BerandaHits
Kamis, 31 Jul 2024 18:22

Menguak Sistem Aplusan dan Kekerabatan yang Bikin Warung Madura Berjaya

Sistem yang bikin warung Madura makin berjaya. (Warungpintar)

Ada banyak faktor yang bikin warung madura semakin menjamur dan tetap dicari pelanggan. Salah satunya adalah dengan menerapkan sistem unik berupa sistem aplusan dan kekerabatan. Seperti apa sih jalannya sistem ini?

Inibaru.id – Nggak hanya minimarket, belakangan kamu juga mudah menemukan warung Madura di mana-mana. Meski ukurannya jauh lebih kecil dari minimarket, soal kelengkapan barang yang dijual, warung Madura nggak kalah. Harganya juga cenderung lebih murah dari minimarket, Millens.

Kamu bisa mencari aneka sembako, makanan, minuman, hingga benda-benda yang belum tentu bisa kamu temukan di minimarket. Di warung Madura pula, kamu bisa membei token listrik, tabung gas, pulsa, atau bahkan bahan bakar buat kendaraan. Lengkap banget, ya?

Sebenarnya, warung Madura sudah mulai bermunculan di Indonesia sejak 1990-an. Tapi, kepopulerannya baru terasa semenjak pandemi Covid-19 berakhir. Di Yogyakarta saja, misalnya, per akhir 2023 lalu diperkirakan sudah ada 1.200 warung Madura di sana. Jumlahnya tentu bakal jauh lebih banyak di Jakarta atau tempat lainnya.

O ya, ada satu ciri khas dari warung Madura, yaitu buka 24 jam. Karena bisa dipastikan buka, termasuk di waktu di mana minimarket atau warung biasa nggak buka seperti dini hari atau subuh, wajar jika warung ini selalu jadi tujuan banyak orang yang membutuhkan barang.

Tapi, jam buka bukanlah satu-satunya alasan mengapa warung Madura terus dicari pembeli. Ada sistem ekonomi unik yang dipatuhi semua pengelola atau pemilik warung ini, yaitu sistem aplusan dan kekerabatan. Dengan setia memakai sistem inilah, warung Madura semakin berjaya.

Yang pertama kita bahas adalah sistem kekerabatan. Tahu kalau warung ini harus buka 24 jam, sebuah keluarga pemilik warung Madura nggak mungkin menjaganya sendiri. Okelah sang istri bisa jaga dari pagi sampai sore, sementara sang suami bisa jaga dari malam sampai subuh. Tapi, tetap saja mereka membutuhkan pengganti saat pengin libur atau ada keperluan, bukan?

Warung Madura menerapkan sistem aplusan dan kekerabatan. (Istimewa)

Nah, mereka pun memutuskan untuk merekrut saudara atau tetangga dari Madura yang bisa mereka percayai untuk menggantikan mereka. Menariknya, saudara atau tetangga ini diperbolehkan buka warung Madura sendiri jika memang sudah punya modal cukup.

“Nanti kalau berhasil buka warung sendiri, otomatis bakal memanggil saudara lagi untuk bantu jaga. Begitu terus. Memang nggak ada batasan atau ikatan, yang penting kekeluargaan saja” ungkap salah seorang pemilik warung Madura dari Pondok Petir, Depok, bernama Subaidi sebagaimana dinukil dari Kompas, (18/4/2024).

Yang berikutnya kita bahas adalah sistem aplusan alias ganti shift. Jika di tempat kerja modern sistem ganti shift ini bergantung pada durasi kerja per jam dalam sehari, pergantian shift di sistem aplusan bisa sampai setiap 3-6 bulan sekali, lo.

“Saya aplusan setiap 6 bulan sekali. Kalau kakak saya ada urusan atau perlu pulang kampung, diganti saudara yang lain,” ungkap Gozali yang menjaga warung Madura di Jatiasih, Bekasi sebagaimana dinukil dari Hops, Kamis (6/7/2023).

Sistem penggajian orang yang jadi penjaga warung Madura juga nggak gaji bulanan, Millens. Melainkan bagi hasil. Alasannya, yang mau ganti shift ini benar-benar mengurus semuanya selama berbulan-bulan.

“Ini satu-satunya usaha yang jadi penghidupan saya. Jadi, saya berikan kepercayaan penuh ke pengganti. Soal pendapatan, selain untuk sewa kontrakan dan kebutuhan warung lain, saya bagi dua ke karyawan,” ungkap Subaidi.

Karena mendapatkan kepercayaan penuh, pantas saja pengganti jaga juga kerjanya 100 persen. Warung Madura pun jadi semakin berjaya dan dipercaya pelanggan deh. (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024