BerandaHits
Sabtu, 8 Mei 2020 11:23

Nggak Seperti Kamu, Mereka Nggak Bisa di Rumah Aja

Ilustrasi berkerumun. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di Semarang telah diberlakukan. Namun, nggak semua orang bisa di rumah aja, termasuk mereka yang saya temui di Kawasan Industri Candi.

Inibaru.id - Penghujung April 2020, siang hari, Kawasan Industri Candi di Jalan Untung Suropati, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, cukup lengang. Dalam suasana Ramadan plus pandemi corona, siapa juga yang mau panas-panasan di jalan selain karyawan non-WFH?

Namun, nggak demikian dengan belasan orang yang berkumpul di subuah gubuk di pinggir jalan. Seakan mengabaikan instruksi Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) dari Pemkot Semarang, mereka tetap berkerumun.

Penasaran, saya pun menyambangi mereka. “Mau ngasih bantuan, Mbak?” tanya salah seorang di antaranya, begitu melihat kedatangan saya. Saya menggeleng, yang serta-merta membuat mereka semua kecewa.

Belasan orang yang mengaku telah sejak pagi ngetem di gubuk tersebut tengah menunggu pekerjaan dari pabrik di sekitar Jalan Untung Suropati. Yap, mereka adalah para kuli panggul yang bertugas memuat atau membongkar barang. Rata-rata, mereka berusia paruh baya.

Kendati virus corona tengah mewabah, mereka yang mengandalkan pekerjaan harian ini terpaksa mempertaruhkan nyawa di luar rumah. Risiko itu sungguh nggak sebanding dengan pendapatan yang menurun drastis. Sebagai gambaran, Ngatimin yang biasa dapat Rp 100 ribu per hari, kini hanya dapat Rp 20-25 ribu.

"Kalau sekarang, lebih pusing mikir kebutuhan,” keluh Ngatimin, Pimpinan Unit Kerja SPTI SPSI Untung Suropati.

Takut tapi Tetap Harus Bekerja

Beberapa orang yang berkerumun sedang menunggu pekerjaan datang. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Situasi sulit ini mau nggak mau harus mereka hadapi. Apalagi bantuan pemerintah nggak pernah mereka dapatkan hingga detik ini.

Selama ada Covid-19, Rivan mengaku pekerjaan berkurang drastis. Nggak ada keahlian lain yang mereka miliki selain menawarkan tenaga. "Kalau nggak keluar kita mau makan apa,” katanya.

Sebetulnya, para kuli ini mengaku bahwa mereka takut dengan penyakit yang menyerang sistem pernapasan ini. Namun mereka menegaskan bahwa apa yang sedang mereka lakukan (bergerombol) merupakan upaya untuk mencari uang.

Hampir setengah hari saya ngobrol dengan mereka dan belum ada satupun pekerjaan yang menghampiri. Dengan nada memelas mereka seakan menitipkan amanah besar ke pendak saya agar jeritan mereka didengar pemerintah.

“Semoga Mbaknya bisa membantu ya. Kita belum pernah dapat bantuan,” suara Subagio yang sudah masuk ke usia lansia tertahan di balik masker.

Perayaan Hari Buruh Sedunia telah lewat sekali lagi tapi masih menyisakan realita pahit di mata saya. Semoga semua orang yang terpaksa keluar selalu diberi kesehatan ya, Millens! (Zulfa Anisah/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Cantiknya Deburan Ombak Berpadu Sunset di Pantai Midodaren Gunungkidul

8 Nov 2024

Mengapa Nggak Ada Bagian Bendera Wales di Bendera Union Jack Inggris Raya?

8 Nov 2024

Jadi Kabupaten dengan Angka Kemiskinan Terendah, Berapa Jumlah Orang Miskin di Jepara?

8 Nov 2024

Banyak Pasangan Sulit Mengakhiri Hubungan yang Nggak Sehat, Mengapa?

8 Nov 2024

Tanpa Gajih, Kesegaran Luar Biasa di Setiap Suapan Sop Sapi Bu Murah Kudus Hanya Rp10 Ribu!

8 Nov 2024

Kenakan Toga, Puluhan Lansia di Jepara Diwisuda

8 Nov 2024

Keseruan Pati Playon Ikuti 'The Big Tour'; Pemanasan sebelum Borobudur Marathon 2024

8 Nov 2024

Sarapan Lima Ribu, Cara Unik Warga Bulustalan Semarang Berbagi dengan Sesama

8 Nov 2024

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024