Inibaru.id – Kemeriahan Dieng Culture Festival (DCF) yang digelar 2-4 September 2022 di Dataran Tinggi Dieng, Banjarnegara telah berakhir. Hingga sekarang, acara tahunan ini seolah menjadi agenda wisata wajib di Dieng. Meski diadakan di ketinggian dengan cuaca yang ekstrem, nyatanya ribuan orang tetap antusias “mendaki” untuk menyaksikan rangkaian acara di sini.
Tapi sejak kapan ya Dieng Culture Festival diadakan? Dilansir dari Suara Merdeka (30/8/2022) digelarnya acara ini bermula pada 2010 silam, Millens. Kala itu, masyarakat di Dieng sebenarnya sudah mempunyai acara serupa yang dinamai Pekan Budaya Dieng.
Nah, memasuki tahun ketiga penyelenggaraan Pekan Budaya Dieng, masyarakat kemudian berinisiatif membuat kelompok sadar wisata yang diberi nama Pokdarwis Dieng Pandawa. Bukan cuma itu, mereka lalu mengganti nama event Pekan Budaya Dieng menjadi Dieng Culture Festival (DCF).
Dengan kata lain, sejarah gelaran DCF nggak bisa dilepaskan dari keberadaan Pokdarwis Dieng Pandawa. Anggota pokdarwis ini terdiri atas pemilik homestay, perajin, tour guide, pengelola argowisata, hingga pegiat seni budaya di wilayah Dieng. Mereka bertujuan untuk mengembangkan potensi wisata di Dieng yang mampu membuat masyarakat menjadi sadar wisata dan mandiri.
Keseriusan dan kreativitas para anggota pokdarwis Dieng Pandawa membuahkan hasil. Dieng Culture Festival sukses menggaet perhatian wisatawan untuk berkunjung ke Dieng. Jangan lupakan juga kejelian mereka dalam melihat potensi wisata seperti potong rambut anak-anak gembel di Dieng.
Nggak cuma acara budaya, DCF juga makin seru dengan pagelaran musik. Ada Jazz di Atas Awan yang menjadi acara musik yang paling dinantikan selama rangkaian acara DCF. Penonton seakan nggak begitu merasakan suhu dingin yang bisa di bawah 0 derajat celsius di malam hari. Yap, menyanyikan lagu-lagu kesayangan bersama penyanyi favorit dan ribuan orang tentu bisa menjadi mengusir dingin yang ampuh ya?
Seperti ketika Deny Caknan, Souljah, Marcel Siahaan, Andien, Amorisa, dan masih banyak lagi menjadi pengisi acara Jazz di Atas Awan 2022, semua penonton larut dalam lagu-lagu yang menghipnotis.
O ya, dalam penyelenggaraan DCF ke 13 ini, tema yang diusung adalah “Return of The Light”. Tema ini menjadi representasi dari semangat, harapan, dan cita-cita untuk bangkit, berdiri, dan kembali bersinar setelah dihantam pandemi.
"Tahun ini, DCF 2022 mengambil tema Return of The Light. Kami berharap, DCF 2022 akan sukses seperti sebelum pandemi terjadi," kata Ketua Pokdarwis Dieng Pandawa Alif Faozi dilansir dari Media Indonesia, Jumat (15/7/2022).
Semoga dengan diadakannya Dieng Culture Festival dapat membuat pariwisata di Dieng kembali menggeliat ya, Millens? Betewe, kamu kemarin ke sini juga nggak? (Siti Zumrokhatun/E07)