BerandaHits
Rabu, 6 Agu 2024 17:58

Mengenal Mbah Parwan, Maestro Layangan di Kudus

Mbah Parwan, ahli pembuat layangan di kudus. (Tagar/Nila Niswatul Chusna)

Warga kudus yang pengin bermain layang-layang di puncak musim kemarau biasanya bakal membeli layang-layangnya di tempat legenda layangan di Kudus, Mbah Parwan. Memangnya, seistimewa apa sih layang-layang yang dibuat di sana?

Inibaru.id – Zaman telah berganti, teknologi juga telah berkembang dengan sangat pesat. Tapi, ada satu hal yang nggak bakal hilang di langit Indonesia saat musim kemarau, yaitu layang-layang yang terbang tinggi.

Bulan Agustus dan September memang dikenal sebagai masa di mana puncak musim kemarau terjadi. Saat dua bulan itulah, seringkali hujan sama sekali nggak turun hingga berhari-hari. Angin sore juga berembus sepoi-sepoi seperti mengundang siapa saja, baik itu anak-anak, remaja, hingga orang dewasa untuk keluar rumah.

Nah, saat itulah, layang-layang diterbangkan di angkasa. Ukurannya bervariasi dari layang-layang kecil yang bisa dibeli di warung-warung kelontong terdekat, hingga layang-layang berukuran lebih besar yang dibuat sendiri atau dibeli di ahlinya. Terkadang, ada juga layang-layang yang dilengkapi dengan alat khusus yang bisa mengeluarkan suara saat diterbangkan, lo.

Omong-omong soal membeli layangan di ahlinya. Di Kudus, Jawa Tengah, ada seorang kakek yang dikenal sebagai legenda layangan dari Kudus. Pada musim kemarau seperti sekarang ini, namanya biasanya lebih sering disebut oleh mereka yang pengin membeli layang-layang berkualitas dan bisa diterbangkan lama-lama. Namanya adalah Parwan.

“Pada puncak musim kemarau seperti Agustus aatau September, pasti banyak yang beli layangan. Alasannya, anginnya sedang bagus dan banyak sawah yang sudah selesai panen sehingga cocok dijadikan tempat mainan layangan,” ucap Parwan di rumahnya yang berlokasi di RT1/4 Desa Ploso, Kecamatan Jati, sebagaimana dinukil dari Murianews, Senin (14/8/2023).

Mbah Parwan masih cekatan membuat aneka jenis layangan. (Tagar/Nila Niswatul Chusna)

Purnawirawan TNI berusia 84 tahun ini masih cekatan membuat berbagai jenis dan ukuran layangan. Alasannya, dia pengin mencari kesibukan di hari tuanya.

“Saya bikin layangan kecil biasa 1.200 biji. Sementara itu, untuk layangan kain dengan berbagai model sudah saya siapkan sebanyak 200 biji. Harganya bervariasi dari Rp1.500 sampai Rp100 ribu,” lanjutnya sebagaimana dikutip dari Betanews, Sabtu (3/8/2024).

Karena layang-layang buatannya dikenal bagus, wajar jika Mbah Parwan mampu menjual puluhan hingga ratusan layangan setiap kali musim kemarau. Sejak awal tahun saja, dia mengaku sudah mengumpulkan Rp20 juta dari layang-layang yang dia jual! Pembelinya juga nggak hanya dari wilayah Kudus. Banyak yang datang dari luar wilayah Kudus demi mendapatkan layangan terbaik darinya.

Mbah Parwan juga nggak ambil pusing jika nantinya layang-layang yang dia buat nggak terjual semuanya. Pasalnya, asalkan disimpan dengan baik, layang-layang bakal awet dan bisa dijual lagi pada musim kemarau tahun depan.

Hm, jadi penasaran sekeren apa sih layang-layang buatan maestro layangan dari Kudus ini. Yuk kapan kita membeli langsung pada Mbah Parwan, Millens. (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: