BerandaHits
Rabu, 21 Nov 2023 20:37

Mengapa Simbol Bela Palestina Justru Dilarang di Tanah Suci?

Syal keffiyeh, simbol bela Palestina yang dilarang di Tanah Suci. (Middleeasteye)

Di Arab Saudi, nggak terlihat demo besar-besaran bela Palestina seperti di banyak negara lain. Di sana, simbol bela Palestina juga dilarang di Tanah Suci. Apa alasannya, ya?

Inibaru.id – Agresi militer Israel ke Jalur Gaza terus terjadi meski kecaman datang dari berbagai penjuru dunia. Dukungan terhadap Palestina juga semakin menguat. Tapi, sejumlah negara Arab justru mengeluarkan kebijakan yang bikin mengernyitkan dahi. Salah satunya adalah kebijakan Arab Saudi yang melarang jemaah untuk mengenakan simbol bela Palestina tatkala sedang berada di Tanah Suci.

Simbol bela Palestina yang dimaksud bukanlah bendera Palestina atau lambang semangka yang memang dianggap mewakili warna khas Palestina, melainkan syal keffiyeh, penutup kepala tradisional dari Palestina. Dalam beberapa waktu belakangan, memang semakin banyak jemaah yang memakai syal tersebut tatkala berada di Makkah maupun Madinah.

Yang lebih mengejutkan, beberapa jemaah yang ketahuan memanjatkan doa bagi rakyat Palestina di kedua kota tersebut juga ditahan petugas setempat.

Isu ini bukanlah isapan jembol belaka, Millens. Soalnya, seorang selebritas dari Inggris Islah Abdur Rahman mengaku sempat diamankan oleh petugas keamanan Masjidil Haram karena memakai syal keffiyeh saat menjalani ibadah umrah pada akhir Oktober 2023 lalu. Selain Islah, seorang laki-laki dari Aljazair juga ditangkap selama beberapa jam karena kedapatan memanjatkan doa untuk rakyat Palestina di Masjid Nabawi. Perempuan asal Indonesia juga sempat ditahan gara-gara di jilbabnya tersemat bendera Palestina.

Terkait dengan hal ini, pengamat hubungan internasional (HI) Yon Machmudi menyebut Arab Saudi memang dari dulu nggak mengizinkan simbol-simbol politik, termasuk simbol dukungan terhadap bangsa atau negara tertentu hadir di Tanah Suci.

Arab Saudi nggak pengin simbol politik atau dukungan terhadap kelompok tertentu ada di Tanah Suci. (Flickr/بركات رقية عليها السلا)

“Artinya, tempat-tempat ibadah di Tanah Suci memang harus bersih dari simbol politik ataupun dukungan terhadap bangsa, negara, dan kelompok politik lain. Jadi wajar kalau mereka yang memakai simbol politik itu akhirnya mendapatkan masalah dengan petugas keamanan,” ujar pakar dari Universitas Indonesia tersebut sebagaimana dilansir dari Detik, Selasa (21/11/2023).

Alasan ini mungkin cukup masuk akal untuk kasus larangan memakai syal keffiyeh. Tapi, bagaimana dengan jemaah yang ditangkap karena mendoakan rakyat Palestina? Bagi pemerintah Arab Saudi, doa tersebut dianggap sebagai dukungan politis.

“Aturannya memang nggak boleh ada unsur dukungan politik atau ke kelompok tertentu. Di sana, berkumpul dalam jumlah lima orang atau lebih saja bisa dilarang. Apalagi sampai membahas urusan politik nasional atau internasional,” lanjut Yon.

Apa yang diungkap Yon benar-benar terjadi di Arab Saudi, Millens. Jika di negara-negara lain aksi massa mendukung Palestina digelar besar-besaran, di Arab Saudi, hal ini justru dilarang. Kepala Urusan Agama Arab Saudi di Masjidil Haram Abdul Rahman Al-Sudais bahkan menekankan bahwa alih-alih mengumpulkan massa, masyarakat Arab lebih disarankan untuk rajin mendoakan rakyat Palestina saja.

Oh, ternyata begitu alasan simbol bela Palestina sampai dilarang di Tanah Suci. Kalau menurutmu, apakah peraturan ini berlebihan di tengah serangan Israel ke Gaza yang semakin mengerikan, ini? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: