BerandaHits
Senin, 13 Agu 2023 15:39

Meriahnya Tradisi Kirab Bendera di Krakitan, Klaten

Kirab Bendera yang digelar di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten. (Timlo.net/Indratno Epriliatno)

Jelang perayaan hari ulang tahun (HUT) RI, masyarakat Dukuh Bugel, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten menggelar tradisi kirab bendera. Tahun ini, ada 78 bendera yang dikirab, Millens. Seperti apa ya kemeriahan acaranya?

Inibaru.id – Jelang 17 Agustus, pasti kamu bakal melihat banyak tempat di daerah-daerah di Tanah Air yang menggelar tradisi atau lomba-lomba khas 17-an. Salah satu yang cukup menarik adalah tradisi kirab bendera yang digelar di Dukuh Bugel, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Hari ini, Minggu (13/8/2023), sebanyak kurang lebih 150 warga dari berbagai kalangan usia, termasuk anak-anak dan lansia ikut serta dalam gelaran kirab 78 bendera Merah Putih. Jumlah bendera yang dikirab memang sesuai dengan usia Indonesia. Selain bendera, warga juga mengarak nasi tumpeng yangs sudah diberi warna merah dan putih.

Dalam tradisi yang disebut-sebut sudah eksis sejak 1960-an ini, warga berjalan kaki sejauh 3 kilometer dari Omah Bendera Wonosegoro yang ada di tengah permukiman penduduk. Setelah keliling kampung dan mencapai sisi Rawa Jombor, warga kembali ke lokasi awal.

Setelah kirab dilakukan, warga kemudian mengikuti upacara bendera. Pembina upacara biasanya adalah perwakilan dari perangkat desa. Setelah upacara selesai dilakukan, bendera-bendera yang sebelumnya dikirab kemudian dipasang di pagar Omah Bendera Wonosegoro.

Apakah acaranya selesai? Ternyata belum, Millens. Warga langsung berduyun-duyun menyerut penjual es tung-tung, es krim zadul yang memang sudah diminta untuk hadir dan memeriahkan tradisi ini. Para penjual juga diminta untuk membaut es tung-tung khusus dengan warna merah dan putih, sesuai dengan tema acara, yaitu kirab bendera Indonesia.

Para lansia juga ikut memeriahkan kirab bendera di Klaten. (Solopos/Taufiq Sidik Prasetyo)

“Hari ini peserta yang hadir 150 orang. Ada yang dari PAUD dan TK, anak sekolah SD, SMP, dan SMA, serta para lansia. Setiap tahun, bendera yang dikirab pasti bertambah satu sesuai dengan usia Indonesia,” ucap tokoh yang menggagas keberadaan Omah Bendera Wonosegoro, Asim Sulistyo sebagaimana dilansir dari Solopos, Minggu (13/8).

Omong-omong, Wonosegoro yang dijadikan nama Omah Bendera tersebut adalah kakek dari Asim yang dikenal sebagai salah seorang pejuang kemerdekaan dari Desa Krakitan. Sebagai cucu dari pejuang, Asim pun senang dengan terus eksisnya tradisi kirab bendera di desanya yang bisa menumbuhkan semangat nasionalisme warga, khususnya para generasi muda.

“Iya memang tujuan dari kirab ini agar masyarakat, khususnya generasi muda tetap menjaga persatuan, nggak mudah terpecah belah dengan hoaks yang banyak beredar di media sosial. Intinya, cinta NKRI tetap nomor satu,” kata Asim.

Duh, sayang banget ya tradisi Kirab Bendera di Klaten pada tahun ini sudah selesai digelar. Kalau kamu pengin melihat kemeriahannya, agaknya harus menunggu gelaran tahun depan. (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Cantiknya Deburan Ombak Berpadu Sunset di Pantai Midodaren Gunungkidul

8 Nov 2024

Mengapa Nggak Ada Bagian Bendera Wales di Bendera Union Jack Inggris Raya?

8 Nov 2024

Jadi Kabupaten dengan Angka Kemiskinan Terendah, Berapa Jumlah Orang Miskin di Jepara?

8 Nov 2024

Banyak Pasangan Sulit Mengakhiri Hubungan yang Nggak Sehat, Mengapa?

8 Nov 2024

Tanpa Gajih, Kesegaran Luar Biasa di Setiap Suapan Sop Sapi Bu Murah Kudus Hanya Rp10 Ribu!

8 Nov 2024

Kenakan Toga, Puluhan Lansia di Jepara Diwisuda

8 Nov 2024

Keseruan Pati Playon Ikuti 'The Big Tour'; Pemanasan sebelum Borobudur Marathon 2024

8 Nov 2024

Sarapan Lima Ribu, Cara Unik Warga Bulustalan Semarang Berbagi dengan Sesama

8 Nov 2024

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024