BerandaHits
Kamis, 12 Okt 2022 08:57

Pemerintah Berjanji Akan Menetapkan Harga dan Membeli Kedelai dari Petani

Pemerintah Berjanji Akan Menetapkan Harga dan Membeli Kedelai dari Petani

Harga beli kedelai lokal bakal ditetapkan pemerintah. (MI/Antara/Prasetia Fauzani)

Pemerintah bertekad akan menurunkan kedelai impor dan berjanji menyejahterakan petani kedelai lokal. Caranya dengan menetapkan harga jual dan menyerap hasil panen kedelai.

Inibaru.id – Ada ironi besar yang terjadi di Indonesia. Di tengah tingginya konsumsi tempe dan tahu di Tanah Air, produksi kedelai justru semakin menurun. Pemerintah pun bergantung pada kedelai impor untuk memenuhi kebutuhan ini.

Berdasarkan data yang dikeluarkan Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) dan Food Monitor terungkap bahwa kebutuhan kedelai nasional Indonesia mencapai lebih dari 3,2 juta ton per 2020. Masalahnya, produksi kedelai lokal hanya 475 ribu ton pada tahun yang sama. Jauh banget, ya?

Ada alasan yang membuat banyak petani semakin enggan menanam kedelai. Yang paling utama sih karena harga jual setelah panen yang mengenaskan. Seorang petani di Grobogan Abdul Aris menyebut, idealnya harga jual kedelai yang didapat petani lebih dari Rp 10 ribu per kilogram. Sayangnya, yang didapat petani setiap kali panen raya justru lebih rendah dari itu.

“Pas panen raya bisa jadi hanya laku Rp 6 ribu – Rp 7 ribu,” keluh Aris, dikutip dari Kompas, (23/2/2022).

Janji Pemerintah kepada Petani Kedelai

Pemerintah bekerja sama dengan Perum Bulog akan menyerap hasil panen dari petani kedelai lokal. (Lontar/Dumaz Artadi)

Nggak pengin terus-terusan bergantung pada kedelai impor, pemerintah melalui Plt Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Syailendra memastikan diri akan berperan dalam menetapkan harga beli kedelai lokal. Hal ini diharapkan bisa membuat petani mau kembali menanam kedelai sekaligus mendapatkan keuntungan saat panen.

“Disarankan kalau bisa kedelai lokal dibeli Rp 10 ribu per kilogram jadi petani semangat menanam. Kalau dia untung, pasti mau menanam,” ungkap Syailendra sebagaimana dikutip dari Republika, Selasa (11/20).

Nggak hanya ikut campur dalam penetapan harga, Kemendag juga bekerja sama dengan Perum Bulog akan menyerap hasil panen dari petani kedelai lokal. Hal ini berarti para petani bisa mendapatkan jaminan bahwa kedelainya bakal laku sesuai dengan harga yang ditetapkan oleh pemerintah.

Syailendra juga menyebut harga kedelai yang ditetapkan pemerintah sudah cukup bersaing. Soalnya, harga landed price kedelai di tangan para importir ada di angka Rp 8 ribu – Rp 9 ribu per kilogram.

Meski harga kedelai lokal nantinya bakal lebih mahal dari harga kedelai impor, Syailendra menyebut pemerintah memang sudah berkomitmen untuk menurunkan ketergantungan dari kedelai impor.

Hal ini dibuktikan dengan ungkapan dari Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo beberapa saat lalu. Dia menargetkan produksi kedelai nasional yang didanai APBN pada 2023 bakal naik 90 ribu ton menjadi 590 ribu ton.

Semoga saja inovasi pemerintah terkait harga kedelai ini bisa membuat petani kedelai semakin sejahtera, ya, Millens. (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ihwal Mula Kampung Larangan di Sukoharjo, 'Zona Merah' yang Pantang Dimasuki Bumiputra

12 Apr 2025

Lagu "You'll be in My Heart" Viral; Mengapa Baru Sekarang?

12 Apr 2025

Demi Keamanan Data Pribadi, Menkomdigi Sarankan Pengguna Ponsel Beralih ke eSIM

12 Apr 2025

Bikin Resah Pengguna Jalan, Truk Sampah Rusak di Kota Semarang Bakal Diperbaiki

12 Apr 2025

Ketika Pekerjaan Nggak Sesuai Dream Job; Bukan Akhir Segalanya!

12 Apr 2025

Lindungi Masyarakat, KKI Cabut Hak Praktik Dokter Tersangka Pelecehan Seksual secara Permanen

12 Apr 2025

Mengenal Getuk Kethek, Apakah Terkait dengan Monyet?

13 Apr 2025

Di Balik Mitos Suami Nggak Boleh Membunuh Hewan saat Istri sedang Hamil

13 Apr 2025

Kisah Kampung Laut di Cilacap; Dulu Permukiman Prajurit Mataram

13 Apr 2025

Mengapa Manusia Takut Ular?

13 Apr 2025

Nilai Tukar Rupiah Lebih Tinggi, Kita Bisa Liburan Murah di Negara-Negara Ini

13 Apr 2025

Perlu Nggak sih Matikan AC Sebelum Matikan Mesin Mobil?

14 Apr 2025

Antrean Panjang Fenomena 'War' Emas; Fomo atau Memang Melek Investasi?

14 Apr 2025

Tentang Mbah Alian, Inspirasi Nama Kecamatan Ngaliyan di Kota Semarang

14 Apr 2025

Mengenal Oman, Negeri Kaya Tanpa Gedung Pencakar Angkasa

14 Apr 2025

Farikha Sukrotun, Wasit Internasional Bulu Tangkis yang Berawal dari Kasir Toko Bangunan Kudus

14 Apr 2025

Haruskah Tetap Bekerja saat Masalah Pribadi Mengganggu Mood?

14 Apr 2025

Grebeg Getuk 2025 Sukses Meriahkan Hari Jadi ke-1.119 Kota Magelang

14 Apr 2025

Tradisi Bawa Kopi dan Santan dalam Pendakian Gunung Sumbing, Untuk Apa?

15 Apr 2025

Keindahan yang Menakutkan, Salju Turun saat Sakura Mekar di Korea Selatan

15 Apr 2025