BerandaHits
Selasa, 26 Sep 2022 09:00

Nestapa Pengusaha Pertashop; Di Ambang Kebangkrutan Sejak Harga BBM Naik

Sejak harga BBM naik, bisnis Pertashop semakin sulit. Banyak yang sudah terancam gulung tikar. (Pertamina.com)

Sejak harga BBM naik, banyak Pertashop yang kehilangan pelanggan. Selain karena harga Pertamax yang makin mahal, selisih dengan harga Pertalite yang terlalu jauh membuat pelanggan beralih ke BBM subsidi.

Inibaru.id – Sekretaris Dewan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Pertashop Seluruh Indonesia (DPD HIPSI) Jawa Tengah Jengkar Tundung Janu Prihantoro melaporkan ratusan pengusaha Pertashop di Jateng terancam bangkrut gara-gara harga bahan bakar minyak (BBM) naik sejak awal September 2022.

Menurut laporan Liputan6.com, Rabu (21/9/2022), kenaikan harga Pertamax secara bertahap dari Rp 9.000 menjadi Rp 12.500 lalu yang terakhir menjadi Rp 14.500 berdampak pada semakin berkurangnya jumlah pelanggan Pertashop. Hal ini wajar terjadi karena banyak masyarakat beralih ke BBM yang lebih murah, yaitu Pertalite meski secara kualitas jauh lebih rendah dari Pertamax.

“Banyak teman-teman yang sekarang sudah tutup itu. Pertashopnya juga nggak dipakai,” cerita Jengkar, Rabu (21/9).

Jengkar sendiri mengaku mengalami penurunan omzet secara drastis. Pertashop miliknya yang ada di Karaban, Kabupaten Pati sudah nggak menguntungkan. Soalnya, jika dibandingkan dengan penjualan per hari pada bulan Maret 2022 yang mencapai 1.400 -1.500 liter, kini penjualannya hanya 400 sampai 500 liter saja per hari.

“Penurunan (omzet) sampai 70 persen. Karyawan saja saya pertahankan hanya karena faktor kemanusiaan,” ungkap Jengkar sebagaimana dikutip dari Suara Merdeka, Rabu (21/9).

Hal yang sama juga diungkap pengelola tiga unit Pertashop di Pati Sudardi. Sejak harga Pertamax naik pada April 2022, omzet bisnisnya terus menurun. Dia bahkan mengaku sudah mengurangi karyawan karena kesulitan menggaji.

“Awalnya kami mampu menjual 800-900 liter per hari. Kini tinggal 200 liter,” ucap Sudardi, Rabu (21/9).

Banyak pelanggan Pertashop memilih membeli BBM subsidi di SPBU. (Gridoto/Pertamina Sumbagut)

Jengkar dan Sudardi kompak menyalahkan selisih harga antara Pertamax dan Pertalite yang terlalu jauh menjadi penyebab hengkangnya pelanggan mereka. Andai selisih harga di antara kedua jenis BBM tersebut nggak terlalu jauh, mungkin ceritanya akan berbeda.

“Idealnya, selisih Rp 2 ribu saja,” ujar Jengkar.

Gugurnya bisnis Pertashop di berbagai tempat sampai mendapatkan tanggapan dari Bupati Magetan, Jawa Timur, Suprawoto. Dilansir dari Gridoto, Rabu (21/9), dia menyarankan Pertamina untuk membolehkan Pertashop mengganti dagangannya dari Pertamax menjadi Pertalite dan Solar.

Hal yang serupa juga diungkap Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM) Patriot Noorman Susanto. Dia meminta Pertamina mengganti produk yang dijual Pertashop menjadi BBM subsidi.

“Mestinya yang dijual Pertashop adalah produk BBM subsidi karena berada di pelosok dan lingkungan warga strata ekonomi bawah,” saran Noorman.

Meski banyak ide disampaikan demi menyelamatkan Pertashop-Pertashop yang sedang sekarat di banyak tempat, Jengkar, Sudardi, dan pengelola bisnis lainnya sudah pasrah. Padahal, mereka sudah mengeluarkan modal sampai lebih dari Rp 500 juta selain tanah untuk membukanya. Ada juga yang kini kesulitan untuk mengembalikan pinjaman dari bank gara-gara kenaikan harga BBM.

“Kami tidak tahu apakah mampu bertahan atau tidak,” pungkas Sudardi.

Kalau menurutmu, apakah Pertashop memang sebaiknya diperbolehkan menjual BBM subsidi saja, Millens? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: