BerandaHits
Selasa, 30 Sep 2024 15:43

Mengenal Asal Penamaan Lubang Buaya yang Sering Dibahas pada 30 September

Mengenal Asal Penamaan Lubang Buaya yang Sering Dibahas pada 30 September

Replika sumur maut Lubang Buaya peristiwa G30S. (Wikipedia/Chris Woodrich)

Banyak orang yang penasaran apakah Lubang Buaya yang disebut dalam peristiwa G30S benar-benar lubang bekas yang dihuni buaya apa nggak. Berikut adalah penjelasannya.

Inibaru.id – Setiap tahun pada 30 September, media sosial di Indonesia pasti diramaikan dengan peristiwa Gerakan 30 September (G30S). Meski sudah berlangsung lebih dari 5 dekade lalu, pembahasan terkait peristiwa tersebut, termasuk nama-nama lokasinya seperti Lubang Buaya pasti cukup ramai.

Nah, omong-omong soal Lubang Buaya, nama daerah ini pasti sangat mudah dihafal oleh orang Indonesia. Maklum, di mata pelajaran sejarah, pasti disebutkan saat membahas soal peristiwa G30S. Lebih dari itu, namanya sangat unik, mudah diingat, dan seperti pas banget dengan kejadian mengerikan dalam sejarah Indonesia tersebut.

Banyak anak yang awalnya mengira Lubang Buaya benar-benar lubang yang berisi buaya, ya? Tapi, sebenarnya tempat di mana sebuah sumur dipakai sebagai tempat dibuangnya jenazah para jenderal pada peristiwa G30S tersebut nggak benar-benar berupa lubang yang berisi buaya. Sebenarnya, Lubang buaya adalah nama dari sebuah kelurahan yang ada di Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.

Kalau menurut sejarah sih, Lubang Buaya yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat ini secara administratif baru eksis pada 1949 setelah dimekarkan dari Desa Jati Rahayu yang masuk Kabupaten Jatinegara kala itu.

Tapi, kepikiran nggak sih kok bisa sebuah desa diberi nama yang cukup seram seperti Lubang Buaya? Apalagi, di desa ini juga melintas Kali Sunter. Nah, biar mengerti sejarah dari penamaan wilayah ini, kita simak dulu yuk cerita dari salah seorang pengurus Monunmen Pancasila Sakti Serma Muhammad Soleh.

Museum di Lubang Buaya. (Googleuser/Tsafu Shop)

“Ada cerita rakyat di sini. Katanya dulu ada orang sakti bernama Datuk Banjir Pangeran Syarif Hidayatullah, seorang alim ulama sekaligus pejuang di masa penjajahan Belanda,” ucap Soleh sebagaimana dinukil dari Kompas, Minggu (29/9/2024).

Nah, saat memakai rakit untuk menyeberangi Kali Sunter demi mencapai Jakarta, rakitnya tersedot sebuah pusaran air yang mengerikan. Konon sih, pusaran itu berasal dari sebuah lubang yang dihuni siluman buaya putih bernama Pangeran Gagak Jakalamayung dan anaknya, seekor buaya buntung bernama Mpok Nok.

Setelah menaklukkan kedua buaya tersebut, Datuk Banjir kemudian menamai wilayah tersebut sebagai Lubang Buaya.

Terlepas dari cerita rakyat tersebut, dulu Kali Sunter dikenal sebagai sungai yang berbahaya dan banyak dihuni buaya. Nah buaya-buaya tersebut diyakini hidup di lubang-lubang yang ada tepian sungai tersebut. Tapi, lubang-lubang tersbeut kini sudah nggak ada lagi, Millens.

Jadi, kalau kamu pikir jenazah para jenderal dimasukkan ke dalam lubang tempat hunian buaya, nggak tepat, Millens. Yang benar, jenazah tersebut dimasukkan ke dalam sumur yang berlokasi di wilayah Lubang Buaya! (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ihwal Mula Kampung Larangan di Sukoharjo, 'Zona Merah' yang Pantang Dimasuki Bumiputra

12 Apr 2025

Lagu "You'll be in My Heart" Viral; Mengapa Baru Sekarang?

12 Apr 2025

Demi Keamanan Data Pribadi, Menkomdigi Sarankan Pengguna Ponsel Beralih ke eSIM

12 Apr 2025

Bikin Resah Pengguna Jalan, Truk Sampah Rusak di Kota Semarang Bakal Diperbaiki

12 Apr 2025

Ketika Pekerjaan Nggak Sesuai Dream Job; Bukan Akhir Segalanya!

12 Apr 2025

Lindungi Masyarakat, KKI Cabut Hak Praktik Dokter Tersangka Pelecehan Seksual secara Permanen

12 Apr 2025

Mengenal Getuk Kethek, Apakah Terkait dengan Monyet?

13 Apr 2025

Di Balik Mitos Suami Nggak Boleh Membunuh Hewan saat Istri sedang Hamil

13 Apr 2025

Kisah Kampung Laut di Cilacap; Dulu Permukiman Prajurit Mataram

13 Apr 2025

Mengapa Manusia Takut Ular?

13 Apr 2025

Nilai Tukar Rupiah Lebih Tinggi, Kita Bisa Liburan Murah di Negara-Negara Ini

13 Apr 2025

Perlu Nggak sih Matikan AC Sebelum Matikan Mesin Mobil?

14 Apr 2025

Antrean Panjang Fenomena 'War' Emas; Fomo atau Memang Melek Investasi?

14 Apr 2025

Tentang Mbah Alian, Inspirasi Nama Kecamatan Ngaliyan di Kota Semarang

14 Apr 2025

Mengenal Oman, Negeri Kaya Tanpa Gedung Pencakar Angkasa

14 Apr 2025

Farikha Sukrotun, Wasit Internasional Bulu Tangkis yang Berawal dari Kasir Toko Bangunan Kudus

14 Apr 2025

Haruskah Tetap Bekerja saat Masalah Pribadi Mengganggu Mood?

14 Apr 2025

Grebeg Getuk 2025 Sukses Meriahkan Hari Jadi ke-1.119 Kota Magelang

14 Apr 2025

Tradisi Bawa Kopi dan Santan dalam Pendakian Gunung Sumbing, Untuk Apa?

15 Apr 2025

Keindahan yang Menakutkan, Salju Turun saat Sakura Mekar di Korea Selatan

15 Apr 2025