BerandaHits
Jumat, 31 Okt 2024 19:56

Menghadapi Aduan Anak yang Dijahili: Haruskah Langsung Dianggap Bullying?

Menghadapi Aduan Anak yang Dijahili: Haruskah Langsung Dianggap Bullying?

Bagaimana orangtua harus bersikap ketika anak bercerita telah dijahili? (Pexels)

Yang terpenting, dahulukan akal sehat. Jangan sedikit-sedikit emosi ya?

Inibaru.id - Saat anak mengadu bahwa dia telah dijahili oleh teman-temannya, reaksi awal orangtua bisa sangat beragam, termasuk keinginan untuk melindungi anak atau langsung menganggap tindakan tersebut sebagai bullying.

Namun, penting bagi orangtua untuk memahami bahwa tidak semua kejadian yang membuat anak merasa terganggu dapat dikategorikan sebagai bullying.

Bullying melibatkan perilaku agresif berulang yang berpotensi menimbulkan dampak fisik atau emosional serius. Di sisi lain, perilaku iseng atau kejadian perselisihan ringan juga umum terjadi dalam interaksi anak-anak.

Cara Tepat Menyikapi Aduan Anak:

1. Dengarkan dengan Empati

Biarkan anak bercerita dengan tenang dan perhatikan emosinya. Ajukan pertanyaan terbuka untuk memahami lebih dalam, seperti “Apa yang terjadi?” atau “Bagaimana perasaan kamu saat itu?” Pendekatan ini akan membantu anak merasa dihargai dan dipahami.

2. Pahami Situasi secara Objektif

Jangan langsung menyimpulkan sebagai bullying. (Pexels)
Jangan langsung menyimpulkan sebagai bullying. (Pexels)

Cobalah menilai situasi tanpa langsung melabeli sebagai bullying. Cari tahu apakah insiden ini terjadi berulang kali atau hanya sesekali. Ini akan membantu orangtua dalam menentukan apakah kejadian ini termasuk konflik ringan atau potensi bullying.

3. Ajarkan Anak Mengatasi Konflik

Jika situasinya adalah konflik biasa, bantu anak mengenali cara merespons dengan tegas namun tenang. Bimbing anak untuk menyampaikan perasaannya kepada temannya, atau ajarkan cara menghindari situasi yang membuatnya merasa tidak nyaman.

4. Tetap Terbuka dan Memantau

Meski tidak langsung menganggapnya sebagai bullying, orangtua perlu terus memantau perkembangan hubungan anak dengan temannya. Tanyakan sesekali mengenai kondisi di sekolah atau lingkungannya untuk memastikan bahwa masalah tidak semakin memburuk.

5. Libatkan Guru atau Pembimbing Jika Perlu

Apabila anak terus mengalami gangguan atau perlakuan tidak menyenangkan, pertimbangkan untuk berdiskusi dengan pihak sekolah. Banyak masalah kecil dapat diselesaikan dengan lebih baik ketika ada kolaborasi antara orangtua dan guru.

Pentingnya Edukasi pada Anak dan Orangtua

Edukasi seputar perbedaan antara bullying dan konflik sederhana penting bagi anak maupun orangtua. Dengan pemahaman yang tepat, orangtua bisa lebih bijaksana dalam merespons aduan anak. Jangan lupa, dukungan emosional dan keterbukaan orangtua akan sangat membantu anak merasa lebih aman dan mampu menghadapi tantangan sosial yang dia temui.

Jadi, jangan langsung meledak-ledak ketika anak bercerita telah diganggu temannya ya, Millens. Dalam hal ini kebijakan orangtua sangat diperlukan. (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Iri dan Dengki, Perasaan Manusiawi yang Harus Dikendalikan

27 Mar 2025

Respons Perubahan Iklim, Ilmuwan Berhasil Hitung Jumlah Pohon di Tiongkok

27 Mar 2025

Memahami Perasaan Robot yang Dikhianati Manusia dalam Film 'Companion'

27 Mar 2025

Roti Jala: Warisan Kuliner yang Mencerminkan Kehidupan Nelayan Melayu

27 Mar 2025

Jelang Lebaran 2025 Harga Mawar Belum Seharum Tahun Lalu, Petani Sumowono: Tetap Alhamdulillah

27 Mar 2025

Lestari Moerdijat: Literasi Masyarakat Meningkat, tapi Masih Perlu Dorongan Lebih

27 Mar 2025

Hitung-Hitung 'Angpao' Lebaran, Berapa Banyak THR Anak dan Keponakan?

28 Mar 2025

Setengah Abad Tahu Campur Pak Min Manjakan Lidah Warga Salatiga

28 Mar 2025

Asal Usul Dewi Sri, Putri Raja Kahyangan yang Diturunkan ke Bumi Menjadi Benih Padi

28 Mar 2025

Cara Menghentikan Notifikasi Pesan WhatsApp dari Nomor Nggak Dikenal

28 Mar 2025

Hindari Ketagihan Gula dengan Tips Berikut Ini!

28 Mar 2025

Cerita Gudang Seng, Lokasi Populer di Wonogiri yang Nggak Masuk Peta Administrasi

28 Mar 2025

Tren Busana Lebaran 2025: Kombinasi Elegan dan Nyaman

29 Mar 2025

AMSI Kecam Ekskalasi Kekerasan terhadap Media dan Jurnalis

29 Mar 2025

Berhubungan dengan Kentongan, Sejarah Nama Kecamatan Tuntang di Semarang

29 Mar 2025

Mengajari Anak Etika Bertamu; Bekal Penting Menjelang Lebaran

29 Mar 2025

Ramadan Tetap Puasa Penuh meski Harus Lakoni Mudik Lebaran

29 Mar 2025

Lebih dari Harum, Aroma Kopi Juga Bermanfaat untuk Kesehatan

29 Mar 2025

Disuguhi Keindahan Sakura, Berikut Jadwal Festival Musim Semi Korea

29 Mar 2025

Fix! Lebaran Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025

29 Mar 2025