. Dalam banyak kasus, biaya ini bisa saja ditanggung perusahaan yang mengontrakmu. Meski nantinya gaji kamu dipotong sedikit demi sedikit untuk melunasinya setiap bulan.

Deerah mana yang ngasih gaji paling besar, Millens? Kalau di Greater Tokyo, gaji per jamnya 1.013 Yen atau kalau dirupiahkan sekitar Rp 131 ribu. Kalau yang paling rendah, ada di Prefektur Okinawa, Kahoshima, serta Miyazaki dengan gaji per jam hanya 790 Yen atau sekitar Rp 102 ribu. Aturan ini sama sekali nggak dibedakan untuk pekerja lokal ataupun pekerja asing ya.

Meski begitu, kamu harus tahu juga kalau gaji yang kamu terima nanti nggak utuh, ya? Bakal ada potongan pajak pendapatan alias shotoku-zei serta pajak tunggal atau juumin-zei yang berbeda di setiap daerah.

Gaji juga bisa dipotong asuransi pekerja atau hoyou ken dan iuran untuk pensiun. Khusus untuk uang pensiun, pekerja asing bisa kok menariknya lebih cepat sebelum masa pensiun asalkan sudah lebih dari tujuh bulan.

Jadi, tertarik untuk jadi TKI di Jepang, Millens? Ingat ya, di sana, gajinya memang besar, biaya hidupnya juga lumayan tinggi, dan kamu harus benar-benar kerja keras, lo. (Kom/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024