Inibaru.id - Meski Indonesia dikenal sebagai negara agraris, namun nyatanya kita belum bisa memenuhi kebutuhan akan hasil tani. Ada begitu banyak faktor yang mengerdilkan hasil panen kita. Imbasnya, pemerintah harus mengimpor bahan pokok seperti beras untuk menghindari kelangkaan.
Selain impor, pemerintah juga berupaya mencari solusi lain agar produktivitas petani meningkat. Contohnya, pemerintah Kabupaten Rembang berupaya meningkatkan produksi padi melalui berbagai langkah strategis, termasuk memberikan bantuan benih padi dan sarana prasarana pertanian, seperti penyediaan pompa dan irigasi air tanah dangkal.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang, Fajar Riza Dwi Sasongko menjelaskan bahwa bantuan tersebut bertujuan untuk memperluas area tanam padi. Di Sudo misalnya, pemanfaatan air Embung Banyukuwung berhasil menanami sekitar 50 hektare lahan.
“Hingga awal September 2024, kita telah memperluas area tanam padi tadah hujan hingga 8.628 hektare dari total 18.313 hektare. Dari jumlah tersebut, 2.082 hektare menggunakan pengairan teknis dan 6.546 hektare melalui pompanisasi,” jelas Fajar.
Dia juga menambahkan bahwa upaya tahun ini menunjukkan progres yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya, dengan peningkatan luas area tanam sebesar 1.546 hektare untuk musim tanam (MT) 2 dan MT3.
Fajar mengungkapkan, lahan yang belum digunakan untuk penanaman padi akan dimanfaatkan untuk komoditas lain yang lebih sesuai dengan musim kemarau, seperti hortikultura, tanaman tembakau, dan komoditas lainnya.
Semoga usaha untuk meningkatkan produksi padi nggak berhenti sampai di sini ya, Millens! (Siti Zumrokhatun/E10)