BerandaHits
Rabu, 6 Agu 2024 17:53

Mengapa Pasien Kadang Nggak Jujur kepada Dokter?

Mengapa Pasien Kadang Nggak Jujur kepada Dokter?

Kenapa banyak pasien berbohong pada dokter? (Pexels)

Ketika ditanya dokter mengenai riwayat penyakit yang pernah dialami, mengapa ada pasien yang berbohong?

Inibaru.id - Ketika pasien bertemu dengan dokter, komunikasi yang jujur dan terbuka sangat penting untuk diagnosis yang akurat dan pengobatan yang efektif. Namun, dalam beberapa kasus, pasien mungkin nggak sepenuhnya jujur tentang keluhan atau gejala yang mereka rasakan.

Ada berbagai alasan mengapa hal ini bisa terjadi, dan penting untuk memahami faktor-faktor tersebut agar bisa meningkatkan kualitas perawatan kesehatan.

Alasan Pasien Nggak Jujur kepada Dokter

1. Rasa Malu atau Tersinggung

Banyak pasien merasa malu atau tersinggung untuk membicarakan masalah kesehatan tertentu, terutama jika berkaitan dengan masalah pribadi atau kondisi medis yang dianggap tabu. Misalnya, masalah seksual, kesehatan mental, atau kebiasaan buruk seperti penyalahgunaan zat dapat membuat pasien merasa tidak nyaman untuk dibicarakan.

2. Takut Dianggap Berlebihan

Kejujuran pasien mengenai kondisinya turut menentukan kesembuhan. (via medicaltourism)
Kejujuran pasien mengenai kondisinya turut menentukan kesembuhan. (via medicaltourism)

Beberapa pasien mungkin khawatir bahwa mereka akan dianggap berlebihan atau hipokondriak jika mengungkapkan semua gejala yang mereka alami. Mereka mungkin merasa bahwa keluhan mereka nggak serius dan takut dianggap mencari perhatian atau mencemaskan hal-hal kecil.

3. Khawatir Terhadap Diagnosis

Ketakutan akan diagnosis yang serius atau mengancam jiwa bisa membuat pasien menahan informasi penting. Misalnya, seseorang mungkin tidak mau mengakui gejala yang bisa mengarah pada penyakit kronis atau kanker karena takut mengetahui kebenarannya.

4. Keterbatasan Bahasa atau Budaya

Keterbatasan bahasa atau perbedaan budaya dapat menjadi penghalang komunikasi yang efektif antara dokter dan pasien. Pasien mungkin kesulitan menjelaskan gejala mereka atau merasa nggak nyaman berbicara tentang masalah tertentu dalam bahasa yang berbeda dari bahasa ibu mereka.

5. Kurangnya Kepercayaan pada Dokter

Jika pasien merasa bahwa dokter nggak peduli atau tidak memahami situasi mereka, mereka mungkin nggak mau terbuka. Pengalaman buruk sebelumnya dengan tenaga medis atau stigma terhadap profesi medis bisa menyebabkan kurangnya kepercayaan ini.

6. Ketidakpahaman tentang Gejala

Kadang-kadang, pasien mungkin nggak sepenuhnya memahami atau menyadari gejala yang mereka alami. Misalnya, seseorang mungkin menganggap kelelahan kronis sebagai bagian dari rutinitas sehari-hari dan nggak menyadarinya sebagai gejala kondisi medis yang serius.

7. Kecemasan tentang Biaya atau Dampak Pengobatan

Pasien mungkin khawatir bahwa mengungkapkan semua gejala mereka akan mengarah pada pemeriksaan atau pengobatan yang mahal, yang mungkin tidak dapat mereka tanggung. Mereka mungkin juga takut akan dampak pengobatan, seperti efek samping atau waktu pemulihan yang lama.

Kejujuran dalam komunikasi antara dokter dan pasien sangat penting untuk diagnosis dan perawatan yang efektif. Memahami alasan mengapa pasien mungkin nggak jujur dapat membantu dokter menciptakan lingkungan yang mendukung komunikasi terbuka.

Dengan membangun kepercayaan dan menyediakan dukungan yang tepat, dokter dan tenaga medis lainnya dapat membantu pasien merasa lebih nyaman untuk mengungkapkan keluhan dan gejala yang mereka alami, sehingga meningkatkan kualitas perawatan dan hasil kesehatan pasien. (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Alunan Musik Yogyakarta Royal Orchestra yang Menyatu dengan Suara Laju Kereta di Stasiun Tugu Jogja

10 Apr 2025

Sudahi Kontrak di Red Sparks, Megawati akan Dirindukan Penggemar Voli di Korea

10 Apr 2025

Kuda yang Jadi 'Kambing Hitam' atas Bau Pesing di Kawasan Malioboro Jogja

10 Apr 2025

Menghidupkan Kembali Hewan Punah: Mungkinkah Etis?

10 Apr 2025

Forum Senayan Peduli Jateng Perdana Digelar, Ketua DPRD Sumanto: Sinergi Kunci Kemajuan Daerah

10 Apr 2025

Benahi Layanan BRT Semarang, Pemkot Segera Atasi 'Cumi Darat' dan Perbaiki Shelter

10 Apr 2025

Menteri Maruarar: Program Rumah Subsidi untuk Jurnalis Bukan untuk Membungkam Kritik

10 Apr 2025

Lolongan dari Masa Lalu; Dire Wolf Lahir Kembali lewat Rekayasa Genetika

10 Apr 2025

Pijar Park Kembali Jadi Destinasi Wisata Keluarga Terfavorit di Kudus selama Libur Lebaran

10 Apr 2025

Seniman Penuh Talenta Berumur Panjang Itu Kini Berpulang; Titiek Puspa Namanya!

11 Apr 2025

Sejarah Getuk Goreng Sokaraja; Tercipta karena Nggak Disengaja

11 Apr 2025

Kabar Lelayu: Pemilik Lekker Paimo Semarang Meninggal Dunia

11 Apr 2025

Prosesi Buka Luwur Makam Ratu Kalinyamat Diiringi Lantunan Doa untuk Kemajuan Jepara

11 Apr 2025

Mengapa Manusia Terobsesi Umur Panjang? Antara Takut Mati dan Cinta Hidup

11 Apr 2025

Sesaji Rewanda; Ketika Para Monyet Goa Kreo Juga Diberi 'Angpao' saat Lebaran

11 Apr 2025

Dua Manusia Kloning yang Saling Bekerja Sama dalam 'Mickey 17'

11 Apr 2025

BMKG: Seminggu ke Depan, Ada Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang di Indonesia

11 Apr 2025

Ihwal Mula Kampung Larangan di Sukoharjo, 'Zona Merah' yang Pantang Dimasuki Bumiputra

12 Apr 2025

Lagu "You'll be in My Heart" Viral; Mengapa Baru Sekarang?

12 Apr 2025

Demi Keamanan Data Pribadi, Menkomdigi Sarankan Pengguna Ponsel Beralih ke eSIM

12 Apr 2025