BerandaHits
Kamis, 2 Mar 2022 15:00

Overload, TPA Jatibarang Semarang Rawan Sampah Longsor!

Sampah di TPA Jatibarang Semarang menggunung dan rawan longsor. (Inibaru.id/Audrian Firhanussa)

Sebenarnya, TPA Jatibarang Semarang dijadwalkan ditutup pada 2021 lalu. Tapi, sampai sekarang TPA ini masih dipakai. Sampah yang semakin menggunung pun membuatnya rawan longsor.

Inibaru.id – Kota Semarang bakal mengalami masalah pengelolaan sampah yang serius. Bagaimana nggak, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang dinyatakan sudah overload alias terlalu penuh. Ironisnya, TPA ini seharusnya sudah ditutup pada 2021 lalu. Lantas, mengapa masih dipakai ya kalau memang sudah penuh?

Masalah overload di TPA Jatibarang diungkap langsung oleh pihak yang mengelolanya, yakni Kepala UPTD TPA Jatibarang Semarang Wahyu Heryawan. Sampah di TPA yang berlokasi di Kedungpane, Kecamatan Mijen ini sudah menggunung dan dianggap sudah melampaui batas.

“Saat ini tempat kita sudah benar-benar sudah overload,” ujarnya, Rabu (2/3/2022).

Sebenarnya, jumlah sampah yang dibuang ke TPA Jatibarang cenderung menurun sejak pandemi Covid-19 menyerang Indonesia. Meski begitu, jumlahnya tetap saja sangat banyak, yakni 800 ton setiap hari. Hal inilah yang membuat gunung sampah di TPA tersebut semakin tinggi. Wahyu pun khawatir jika tumpukan sampah ini sampai longsor.

Kekhawatiran Wahyu cukup beralasan karena realitanya, cukup banyak orang yang beraktivitas di TPA tersebut. Dia nggak ingin mereka jadi korban jika sampai terjadi longsoran sampah. Nah, demi mencegah hal ini terjadi, Wahyu meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dan pihak-pihak lain seperti akademis dan developer perumahan untuk mencari solusi mengurangi sampah dengan teknologi terbaru.

Pengelola TPA Jatibarang berhadap ada penerapan teknologi untuk mengurangi tumpukan sampah. (Inibaru.id/Audrian Firhanussa)

Harapannya, sampah di TPA Jatibarang bisa dikurangi hingga 80 persen dari yang ada sekarang. Namun, pihaknya sadar kalau jumlah itu sangat besar dan tentu nggak bisa dikurangi dalam sekejap.

Berharap Ada Teknologi Termal untuk Mengurangi Sampah

Wahyu sebenarnya memiliki usulan untuk mengurangi gunungan sampah tersebut, yakni dengan memakai Sistem Pengolahan Sampah Proses Termal yang sudah diterapkan di kota lain, yakni Surabaya. Pengelolaan dengan teknologi termal di sana cukup berhasil. Apalagi, hasil dari pengelolaan ini adalah energi listrik yang tentu bisa dimanfaatkan banyak pihak.

“Kalau pakai termal, semua sampah bisa masuk, kecuali kaca, besi, dan batu. Kemudian pengelolaan lewat termal ini bisa membuat sampah menjadi listrik,” saran Wahyu.

Meski begitu, mengingat TPA Jatibarang sebenarnya sudah harus tutup sejak 2021 lalu, Wahyu juga mendorong Pemkot Semarang mencari lokasi baru untuk dijadikan TPA. Sebenarnya sih, Pemkot sudah dalam proses mencari, namun sampai sekarang belum ketemu.

Kalau menurut kamu, apakah sebaiknya Pemkot Semarang segera mencari TPA baru atau mencoba menggunakan teknologi untuk mengolah sampah di TPA Jatibarang saja, Millens demi mengurangi tumpukan sampah di sana? (Idn/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: